Liputan6.com, Jakarta Diabetes terjadi ketika tubuh mengalami resistensi terhadap insulin atau tidak mampu memproduksi cukup insulin. Insulin penting karena membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah untuk digunakan sebagai sumber energi.
Ketika tubuh tidak dapat mengelola glukosa dengan baik, kadar gula darah meningkat, menyebabkan berbagai masalah kesehatan jangka panjang.
Baca Juga
Artikel tentang makanan-makanan penurun gula darah menjadi yang terpopuler di kanal Citizen6-Liputan6.com. Disusul dengan artikel tentang kebutuhan akan emotional intimacy dan physical intimacy dalam pernikahan.
Advertisement
Sementara itu artikel terpopuler ketiga tentang makanan-makanan yang banyak mengandung vitamin D.
Berikut Top 3 Citizen6:
1. 5 Makanan Penurun Gula Darah, Cocok Dikonsumsi Penderita Diabetes
Dampak dari diabetes bisa sangat serius. Penyakit ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, kerusakan ginjal, neuropati (kerusakan saraf), serta risiko amputasi pada kaki dan kehilangan penglihatan.
Pengelolaan yang efektif dan perawatan yang konsisten sangat penting dalam mengendalikan kondisi diabetes dan mencegah komplikasi serius.
Untuk membantu mengontrol kadar gula darah, penting untuk memperhatikan pola makan. Beberapa jenis makanan telah terbukti membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Misalnya, makanan tinggi serat seperti sayuran, buah-buahan, dan sereal utuh dapat membantu mengurangi penyerapan glukosa dan menjaga tingkat energi yang stabil dalam tubuh.
Selain itu, membatasi konsumsi gula sederhana dan karbohidrat olahan juga dapat membantu mengontrol kadar gula darah secara efektif.
Berikut beberapa makanan yang membantu mengontrol gula darah:
2. Emotional Intimacy atau Physical Intimacy: Kenapa Anda Membutuhkan Keduanya dalam Pernikahan
Saat membicarakan tentang intimacy atau keintiman, biasanya kita hanya mengacu pada keintiman seksual. Padahal, selain keintiman seksual, Anda juga harus memperhatikan tentang keintiman fisik atau physical intimacy seperti cara mengembalikannya saat mulai memudar, atau membuatnya kembali bergairah lagi.
Tidak hanya sampai di situ, ada hal lain yang juga perlu diperhatikan dalam hubungan Anda, yaitu keintiman emosional atau emotional intimacy. Nah, keduanya sangat penting untuk menjaga hubungan pernikahan agar tetap sehat dan bahagia.
Melansir dari Marriage, Sabtu (29/6/2024), ini dia yang perlu Anda dan pasangan yang perlu ketahui tentang physical intimacy dan emotional intimacy yang bisa diperhatikan dalam pernikahan.
Kebutuhan Akan Physical Intimacy
Keintiman fisik atau seksual adalah dorongan untuk melakukan hubungan seksual. Hal ini tidak selalu memerlukan komponen emosional agar dapat dilakukan atau memuaskan.
Kita diprogram dengan “dorongan untuk menyatu” secara seksual sehingga manusia dapat berkembang biak dan reproduksi terjadi. Akan tetapi, kita tidak hanya mendambakan keintiman fisik.
Namun kita juga menikmati, bahkan tanpa keintiman emosional, sentuhan dan kehadiran orang lain saat kita memberikan semua sensualitas yang diberikan oleh keintiman fisik. Selain itu, keintiman ini juga melibatkan tingkat kerentanan dan kepercayaan tertentu, yang bagi sebagian orang lebih dari yang lain, dan dalam beberapa skenario lebih dari yang lain.
Advertisement
3. Daftar Makanan yang Mengandung Banyak Vitamin D dan Jumlah yang Harus Dipenuhi Tiap Harinya
Vitamin D sangat penting bagi kesehatan Anda, dan tidak hanya untuk kesehatan tulang saja.
Manusia membutuhkan vitamin D untuk fungsi kekebalan tubuh, pertumbuhan dan perbaikan sel, dan banyak hal lainnya yang baik untuk kesehatan tubuh kita. Kita mendapatkan vitamin D dari sinar matahari dan dari makanan.
Tetapi berapa banyak Vitamin D yang harus kita butuhkan dalam makanan kita?
Tidak ada banyak kesepakatan tentang berapa banyak vitamin D yang kita butuhkan, tetapi Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat (National Institute of Health/NIH) telah memutuskan bahwa 600 IU (satuan unit internasional) cukup untuk hampir semua orang berusia 1 hingga 70 tahun.
Tetapi, Jika Anda berusia di atas 70 tahun, Anda harus mendapatkan 800 IU.
Total nilai harian pada label nutrisi didasarkan pada target 800 IU (yang direkomendasikan untuk orang lanjut usia) sehingga sebagian besar dari kita sebenarnya bisa mendapatkan hanya 75% dari nilai harian, alih-alih memastikan bahwa kita mencapai 100%.
Satuan internasional (IU) digunakan karena ada beberapa bentuk vitamin D dalam makanan, yang masing-masing memiliki efek yang berbeda pada tubuh. Meskipun secara umum 600 IU setara dengan 15 mikrogram vitamin D, penggunaan IU memungkinkan kita untuk tidak perlu memperhatikan jenis vitamin D yang terkandung dalam makanan.
Dan berikut adalah cara mudah untuk mendapatkan lebih vitamin D dalam diet harian Anda, melansir dari Life Hacker, Senin (06/05/2024).