Citizen6, Yogyakarta: Gunung Kelud Kediri meletus, Kamis 13 Februari 2014 kemarin malam, mengakibatkan jalanan Yogyakarta diselimuti abu vulkanik.
Kabut dari abu vulkanik tersebut membuat jarak pandang terhambat. Sehingga warga Tempuran Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang berada di tepian jalan membersihkan jalanan, untuk kenyamanan pengendara.
Gerakan bersih jalan yang dilakukan pada Jumat (14/2/2014) tersebut dihimbau langsung oleh ketua RT dan Takmir masjid setempat.
"Kalau jalan kita biarkan terus tertimbun abu vulkanik, yang repot kan kita juga. Selain itu jarak pandang pengendara motor juga terganggu. Kalau ada kecelakaan disekitar rumah kita, ya mengerikan juga jadinya," ungkap Denni Nilson yang ikut dalam pembersihan jalan di Kecamatan Kasihan Yogyakarta.
Abu vulkanik Gunung Kelud ini lebih banyak dari Merapi 2010. Ketebalan abu vulkanik erupsi Kelud di wilayah Kasihan Yogyakarta, sekitar 1 hingga 2 sentimeter. Dilihat, Gunung Kelud lebih jauh jaraknnya dari Bantul, jika dibandingkan dari Merapi Sleman.
"Merapi dulu ketebalannya sekitar 1 hingga 2 sentimeter juga di sini, tapi itu kan dekat dan masih di Yogyakarta. Kelud ini jauh, tapi abu yang sampai sini sekitar 1 hingga 2 centimeter juga," ungkap Denni yang sudah 3 tahun lebih menetap di Tempuran Kasihan DIY.
Untuk pembersihan jalan tersebut, dilibatkan juga relawan dari mahasiswa dan organisasi sosial serta partai. Selain membersihkan jalan, mahasiswa dan organisasi yang ikut menjadi relawan membagikan masker gratis untuk masyarakat. Karena abu vulkanik tersebut sangat mengganggu pernafasan serta jarak pandang.
"Ini memang sudah tugas kita mahasiswa dan organisasi sosial. Selain itu, Kita berharap abu vulkanik ini secepatnya berhenti. Dampaknya pada mahsiswa atau pelajar, ya sekolah diliburkan," ungkap relawan dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Achmad Zulfikar.
Selian sekolah dan universitas diliburkan di Yogyakarta, orangtua mahasiswa yang ingin melihat wisuda anaknya pada 15 Februari di UMY juga mengalami kendala, karena tranportasi udara ikut terganggu. Sehingga bandara Adi Sucipto Yogyakarta juga ditutup hingga keadaan aman.
"Orangtua saya seharusnya datang hari ini pukul 11.00 WIB dari Makassar. Karena bandara Adi Sucipto ditutup, jadi sepertinya tidak dapat hadir di acara wisuda saya besok," ungkap Zulfikar. (mar)
Penulis
Ahlul Amalsyah
Yogyakarta, ahlul.amalsxxx@umy.ac.id
Baca juga:
Bau Belerang Gunung Kelud Tercium di Garut
Efek Abu Vulkanik Kelud, SD di Banyumas Libur
Gunung Kelud Meletus, Jalanan di Temanggung Memutih
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com
Kabut dari abu vulkanik tersebut membuat jarak pandang terhambat. Sehingga warga Tempuran Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang berada di tepian jalan membersihkan jalanan, untuk kenyamanan pengendara.
Gerakan bersih jalan yang dilakukan pada Jumat (14/2/2014) tersebut dihimbau langsung oleh ketua RT dan Takmir masjid setempat.
"Kalau jalan kita biarkan terus tertimbun abu vulkanik, yang repot kan kita juga. Selain itu jarak pandang pengendara motor juga terganggu. Kalau ada kecelakaan disekitar rumah kita, ya mengerikan juga jadinya," ungkap Denni Nilson yang ikut dalam pembersihan jalan di Kecamatan Kasihan Yogyakarta.
Abu vulkanik Gunung Kelud ini lebih banyak dari Merapi 2010. Ketebalan abu vulkanik erupsi Kelud di wilayah Kasihan Yogyakarta, sekitar 1 hingga 2 sentimeter. Dilihat, Gunung Kelud lebih jauh jaraknnya dari Bantul, jika dibandingkan dari Merapi Sleman.
"Merapi dulu ketebalannya sekitar 1 hingga 2 sentimeter juga di sini, tapi itu kan dekat dan masih di Yogyakarta. Kelud ini jauh, tapi abu yang sampai sini sekitar 1 hingga 2 centimeter juga," ungkap Denni yang sudah 3 tahun lebih menetap di Tempuran Kasihan DIY.
Untuk pembersihan jalan tersebut, dilibatkan juga relawan dari mahasiswa dan organisasi sosial serta partai. Selain membersihkan jalan, mahasiswa dan organisasi yang ikut menjadi relawan membagikan masker gratis untuk masyarakat. Karena abu vulkanik tersebut sangat mengganggu pernafasan serta jarak pandang.
"Ini memang sudah tugas kita mahasiswa dan organisasi sosial. Selain itu, Kita berharap abu vulkanik ini secepatnya berhenti. Dampaknya pada mahsiswa atau pelajar, ya sekolah diliburkan," ungkap relawan dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Achmad Zulfikar.
Selian sekolah dan universitas diliburkan di Yogyakarta, orangtua mahasiswa yang ingin melihat wisuda anaknya pada 15 Februari di UMY juga mengalami kendala, karena tranportasi udara ikut terganggu. Sehingga bandara Adi Sucipto Yogyakarta juga ditutup hingga keadaan aman.
"Orangtua saya seharusnya datang hari ini pukul 11.00 WIB dari Makassar. Karena bandara Adi Sucipto ditutup, jadi sepertinya tidak dapat hadir di acara wisuda saya besok," ungkap Zulfikar. (mar)
Penulis
Ahlul Amalsyah
Yogyakarta, ahlul.amalsxxx@umy.ac.id
Baca juga:
Bau Belerang Gunung Kelud Tercium di Garut
Efek Abu Vulkanik Kelud, SD di Banyumas Libur
Gunung Kelud Meletus, Jalanan di Temanggung Memutih
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com