Benarkah Penderita Kolesterol Tidak Boleh Konsumsi Bubur Sumsum? Ini Penjelasan Ahli

Bubur sumsum bisa dinikmati oleh penderita kolesterol dengan bijak, asalkan memperhatikan porsi dan bahan baku.

oleh Khalishah Sahirah Diperbarui 10 Apr 2025, 12:48 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2025, 11:41 WIB
Bubur Sumsum untuk Penderita Kolesterol
Ilustrasi Bubur Sumsum (Image by Dinda Arya Setyarini on Cookpad)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Apakah bubur sumsum aman dikonsumsi pemilik kolesterol? Ini adalah pertanyaan yang sering muncul, terutama di kalangan penggemar makanan tradisional Indonesia yang ingin tetap menjaga kesehatan. Bubur sumsum, dengan rasa gurih dan teksturnya yang lembut, memang menjadi pilihan favorit banyak orang. Bagi mereka yang memiliki kadar kolesterol tinggi, penting untuk memahami kandungan di dalamnya dan bagaimana cara mengonsumsinya secara bijak.

DIkutip dari berbagai sumber pada Kamis (10/04/2025). Bubur sumsum sebenarnya dapat menjadi bagian dari pola makan yang sehat. Dengan mengontrol porsi dan memperhatikan kualitas bahan baku, makanan ini tetap bisa dinikmati tanpa menimbulkan risiko berlebih terhadap kadar kolesterol. Artikel ini akan membahas kandungan gizinya serta memberikan panduan konsumsi yang tepat agar tetap aman bagi kesehatan jantung.

Bubur Sumsum untuk Kolesterol, Aman Asal Tidak Berlebihan

Bubur sumsum memiliki berbagai kandungan gizi yang dapat menjadi bagian dari pola makan seimbang. Meskipun aman dikonsumsi oleh pemilik kolesterol, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak. Porsi yang terkontrol dan pemilihan bahan berkualitas menjadi kunci agar makanan ini tetap mendukung kesehatan, bukan sebaliknya.

Dengan memperhatikan hal-hal ini, bubur sumsum dapat tetap menjadi pilihan yang lezat dan bergizi. Mengontrol porsi dan kualitas bahan baku sangat penting untuk memastikan bahwa konsumsi bubur sumsum tidak berdampak negatif pada kesehatan jantung. Selain itu, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi juga sangat disarankan.

Karbohidrat dari Beras Energi Stabil untuk Tubuh

Bubur sumsum umumnya dibuat dari beras, yang merupakan sumber karbohidrat utama. Beras memberikan energi cepat dan membantu menjaga kestabilan gula darah. Selain itu, karbohidrat dalam bubur sumsum juga memberikan rasa kenyang yang tahan lama, sehingga membantu mengontrol nafsu makan secara alami.

Mengonsumsi karbohidrat yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan. Bubur sumsum yang terbuat dari beras juga dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi harian, terutama jika dikombinasikan dengan bahan-bahan sehat lainnya.

Lemak Santan Kandungan yang Perlu Diawasi

Ilustrasi santan
Ilustrasi santan (Sumber: Pixabay/LisaRedfern)... Selengkapnya

Santan memberikan kelembutan dan kelezatan khas dalam bubur sumsum. Di dalamnya terdapat lemak sehat yang membantu penyerapan vitamin larut lemak seperti A, D, E, dan K. Meski demikian, santan juga tinggi kalori, sehingga penting untuk membatasi jumlahnya terutama bagi pemilik kolesterol agar tidak berlebihan dalam asupan lemak harian.

Sangat penting untuk mengontrol porsi dan memperhatikan kualitas bahan baku. Dengan memperhatikan hal ini, bubur sumsum tetap bisa dinikmati tanpa mengorbankan kesehatan.

Pemanis Gula Kelapa Lebih Baik, Tapi Tetap Harus Terbatas

Beberapa resep bubur sumsum menggunakan gula kelapa sebagai pemanis alami. Gula kelapa memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan dengan gula pasir dan juga mengandung zat besi, kalium, dan serat. Meskipun demikian, tetap disarankan untuk membatasi asupan gula secara keseluruhan demi menjaga kesehatan jantung.

Penggunaan pemanis alami seperti gula kelapa dapat menjadi alternatif yang lebih sehat. Namun, penting untuk tetap memperhatikan jumlah yang digunakan agar tidak berlebihan.

Sumsum Tulang Sapi Sumber Protein yang Perlu Dibatasi

Pada versi otentik, bubur sumsum kadang dibuat dengan sumsum tulang sapi. Bahan ini mengandung nutrisi seperti protein, lemak, dan mineral yang bermanfaat. Namun, karena mengandung lemak jenuh, sebaiknya sumsum tulang sapi dikonsumsi dalam jumlah terbatas, terutama oleh mereka yang memiliki masalah kolesterol.

Sumsum tulang sapi mengandung nutrisi penting, tetapi harus dikonsumsi dengan bijak. Mengombinasikan bubur sumsum dengan sumber protein lain yang lebih sehat juga bisa menjadi pilihan yang baik.

Daun Pandan Aromatik dengan Manfaat Tambahan

Ilustrasi daun pandan
Ilustrasi daun pandan. (Image by rawpixel.com on Freepik)... Selengkapnya

Daun pandan sering ditambahkan untuk memberikan aroma khas pada bubur sumsum. Selain menambah keharuman, daun pandan juga diketahui memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang dapat memberikan manfaat tambahan untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Dengan menambahkan daun pandan, bubur sumsum tidak hanya menjadi lebih lezat tetapi juga lebih bergizi. Ini adalah cara yang baik untuk meningkatkan asupan nutrisi tanpa menambah kalori berlebih.

Tips Konsumsi Bubur Sumsum untuk Penderita Kolesterol

Ada beberapa cara untuk menikmati bubur sumsum secara aman, terutama bagi pemilik kolesterol tinggi. Pertama, pilih bahan baku berkualitas seperti beras utuh dan santan kelapa segar. Kedua, batasi penggunaan gula, terutama jika memiliki riwayat penyakit jantung.

  • Pilih bahan baku berkualitas tinggi.
  • Batasi penggunaan gula.
  • Variasikan bahan dengan opsi lebih sehat.
  • Tambahkan buah atau sayuran segar.
  • Kombinasikan dengan sumber protein lain.

Dengan mengikuti tips ini, bubur sumsum dapat dinikmati dengan aman dan tetap memberikan manfaat gizi yang dibutuhkan tubuh. Mengontrol porsi dan memperhatikan bahan baku adalah kunci untuk menjaga kesehatan jantung.

Bubur Sumsum Sebagai Bagian dari Pola Makan Seimbang

Sebagai bagian dari pola makan seimbang, bubur sumsum bisa memberikan variasi rasa dan nutrisi harian. Mengonsumsinya secara terkontrol sambil memperhatikan bahan pembuatannya dapat membantu menjaga keseimbangan asupan kalori, lemak, dan gula, yang penting untuk menjaga kadar kolesterol tetap stabil.

Dengan demikian, bubur sumsum dapat menjadi pilihan yang sehat jika dikonsumsi dengan bijak. Selalu ingat untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatanmu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya