Shalawat yang Paling Disukai Allah SWT, Jangan Lupa Diamalkan

Shalawat, pujian khusus kepada Nabi Muhammad, memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Dianjurkan oleh Allah dan hadis, shalawat bukan hanya tradisi, tetapi ungkapan cinta dan penghargaan.

oleh Haneeza Afra Nur Zhafirah diperbarui 01 Des 2023, 18:40 WIB
Diterbitkan 01 Des 2023, 18:14 WIB
Ilustrasi doa, zikir, muslim
Ilustrasi doa, zikir, muslim. (Thirdman/Pexels)

Liputan6.com, Jakarta Shalawat, pujian yang dihaturkan kepada Nabi Muhammad saw., memiliki kedudukan yang istimewa dalam praktik keagamaan umat Islam.

Seperti yang terungkap dalam firman Allah dalam Surat Al-Ahzab ayat 56, Allah dan malaikat-malaikat-Nya sendiri bershalawat untuk Nabi, dan Allah menganjurkan umat Islam untuk bershalawat serta mengucapkan salam penghormatan kepadanya.

Keutamaan besar ini memperoleh dukungan dari sejumlah hadis yang menggarisbawahi pentingnya bershalawat. Sebagai bentuk penghormatan dan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW, shalawat menjadi bagian integral dari ibadah umat Islam.

Kehadiran shalawat dalam ajaran Islam bukan hanya sekadar tradisi, melainkan juga merupakan manifestasi dari rasa kecintaan dan penghargaan terhadap Rasulullah saw. Dengan bershalawat, umat Islam tidak hanya mengikuti anjuran Allah, tetapi juga mengekspresikan rasa syukur dan kasih sayang kepada Nabi.

Sebagai suatu amalan yang sangat dianjurkan, shalawat juga memainkan peran penting dalam menciptakan harmoni dan persatuan di antara umat Islam di seluruh dunia. Shalawat yang diajarkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW menjadi sumber inspirasi dan panduan dalam menjalankan amalan ini dengan penuh keikhlasan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Shalawat Nabi Muhammad

Ilustrasi doa, ibadah, muslim, Islam
Ilustrasi doa, ibadah, muslim, Islam. (Masjid Pogung Dalangan/Unsplash)

Shalawat pertama yang sangat dikenal adalah Shalawat Nabi Muhammad, sebuah doa yang mengandung pujian dan permohonan keberkahan kepada Nabi beserta keluarga dan keturunannya.

Dengan merenungkan makna yang terkandung dalam doa ini, umat Islam diingatkan akan keutamaan Nabi Muhammad sebagai utusan Allah dan keluarganya yang dianggap mulia.

Allahumma shalli ‘ala Muhammadin wa azwajihi wa dzurriyatihi, kamaa shallaita ‘alaa aali Ibrahim. Wabaarik ‘alaa Muhammad wa azwajihi wa dzurriyatihi, kamaa baarakta ‘alaa aali Ibrahim fil ‘alamiina innaka hamiidum-majiid.

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawatMu kepada Muhammad, para istri dan keturunannya sebagaimana Engkau limpahkanlah kepada keluarga Ibrahim. Ya Allah, limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad, istri-istrinya dan keturunannya, sebagaimana Engkau melimpahkan keberkahan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji Lagi Maha Agung.”


2. Shalawat Nabi

Ilustrasi muslim, berdoa, berselawat
Ilustrasi muslim, berdoa, berselawat. (Imad Alassiry/Unsplash)

Shalawat kedua yang tak kalah pentingnya adalah shalawat dengan bacaan lebih singkat namun tetap memiliki keagungan dalam arti dan maknanya. Umat Islam diundang untuk menyampaikan penghormatan dan pujian kepada Nabi serta keluarganya, menciptakan ikatan spiritual yang erat dengan teladan terbaik dalam Islam.

Shalawat singkat ini juga memperlihatkan kemudahan dalam pengamalan ibadah, memungkinkan umat Islam untuk mengucapkannya dengan cepat dan sederhana, tetapi tetap membawa berkah dan rahmat.

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa’ala ali Muhammad.

Artinya: “Ya, Allah. Berilah shalawat (sanjungan) kepada Nabi Muhammad saw. dan kepada keluarga Nabi Muhammad saw.”


3. Shalawat Thibbil Qulub

Ilustrasi muslim berdoa, berzikir, berselawat
Ilustrasi muslim berdoa, berzikir, berselawat. (Mohammad Ramezani/Pexels)

Shalawat Thibbil Qulub, yang menjadi shalawat berikutnya, membawa dimensi keagungan dan keberkahan dalam doa kepada Nabi Muhammad. Kata-kata yang indah ini mencerminkan perasaan umat Islam yang ingin menghadirkan cahaya dan keberkahan yang berasal dari ajaran dan teladan Nabi.

Dalam Shalawat Thibbil Qulub, umat Islam diajak untuk merenungkan Nabi Muhammad sebagai thibbil qulub atau obat bagi hati. Doa ini menjadi ungkapan rasa cinta dan rindu kepada Rasulullah sebagai penawar bagi segala permasalahan hati dan badan.

Allahumma sholli ‘alaa Sayyidinaa Muhammadin thibbil qulubi wa dawa ihaa wa’aafiyatil abdaani wa shifaa ihaa wa nuuril abshoori wa dhiyaa ihaa wa ‘alaa aalihi wa shohbihi wa sallim.

Artinya: “Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw., sebagai obat hati dan penyembuhnya, penyehat badan dan kesembuhannya, sebagai penyinar penglihatan mata beserta cahayanya. Dan semoga rahmat tercurah limpahkan kepada para sahabat beserta keluarganya.”


4. Shalawat Ummi

Ilustrasi muslim berzikir,berdoa
Ilustrasi muslim berzikir,berdoa. (Freepik)

Shalawat Ummi, dengan bacaan singkat dan sederhana, membawa kemudahan dalam pengamalan doa kepada Nabi Muhammad. Doa singkat ini merangkum penghormatan dan rasa cinta umat Islam terhadap Rasulullah dengan kata-kata yang mudah diingat dan diamalkan.

Shalawat ini menjadi solusi bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu namun ingin tetap mendekatkan diri kepada Allah melalui shalawat kepada Nabi Muhammad. Doa ini tidak memerlukan waktu yang lama, sehingga dapat diucapkan dengan mudah di berbagai kesempatan.

Allahumma shalli alaa Muhammadinin ‘abdika wa rosulika nabiyyil ummi wa’alaa aalihii wa sallim.

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, hambaMu, nabiMu, dan utusanmu yang ummi serta limpahkan pada keluarganya dan sahabatnya, juga limpahkan salam atas mereka."


5. Shalawat Ibrahimiyah

20160615-Menikmati Ramadan di Masjid Cut Meutia-Jakarta
Liputan6.com/Helmi Fithriansyah

Shalawat Ibrahimiyah, yang umumnya dibacakan saat tahiyat akhir ibadah, menghadirkan nuansa keagungan dan doa penuh rahmat bagi Nabi Muhammad dan keluarganya.

Umat Islam diarahkan untuk merenungkan keagungan dan keberkahan yang Allah limpahkan kepada keluarga Ibrahim, yang meliputi juga Nabi Muhammad dan keluarganya. Doa ini menjadi wujud dari kebersamaan spiritual antara Rasulullah dan para nabi sebelumnya, terutama Nabi Ibrahim.

Allahumma shalli ‘ala sayyidina muhammad wa ‘ala ali sayyidina muhammad, kama shallaita ‘ala sayyidina ibrahima wa ‘ala ali sayyidina ibrahim, wa barik ‘ala sayyidina muhammad wa ‘ala ali sayyidina muhammad, kama barakta ‘ala sayyidina ibrahima wa’ala ali sayyidina ibrahim fil ‘alamina innaka hamidum majid.

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan untuk Nabi Muhammad. Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung.”


Bacaan shalawat itu bagaimana?

Allāhumma shalli 'ala Muhammad 'abdika wa rasulika an-nabiyyil ummiyyi wa 'ala alihi wa shahbihi wa sallim.

 


Shalawat yang pendek apa?

Bacaan shalawat nariyah adalah bacaan shalawat nabi pendek yang dapat dipanjatkan untuk mengharapkan kesejahteraan dan menghindarkan dari kesulitan.

 


Shalawat apakah yang paling utama?

Shalawat yang Paling Utama: Shalawat Ibrahimiyah

.


Shalawat apa yg disukai Allah?

Dari sekian banyak jenis shalawat yang ada dalam Islam, salah satu yang mustajab adalah shalawat Jibril.


Bacaan shalawat Jibril seperti apa?

Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad wa'alaa aali sayyidinaa muhammad wasallim tasliima.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya