Harga Bitcoin Tembus Level Tertinggi 9 Bulan di Tengah Kejatuhan Bank Besar AS

Setelah naik ke level tertinggi selama beberapa bulan terakhir, bitcoin sempat mundur sedikit dan jatuh di bawah USD 26.200.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 18 Mar 2023, 16:00 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2023, 16:00 WIB
Bitcoin - Image by Allan Lau from Pixabay
Bitcoin - Image by Allan Lau from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Harga Bitcoin (BCT) menguat hari ini. Kripto dengan kapitalisasi terbesar di dunia itu melampaui USD 27.300 pada Sabtu, 18 Maret 2023. Pada titik ini, BCT diperdagangkan pada level tertinggi sejak Juni dan telah terapresiasi sekitar 35 persen dalam sepekan.

Setelah naik ke level tertinggi selama beberapa bulan terakhir, bitcoin sempat mundur sedikit dan jatuh di bawah USD 26.200. Namun, setelah mengalami penurunan ini, BCT melanjutkan penguatan hingga menembus USD 27.300.

Melansir Forbes, Sabtu (18/3/2023), bitcoin dan aset kripto pada umumnya mengalami keuntungan setelah minggu yang sulit, di mana banyak bank mengalami kegagalan. Awal bulan ini, Silvergate Capital Corporation mengumumkan rencana untuk melikuidasi Bank Silvergate, yang menyatakan bahwa pihaknya berencana mengembalikan semua simpanan kepada pemegang rekening.

Sejumlah lembaga pemberi pinjaman terimbas kejatuhan FTX. Tak lama setelah pengumuman itu, pasar mengalami pukulan karena Departemen Perlindungan Keuangan dan Inovasi California menutup Silicon Valley Bank, menempatkan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) untuk memastikan bahwa individu dan entitas yang memegang simpanan yang diasuransikan di sana akan mendapatkan kembali dana mereka.

Pada 12 Maret, investor menerima kabar terbaru terkait bank, karena Departemen Layanan Keuangan New York mengambil alih Signature Bank, yang memiliki aset lebih dari USD 100 miliar.

Credit Suisse yang berbasis di Swiss, telah berjuang dengan berbagai masalah. Perusahaan baru-baru ini menerima tawaran untuk meminjam lebih dari USD 50 miliar dari bank sentral negara Eropa, dana yang akan digunakan untuk melakukan reorganisasi.

Swiss National Bank mengumumkan akan memberikan dukungan ini karena Credit Suisse memenuhi persyaratan modal dan likuiditas yang lebih tinggi yang berlaku untuk bank yang penting secara sistemik.

First Republic Bank, yang memiliki aset senilai lebih dari USD 200 miliar pada akhir tahun 2022, juga menjadi berita utama minggu ini ketika sebuah konsorsium lembaga keuangan besar mengumumkan rencana untuk menyetor USD 30 miliar ke perusahaan tersebut sebagai upaya penyelamatan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya