Liputan6.com, Jakarta Hasil survei RedDoorz Indonesia yang dilakukan pada akhir Desember 2023 hingga pertengahan Januari 2024 menemukan fakta bahwa wisatawan Indonesia dari kelompok Gen Z dan Millenials ternyata lebih banyak yang memutuskan berlibur untuk tujuan healing dari stres (67%). Sementara wisatawan dari kelompok Gen-X berlibur dengan alasan ingin lebih banyak mendapatkan quality time bersama keluarga (57%).
RedDoorz melakukan survei untuk mengetahui perilaku wisatawan Indonesia dalam berlibur sepanjang tahun 2023. Survei ini melibatkan responden dari kelompok Gen-Z dan Millennials (usia 14-42 tahun) dan kelompok Gen-X (usia 43-50 tahun) yang menjadi pelanggan RedDoorz. Selain berbeda dalam alasan berlibur, dua kelompok wisatawan ini ternyata memiliki perilaku berbeda dalam mencari sumber referensi dan inspirasi liburan.
Baca Juga
Kelompok wisatawan Gen-Z dan Millenials lebih suka mencari inspirasi liburan langsung dengan membuka media sosial (73%). Sementara untuk kelompok wisatawan Gen-X masih senang mencari sumber-sumber inspirasi liburan lewat Google. Untuk pemilihan destinasi berlibur, Yogyakarta & Bandung menjadi destinasi paling favorit sepanjang tahun 2023 yang dipilih ketiga kelompok wisatawan ini.
Advertisement
Pemilihan waktu liburan
Dalam hal pemilihan momen atau waktu untuk liburan, ketiga kelompok wisatawan ini ternyata lebih suka menghabiskan waktu libur di tiga momen penting, seperti libur cuti bersama Natal dan Tahun Baru (40%), libur sekolah (38%), dan libur cuti Hari Raya Idul Fitri (37%). Dan, rata-rata jumlah waktu yang dihabiskan untuk liburan bagi Gen-Z dan Millennials adalah tiga hari, sedangkan Gen-X cenderung menghabiskan waktu libur lebih lama hingga tujuh hari.
Temuan menarik lainnya adalah wisatawan Indonesia dari kelompok Gen-Z dan Millenials lebih suka merencanakan liburan secara spontan atau mendadak (41%). Adapun wisatawan kelompok Gen-X tetap merencanakan liburan beberapa bulan sebelumnya (29%).
Perilaku wisatawan Gen-Z dan Millenials yang merencanakan liburan secara spontan ini kemudian berpengaruh pada kebiasaan mereka dalam hal melakukan pemesanan (booking) kamar hotel. “Hal ini terlihat dari tingginya angka wisatawan yang memesan hotel RedDoorz dan multi-brand pada H-1 hingga di hari yang sama saat menginap,” kata Cut Nany, Head of Integrated Communications RedDoorz.
Advertisement
Lebih banyak yang direct booking ketimbang lewat OTA
Dari hasil survei diketahui jika tamu hotel RedDoorz lebih banyak yang melakukan direct booking lewat website dan aplikasi RedDoorz (60%) ketimbang lewat Online Travel Agent (33%). “Hal ini dipengaruhi oleh teknologi pada website dan aplikasi booking RedDoorz yang user-friendly dan mudah digunakan,” jelas Cut Nany.
Sementara dari segi pilihan hotel multi-brand, dua premium budget hotel RedDoorz, yaitu UrbanView dan SANS Hotel, semakin menjadi pilihan akomodasi penginapan favorit wisatawan selama liburan. Kedua multi-brand ini telah banyak tersedia di berbagai kota di Indonesia.
“Walaupun hotel budget masih menjadi pilihan banyak wisatawan pada umumnya, akan tetapi kelompok millennials juga memiliki preferensi akomodasi liburan yang lebih variatif, mulai dari budget hotel hingga villa. Saat ini The Lavana yang merupakan brand villa dari RedDoorz banyak terdapat di Bali dan di Jawa Tengah,” kata Cut Nany.
Selain UrbanView dan SANS Hotel, RedDoorz juga memiliki beberapa hotel multi-brand lainnya. Yaitu Sunnera Hotel, RedPartner, RedDoorz Syariah, RedLiving, Koolkost, dan The Lavana yang merupakan luxury hotel dan villa yang memiliki harga sewa kamar hingga Rp10 juta per malam.