Menggemaskan, Ini Dia Penemuan 5 Spesies Baru Landak Berduri Lunak

Peneliti Smithsonian melakukan tinjauan taksonomi komprehensif terhadap genus landak berduri lembut Hylomys. Dua spesies baru dideskripsikan, meningkatkan status tiga subspesies menjadi spesies penuh, dan secara signifikan meningkatkan keanekaragaman yang diketahui dari dua menjadi tujuh spesies hidup.

oleh Haneeza Afra Nur Zhafirah diperbarui 29 Jan 2024, 14:11 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2024, 14:05 WIB
landak berduri lunak
Foto: Stepanka Nemcova/biolib.cz

Liputan6.com, Jakarta Para peneliti di Museum Nasional Sejarah Alam Smithsonian Institution telah melaksanakan tinjauan taksonomi yang komprehensif terhadap genus landak berduri lembut Hylomys. Dengan menggunakan pendekatan yang mencakup data molekuler dan morfologi dari spesimen museum yang terkumpul di seluruh sebaran genus ini, penelitian ini berhasil memberikan gambaran yang lebih akurat tentang keragaman biologis di dalamnya.

Hasil tinjauan ini mencakup deskripsi dua spesies baru dan peningkatan status tiga subspesies menjadi tingkatan spesies penuh. Dengan demikian, revisi ini mengubah pandangan konvensional terkait keanekaragaman spesies pada landak berduri lembut, meningkatkannya secara signifikan dari dua menjadi tujuh spesies hidup.

Revisi taksonomi ini menghasilkan perubahan substansial dalam pemahaman kita terhadap genus Hylomys, memperkaya keanekaragaman hayati yang terkandung di dalamnya. Penemuan dua spesies baru menunjukkan bahwa terdapat variasi yang lebih besar dalam genus ini daripada yang sebelumnya diakui. Selain itu, peningkatan status tiga subspesies menjadi spesies penuh menyoroti kompleksitas dalam hubungan taksonomis dan evolusioner di antara populasi landak berduri lembut ini.

Revisi taksonomi yang dilakukan oleh peneliti Smithsonian Institution bukan hanya pencapaian ilmiah semata, tetapi juga menantang pandangan konvensional dan membawa implikasi konservasi yang signifikan. Dengan meningkatkan jumlah spesies yang diakui, pemahaman yang lebih mendalam tentang habitat dan kebutuhan ekologis masing-masing spesies menjadi semakin penting untuk mendukung upaya konservasi yang efektif. Artikel ini akan membahas penemuan landak berduri lunak yang dirangkum dari sci.news.

1. Cenderung Memiliki Bulu Daripada Duri

landak berduri lunak
Foto: Wikimedia Commons

Landak berduri lembut, meski termasuk dalam keluarga landak, memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari landak berduri. Mereka adalah mamalia kecil yang cenderung memiliki bulu daripada duri. Terlepas dari perbedaan tersebut, landak berduri lembut tetap bukan hewan pengerat, dan mereka memiliki moncong yang lancip seperti landak berduri.

Keunikan landak berduri lembut tidak hanya terletak pada penampilan mereka, tetapi juga pada kebiasaan hidup mereka. Mamalia kecil ini aktif baik pada siang maupun malam hari, menunjukkan adaptasi yang fleksibel terhadap pola waktu sepanjang hari. Sementara bersifat omnivora, landak ini kemungkinan besar mencari makanan dalam beragam bentuk, termasuk serangga dan invertebrata lainnya, serta buah-buahan yang tersedia.

Dengan gaya hidup yang mirip dengan kerabat dekatnya, observasi lapangan menunjukkan bahwa landak berduri lembut cenderung bersarang di lubang-lubang dan mencari perlindungan di berbagai lingkungan. Mereka sering terlihat mencari makan di antara akar pohon, batang kayu tumbang, bebatuan, semak belukar, dan serasah daun. Kebiasaan ini mencerminkan adaptasi mereka terhadap lingkungan yang beragam, di mana mereka dapat mencari makan sambil tetap melindungi diri dari potensi bahaya.

2. Landak Berduri Lembut Disebut Menyerupai Tikus

landak berduri lunak
Foto: Graham Ekins/Flickr

Menurut Arlo Hinckley, seorang peneliti di Museum Nasional Sejarah Alam dan Universitas Seville, landak berduri lembut memperlihatkan karakteristik unik yang membedakannya dari sepupu-sepupu terkenal mereka yang berduri. Tanpa duri yang menjadi ciri khas landak berduri, landak berduri lembut memiliki penampilan yang menyerupai perpaduan antara tikus dan tikus dengan ekor pendek. Keterangan ini menggambarkan bagaimana landak berduri lembut memiliki daya tarik visual yang berbeda, membantu dalam identifikasi dan pemahaman lebih lanjut tentang kelompok ini.

Penelitian yang dilakukan oleh Arlo Hinckley menghasilkan temuan menarik mengenai landak berduri lembut, terutama dalam konteks penambahan lima spesies baru. Kelima spesies ini termasuk dalam kelompok landak berduri lembut yang disebut sebagai lesser gymnures (Hylomys), yang memiliki sebaran di wilayah Asia Tenggara. Sebelumnya, kelompok ini hanya diwakili oleh dua spesies yang telah diketahui. Temuan ini memperluas pemahaman kita tentang keberagaman hayati di wilayah tersebut dan menyoroti pentingnya penelitian terus-menerus untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan spesies-spesies yang belum terungkap.

“Kami dapat mengidentifikasi landak baru ini berkat staf museum yang mengumpulkan spesimen ini selama beberapa dekade dan kolektor asli mereka.”

“Dengan menerapkan teknik genomik modern seperti yang kami lakukan bertahun-tahun setelah landak pertama kali dikumpulkan, generasi berikutnya akan dapat mengidentifikasi lebih banyak spesies baru.”

3. Pengamatan Terhadap 232 Spesimen

landak berduri lunak
Foto: Quentin Martinez via sci.news

Upaya pengumpulan data yang melibatkan keterlibatan internasional ini menunjukkan dedikasi dan kerja sama untuk mendapatkan pemahaman yang holistik tentang kelompok landak berduri lembut ini.

Proses analisis genetik menjadi langkah kritis dalam penelitian ini, di mana 85 sampel jaringan dipilih untuk memahami keragaman genetik di dalam kelompok Hylomys. Melalui kerja keras di laboratorium, para peneliti dapat mengidentifikasi perbedaan genetik yang dapat memberikan informasi penting tentang hubungan evolusioner dan taksonomi dalam kelompok ini. Pilihan untuk menggabungkan data genetik dengan pengamatan fisik menandakan pendekatan holistik dan terintegrasi untuk memahami keanekaragaman kelompok Hylomys.

Selama tahap pengamatan fisik, para peneliti melakukan pengamatan cermat terhadap 232 spesimen, mencatat perbedaan ukuran dan bentuk tengkorak, gigi, dan bulu. Langkah ini membantu dalam membangun gambaran yang komprehensif tentang variasi morfologis di dalam kelompok ini. Pengamatan fisik ini memberikan data tambahan yang berharga yang dapat mendukung analisis genetik, menciptakan dasar pengetahuan yang kaya tentang karakteristik dan perbedaan di antara spesies dalam genus Hylomys.

4. Dua Spesies Baru yang Teridentifikasi

landak berduri lunak
Foto: Katie Sayers, Smithsonian

Hasil analisis genetik yang dilakukan oleh Arlo Hinckley dan timnya mengungkapkan keberadaan tujuh garis keturunan genetik yang berbeda di dalam kelompok Hylomys. Temuan ini menandakan bahwa jumlah spesies yang diakui dalam kelompok tersebut akan bertambah lima. Penemuan ini kemudian dikonfirmasi melalui pengamatan fisik yang cermat terhadap spesimen tersebut oleh tim peneliti. Hal ini menegaskan bahwa pendekatan yang terintegrasi antara analisis genetik dan pengamatan fisik memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang keanekaragaman genetik dan morfologis dalam kelompok Hylomys.

Dua spesies baru yang diidentifikasi melalui analisis genetik dan diperkuat oleh pengamatan fisik adalah Hylomys vorax dan Hylomys macarong. Kedua spesies ini merupakan endemik di ekosistem Leuser, yang merupakan hutan hujan tropis yang terletak di Sumatera Utara dan Vietnam Selatan. Kehadiran dua spesies baru ini memberikan penekanan khusus pada pentingnya menjaga keberlanjutan dan keberagaman hayati di ekosistem yang terancam punah.

Selain itu, tiga spesies baru lainnya, sebelumnya dianggap sebagai subspesies Hylomys suillus, ternyata menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan baik dari segi genetik maupun fisik. Oleh karena itu, spesies-spesies baru ini diangkat statusnya menjadi spesies tersendiri. Spesies ini diberi nama Hylomys dorsalis, Hylomys maxi, dan Hylomys peguensis, memperkaya keanekaragaman dan pemahaman kita tentang spesies landak berduri lembut dalam genus Hylomys.

5. Hewan Nokturnal Sulit Dibedakan

landak berduri
Foto: uk.inaturalist.org

Melissa Hawkins, kurator mamalia di Museum Nasional Sejarah Alam Smithsonian Institution, mengungkapkan kejutan dan kekaguman terhadap kenyataan bahwa masih ada mamalia yang belum ditemukan di alam liar. Pernyataan ini mencerminkan sejauh mana penelitian ilmiah terus memberikan kontribusi signifikan dalam mengungkapkan keanekaragaman hayati di dunia. Penemuan mamalia baru, seperti yang terungkap dalam studi ini, tidak hanya menarik secara ilmiah tetapi juga menggugah minat dan apresiasi terhadap kehidupan yang masih tersembunyi di berbagai ekosistem.

Studi ini, yang hasilnya dipublikasikan di Zoological Journal of the Linnean Society, memberikan kesempatan bagi para peneliti untuk membagikan temuan mereka dan menyumbangkan pengetahuan baru ke arena ilmiah. Publikasi ilmiah semacam ini bukan hanya merupakan bentuk pengakuan terhadap penemuan yang luar biasa, tetapi juga menjadi sarana bagi komunitas ilmiah untuk terus bertukar informasi dan mendiskusikan dampak temuan tersebut terhadap pemahaman kita tentang kehidupan di bumi.

“Tetapi ada banyak hal yang tidak kita ketahui – terutama hewan nokturnal berukuran kecil yang sulit dibedakan satu sama lain.”

Landak seperti apa?

Landak adalah hewan pengerat (Rodentia) yang memiliki rambut yang tebal dan berbentuk duri tajam.

 

Apakah landak keluar malam?

Sebagai hewan nokturnal, landak akan berperilaku aktif dengan menjelajah lingkungan sekitar pada malam hari.

 

Apakah duri landak tajam?

Landak adalah hewan dengan duri di seluruh tubuhnya. Ujung duri-durinya tajam yang berfungsi untuk perlindungan diri.

 

Apa fakta unik landak?

Salah satu fakta menarik tentang landak adalah bahwa mereka adalah hewan penyendiri yang lembut.

 

Apa kelebihan dari landak?

Kelebihan landak adalah landak dapat bergerak secara lincah, hewan landak ini dapat membentuk bulatan sehingga yang tampak adalah duri-durinya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya