Liputan6.com, Jakarta Makanan sampah adalah istilah yang umum digunakan, untuk menggambarkan makanan dan minuman olahan seperti makanan cepat saji, camilan, minuman bersoda, permen, atau kue. Saat ini, jenis makanan ini telah menjadi bagian dari kebiasaan makan banyak orang. Meski tidak salah sesekali menikmati makanan tersebut sebagai hidangan favorit, sangat disarankan untuk tidak menjadikannya bagian dari rutinitas harian.
Hal ini karena konsumsi makanan sampah secara berlebihan dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan tubuh. Pola makan yang didominasi oleh makanan jenis ini sering kali dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, seperti meningkatnya kadar gula darah hingga risiko penyakit jantung. Oleh karena itu, mengurangi atau bahkan menghentikan kebiasaan mengonsumsi makanan sampah secara rutin adalah langkah bijak, untuk menjaga kesehatan tubuh dalam jangka panjang.Â
Baca Juga
Berikut informasi lengkap yang dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (23/1/2025).
Advertisement
Mengisi Bahan Bakar Tubuh Secara Teratur
Memperbatas asupan makanan secara berlebihan sebagai cara untuk menurunkan berat badan atau menghindari makanan tidak sehat justru bisa berisiko. Ketika tubuh kekurangan kalori, kecenderungan untuk makan berlebihan dan ngemil bisa meningkat. Oleh karena itu, metode ini tidaklah efektif sebagai pola makan yang konsisten. Lebih baik mengikuti pola makan yang teratur, mencakup makanan dan camilan bergizi untuk menjaga asupan kalori tubuh yang sehat secara keseluruhan.
Advertisement
Memiliki Waktu Tidur yang Cukup
Tidur adalah elemen yang sangat esensial bagi kesehatan tubuh manusia. Kualitas tidur yang kurang dapat mengakibatkan dampak negatif pada preferensi makanan, yang pada akhirnya dapat mendorong konsumsi junk food. Suatu studi pada tahun 2019 menunjukkan bahwa, ketika waktu tidur berkurang sebesar 33% dalam sehari, ada peningkatan yang signifikan dalam rasa lapar dan keinginan untuk makan dibandingkan dengan memiliki waktu tidur yang cukup.
Mengelola Stres dengan Baik
Stres bisa memiliki dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental, bahkan bisa mempengaruhi kebiasaan makan seseorang. Suatu studi menunjukkan bahwa stres kronis sering kali mengakibatkan peningkatan hasrat makan dan konsumsi makanan yang tinggi lemak, seperti makanan cepat saji. Meskipun tidak selalu mungkin untuk menghindari stres sepenuhnya, mengelola stres dengan baik dan secara sehat dapat membantu mengurangi keinginan untuk mengonsumsi makanan tidak sehat.
Advertisement
Hindari Memulai Diet Ketat
Menjalani diet yang ketat tidak menguntungkan bagi kesehatan secara keseluruhan, termasuk berpotensi memberikan dampak negatif pada pilihan makanan. Menghindari makanan secara ketat dan menganggapnya sebagai "makanan terlarang" dapat meningkatkan keinginan yang kuat untuk mengonsumsinya, yang pada akhirnya dapat menyebabkan konsumsi berlebihan.
Masak Lebih Banyak Makanan di Rumah
Mencoba menyiapkan banyak hidangan dengan memasak sendiri di rumah adalah tindakan terbaik untuk mengurangi dan menghentikan konsumsi makanan tidak sehat. Banyak orang cenderung memilih makanan ringan dan makanan cepat saji saat mereka sedang dalam perjalanan dan tidak memiliki opsi lain. Memasak makanan sendiri di rumah dapat membantu mengurangi kecenderungan untuk bergantung pada makanan tidak sehat seperti junk food.
Advertisement
Makanan Junk Food Itu Apa Saja?
Junk food merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan makanan yang kandungan kalori, lemak, gula, garamnya tinggi; tetapi kandungan vitamin dan seratnya rendah.
Â
Apa Perbedaan Fast Food dan Junk Food?
Junk food adalah makanan yang tidak sehat karena tinggi kalori, gula, dan lemak, sedangkan fast food adalah makanan yang disiapkan dengan cepat dan dijual di restoran atau warung makanan cepat saji.
Advertisement
Apakah Seblak Termasuk Junk Food?
Ada banyak junk food di sekitar kita dan bahkan beberapa diantaranya merupakan cemilan kita sehari-hari. Contohnya seperti gorengan, seblak, asinan, mie instan dan lain-lain. Junk food bukan hanya berupa makanan berat saja, namun juga bisa berupa makanan ringan seperti ciki-ciki, wafer, dan biskuit.
Apakah Junk Food Sehat?
Kebiasaan makan dengan mengonsumsi makanan cepat saji ataupun junk food berlebih akan berdampak buruk bagi kesehatan, baik pada anak, remaja, maupun dewasa.Â
Â
Advertisement
Kenapa disebut Junk Food?
Junk food mengacu pada makanan dengan nilai gizi yang sangat rendah. Berbeda dengan fast food, tidak semua fast food tergolong junk food karena sebagian masih tergolong bernutrisi dan bermanfaat bagi tubuh Anda, misalnya burger atau salad.