Thailand Bakal Uji Coba Proyek CBDC untuk Ritel Bulan Ini

Uji coba tersebut diumumkan pada Agustus tahun lalu dan awalnya dijadwalkan untuk diluncurkan pada 2022

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 24 Jun 2023, 23:50 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2023, 08:00 WIB
Ilustrasi bendera Thailand (AP/Sakchai Lalit)
Ilustrasi bendera Thailand. Bank sentral Thailand akan meluncurkan proyek percontohan mata uang digital bank sentral (CBDC) untuk ritel bulan ini. (AP/Sakchai Lalit)

Liputan6.com, Jakarta Bank sentral Thailand akan meluncurkan proyek percontohan mata uang digital bank sentral (CBDC) untuk ritel bulan ini. Tiga penyedia pembayaran akan ambil bagian. Proyek ini akan melibatkan hingga 10.000 pengguna dan berjalan hingga Agustus.

Dilansir dari Cointelegraph, Sabtu (24/6/2023), Bank of Ayudhya (Krungsri), Siam Commercial Bank dan penyedia layanan pembayaran berbasis di Singapura 2C2P akan bermitra dengan bank sentral Thailand dalam proyek tersebut. Masing-masing organisasi tersebut telah menyediakan aplikasi untuk pengguna tertentu yang mencakup dompet dan pemindai kode QR.

Krungsri akan mendaftarkan hingga 2.000 anggota staf untuk berpartisipasi dalam proyek tersebut, bersama dengan sekitar 100 pedagang yang berlokasi di sekitar kantor pusat bank. Ini akan memperluas proyek ke cabang Ploenchit juga. 

Uji coba tersebut diumumkan pada Agustus tahun lalu dan awalnya dijadwalkan untuk diluncurkan pada 2022. Bank of Thailand menyebut proyek tersebut sebagai “percontohan untuk belajar” daripada peluncuran percontohan. Bank sentral tidak memiliki rencana resmi untuk meluncurkan CBDC.

Bank of Thailand mengumumkan sedang mengembangkan CBDC untuk ritel pada 2018. Bank tersebut berpartisipasi dalam proyek pembayaran lintas batas Bank for International Settlements dan proyek Proyek Inthanon-Lion Rock dengan Otoritas Moneter Hong Kong.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Binance Luncurkan Platform Perdagangan Kripto Baru di Jepang

Ilustrasi Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Traxer
Ilustrasi Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Traxer

Pertukaran cryptocurrency global, Binance telah mengumumkan peluncuran platform perdagangan kripto lokal untuk penduduk Jepang mulai musim panas ini.

Binance mengungkapkan telah membuat platform baru bagi penduduk di Jepang untuk sepenuhnya mematuhi peraturan di Jepang.

“Platform baru akan tersedia musim panas ini. Kami akan menginformasikan tanggal peluncuran dan memberikan perincian lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang,” kata Binance, dikutip dari Bitcoin.com, Minggu (4/6/2023).

Layanan yang ditawarkan oleh platform global Binance akan dihentikan untuk penduduk Jepang pada 30 November. Pengguna platform global akan dapat bermigrasi ke platform lokal baru melalui proses verifikasi identitas baru (KYC), yang akan tersedia setelah 1 Agustus 2023.

Mulai 1 Desember, semua akun Binance global yang dipegang oleh pengguna lokal Jepang akan diatur ke mode penarikan saja. Selain itu, Binance mencatat platform Jepang barunya tidak akan menyediakan layanan turunan kripto pada tahap awal untuk mematuhi peraturan lokal.

 


Kripto Tersedia

Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Traxer
Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Traxer

Mengenai token kripto mana yang akan tersedia di platform baru Binance Jepang, Binance menjelaskan akan memiliki sejumlah token yang tersedia untuk perdagangan spot pada tahap awal, dan ada batasan pada penawaran produk tertentu untuk mematuhi peraturan setempat. 

“Kami akan menambahkan lebih banyak produk dan layanan jika memungkinkan. Kami bertujuan untuk menyediakan lebih dari 30 token sebagai langkah pertama. Kami akan memberikan pembaruan dan informasi lebih lanjut setelah token baru dikonfirmasi,” jelas Binance dalam pengumumannya.

Pada November tahun lalu, Binance mengatakan telah mengakuisisi 100 persen Sakura Exchange Bitcoin (SEBC), penyedia layanan pertukaran kripto Jepang yang diatur oleh regulator keuangan utama Jepang, Financial Services Agency. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya