Selain Menara Unik, Kudus Punya Lentog Tanjung

Apabila berkunjung ke kota Kudus jangan hanya mengunjungi Menara Kudus namun sempatkanlah untuk mencicipi makanan yang mungkin hanya ini.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Des 2013, 10:47 WIB
Diterbitkan 08 Des 2013, 10:47 WIB
08122013-lentog.jpg
Citizen6, Kudus:  Apabila anda berkunjung ke kota Kudus jangan hanya mengunjungi Menara Kudus namun sempatkanlah untuk mencicipi makanan yang mungkin hanya bisa Anda temukan di kota aslinya yaitu Kudus. Penasaran dengan makanan yang satu ini? Yuk mari disimak. 

Lentog secara harfiah artinya adalah Lontong. Dahulu, penjualnya berasal dari Desa Tanjungkarang (Tanjung). Maka dinamai Lentog Tanjung. Namun kini telah menyebar ke seluruh pelosok kota Kudus. Yang unik dari lentog adalah ukuran lontongnya yang sebesar betis orang dewasa. Biasanya lentog tanjung dinikmati sebagai menu untuk sarapan, terdiri dari 3 bahan utama, ada lontong yang dipotong kecil-kecil, sayur gori (nangka muda) dan lodeh tahu.

Lentog Tanjung terdiri dari 2 kata, lentog dan tanjung. Lentog atau yang biasanya disebut lontong adalah sebuah makanan yang yang terbuat dari beras yang dibungkus daun pisang . Sedangkan tanjung (Tanjungkarang) adalah sebuah desa yang berada di kecamatan Jati Kab. Kudus, Jawa Tengah.

Makanan khas pagi ini dahulu hanya berasal dari desa sana dan hanya dijual di sekitar daerah tersebut dan ramai pada saat hari Minggu atau libur. Di sajikan di atas piring kecil yang dialasi daun pisang serta taburan bawang goreng, membuatnya semakin gurih saat disantap. Selain tampilannya yang sederhana, untuk memakannya juga tidak menggunakan sendok, namun menggunakan suru (sendok dari daun pisang).

Lentog Tanjung , makanan khas Kudus ini sangat mudah dijumpai di setiap sudut kota Kudus. Hampir disetiap warung makan yang ada menyediakan menu khas ini, dan tidak sulit untuk kita menemukan penjual yang masih mempertahankan bentuk penyajian secara tradisional. hmmm…. Nikmatnya. (Muhammad Hasbi Ashidiqi/kw)

Disclaimer: Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

Mulai 3 Desember sampai 13 desember 2013 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan "Terima Kasihku untuk 2013". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya