Kekayaan Miliarder Kripto Zhao Changpeng dan Brian Armstrong Anjlok Usai Digugat SEC

Kekayaan Zhao Changpeng menyusut sebesar USD 1,4 miliar menjadi USD 26 miliar atau setara Rp. 387,3 riliun selama dua hari terakhir.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 08 Jun 2023, 16:00 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2023, 16:00 WIB
CEO Binance, Changpeng Zhao. Dok: Binance
CEO Binance, Changpeng Zhao. Dok: Binance

Liputan6.com, Jakarta Kekayaan dua miliarder kripto, yakni CEO Binance Zhao Changpeng dan CEO Coinbase Brian Armstrong menurun drastis menyusul gugatan dari US Securities and Exchange Commissions (SEC) terkait aturan sekuritas.

Melansir The Straits Times, Kamis (8/6/2023) kekayaan Zhao Changpeng menyusut sebesar USD 1,4 miliar menjadi USD 26 miliar atau setara Rp. 387,3 riliun selama dua hari terakhir. 

Sementara kekayaan bersih CEO Coinbase Brian Armstrong merosot sebesar USD 361 juta menjadi USD 2,2 miliar atau setara Rp. 32,7 triliun, menurut Bloomberg Billionaires Index.

Seperti diketahui, SIEC menggugat kedua perusahaan tersebut terkait pelanggaran aturan sekuritas, membuat saham beberapa perusahaan terkait crypto dan token merosot.

Sejak 2022 lalu, kekayaan gabungan miliarder kripto telah menurun signifikan, yang merupakan tahun ledakan profil tinggi mulai dari stablecoin algoritmik TerraUSD hingga dana lindung nilai Three Arrows Capital hingga FTX dibawah Sam Bankman-Fried.

Tetapi kekayaan mereka kembali melonjak sebesar USD 15,4 miliar atau Rp. 229,4 triliun tahun ini hingga Jumat (2/6) karena harga Bitcoin dan aset digital lainnya melambung.

Kekayaan Zhao melonjak 117 persen sebelum penurunan pekan ini, sedangkan kekayaan Armstrong melonjak 61 persen. Sebagai perbandingan, miliarder lain dalam indeks kekayaan Bloomberg naik 9 persen secara gabungan.

Faktor yang mendasari kembalinya kejayaan Bitcoin pada tahun 2023 adalah ekspektasi bahwa krisis perbankan AS yang meletus pada  Maret 2023 akan memaksa Federal Reserve untuk menghentikan sementara kenaikan suku bunga.

Hal itu memungkinkan bulls Bitcoin untuk mengangkat kasus bahwa token berdiri untuk mendapatkan keuntungan dari suku bunga riil yang lebih rendah, dan menawarkan perlindungan dari gejolak dalam keuangan tradisional.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sekilas Tentang Gugatan SEC ke Binance dan Coinbase

CEO Binance Changpeng Zhao
CEO Binance Changpeng Zhao (dok.Instagram/@changpengzhao/https://www.instagram.com/p/B5Eu5RrAuzD/Komarudin)

Dalam gugatan yang diajukan pada hari Senin (5/6), SEC menuduh Binance dan Zhao menyesatkan investor dan regulator, salah menangani dana pelanggan, dan melanggar aturan sekuritas.

Zhao, kut mendirikan bursa pada tahun 2017 dan mengembangkan perusahaannya menjadi raksasa global. Kekayaan bersih pribadinya juga tumbuh, mencapai USD 96,9 miliar pada Januari 2022.

SEC kemudian menggugat Coinbase pada hari Selasa (6/6), membuat sahamnya turun 12 persen.

Dalam surat gugatan setebal 101 halaman, SEC tidak menuduh Armstrong melakukan kesalahan apa pun, tetapi menuduh bahwa perusahaan tersebut menghindari aturan SEC dengan membiarkan pengguna memperdagangkan token yang sebenarnya merupakan sekuritas yang tidak terdaftar.

 


Sekilas Tentang Pendiri Coinbase, Brian Armstrong

Coinbase. AP/ Seth Wenig
Coinbase. AP/ Seth Wenig

Brian Armstrong memiliki 16 persen dari perusahaan yang ia mulai melalui sejumlah perwalian dan kepemilikan langsung.

Dia juga sering menjadi penjual saham Coinbase dan sejauh ini telah menjual sekitar USD 27 juta pada tahun 2023.

Salah satu pendirinya, Fred Ehrsam, sekarang menjadi pemodal ventura di perusahaan yang berfokus pada crypto, Paradigm, juga melihat kekayaan bersihnya turun menjadi US$1,1 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya