Tanda Kecanduan Gadget yang Perlu Diketahui, Waspadai Dampak pada Kesehatan

Liputan6.com, Jakarta Gadget telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari membaca buku, menonton film, hingga melakukan transaksi keuangan, semuanya bisa dilakukan hanya melalui satu perangkat kecil. Namun, penggunaan gadget yang berlebihan dapat menimbulkan kecanduan, yang dikenal sebagai nomofobia (no-mobile-phone-phobia).

Sindrom ini menyebabkan seseorang merasa cemas berlebihan jika tidak memiliki akses ke gadget mereka. Anak milenial menjadi kelompok yang paling rentan mengalami kecanduan ini karena kebiasaan mereka yang ingin selalu terkoneksi dan mengikuti perkembangan terbaru. 

Kecanduan gadget sering kali tidak disadari oleh penderitanya. Dilansir melalui beberapa sumber pada Senin (18/11), berikut beberapa gejala yang menunjukkan kamu mungkin sudah kecanduan:

Mencari Gadget Setelah Bangun Tidur

Hal pertama yang dilakukan setelah bangun tidur adalah mencari gadget untuk mengecek notifikasi atau media sosial.

Tidak Bisa Melewati Hari Tanpa Gadget

Kamu merasa ada yang kurang atau tidak nyaman jika tidak menggunakan gadget seharian.

Cemas Saat Baterai Lemah atau Gadget Mati

Baterai gadget yang hampir habis membuatmu merasa panik atau cemas berlebihan.

Sering Mengecek Gadget

Kebiasaan melihat gadget setiap beberapa menit, bahkan tanpa alasan jelas.

Menggunakan Gadget Saat Aktivitas Lain

Mulai dari makan, berjalan, hingga ke toilet, gadget selalu ada di tanganmu.

Jika tidak dikendalikan, kecanduan gadget dapat memberikan berbagai dampak negatif, baik pada kesehatan fisik maupun kehidupan sosial:

Gangguan pada Mata

Paparan layar gadget terlalu lama dapat menyebabkan mata kering, iritasi, dan lelah. Dalam jangka panjang, hal ini meningkatkan risiko gangguan penglihatan, seperti mata minus yang semakin parah.

Gangguan Pola Tidur

Kecanduan gadget sering membuat seseorang sulit berhenti bermain hingga larut malam. Akibatnya, jam tidur berkurang dan risiko insomnia meningkat. Kurang tidur juga dapat memengaruhi konsentrasi dan produktivitas sehari-hari.

Postur Tubuh yang Tidak Ideal

Kebiasaan menunduk saat menggunakan gadget memberikan tekanan besar pada leher dan tulang belakang, yang bisa menyebabkan nyeri leher, punggung, hingga postur tubuh bungkuk jika berlangsung lama.

Menurunnya Prestasi Akademik

Anak yang kecanduan gadget sulit berkonsentrasi saat belajar. Waktunya lebih banyak dihabiskan untuk bermain gadget dibandingkan belajar, sehingga prestasi akademik bisa menurun drastis.

Obesitas

Kurangnya aktivitas fisik akibat terlalu sering bermain gadget membuat seseorang lebih rentan mengalami obesitas, yang dapat memicu berbagai masalah kesehatan lainnya.

Kurangnya Interaksi Sosial

Ungkapan “gadget mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat” menjadi nyata. Orang yang kecanduan gadget cenderung lebih nyaman berkomunikasi secara online dan mengabaikan interaksi langsung dengan keluarga maupun teman.

Tetapkan Waktu Tanpa Gadget

Buat jadwal khusus di mana kamu benar-benar menjauh dari gadget, seperti saat makan, sebelum tidur, atau selama waktu keluarga.

Kurangi Notifikasi

Matikan notifikasi yang tidak penting agar kamu tidak terus-menerus tergoda untuk mengecek gadget.

Gunakan Fitur Pengingat Waktu Layar

Banyak gadget modern memiliki fitur yang membantu memantau dan membatasi waktu penggunaan aplikasi tertentu.

Lakukan Aktivitas Fisik

Alihkan waktu luangmu untuk melakukan olahraga atau hobi lain yang tidak melibatkan gadget.

Tetapkan Batas Waktu Tidur

Pastikan gadget tidak digunakan setidaknya satu jam sebelum waktu tidur untuk menghindari gangguan pola tidur.

Apa itu nomofobia?

Nomofobia adalah rasa takut atau cemas berlebihan ketika tidak memiliki akses ke gadget atau smartphone.

Ya, kecanduan gadget bisa diatasi dengan menetapkan batas waktu penggunaan, mencari aktivitas lain, dan mengurangi ketergantungan terhadap notifikasi.

Gunakan gadget pada ketinggian sejajar mata dan hindari posisi menunduk terlalu lama. Istirahatkan tubuh secara berkala dengan peregangan.

Ya, kecanduan gadget dapat meningkatkan risiko kecemasan, depresi, dan isolasi sosial akibat berkurangnya interaksi langsung.