Bos Ajaib: Blockchain dan Aset Kripto jadi Landasan Revolusioner

Teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), blockchain dan aset kripto akan menjadi landasan revolusioner.

oleh Septian Deny diperbarui 14 Mei 2024, 21:23 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2024, 21:09 WIB
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi hari ini mengunjungi kantor pusat Ajaib, perusahaan teknologi finansial yang juga merupakan unicorn ke-7 Indonesia.

Kunjungan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap peran Ajaib sebagai platform investasi saham terbesar dan salah satu platform jual beli aset kripto terbesar di Indonesia dalam mendorong inklusi keuangan dan literasi digital di Indonesia. Selain itu, kunjungan ini diharapkan juga memperkuat komitmen bersama untuk menjadikan Indonesia pemain kunci dalam ekonomi digital regional.

CEO dan Co-Founder Ajaib, Anderson Sumarli, mengungkapkan kunjungan Menkominfo dan melihat ini sebagai momen penting dalam industri teknologi.

"Di mana teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), blockchain dan aset kripto akan menjadi landasan revolusioner. Ajaib sendiri telah berhasil membawa investasi lebih dari 4 triliun rupiah ke Indonesia dari berbagai investor teknologi global. Kami bangga dapat membangun talenta teknologi lokal dan memberikan dampak positif bagi masyarakat," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (14/5/2024).

Anderson menyatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus berinovasi dan menyediakan platform investasi yang handal dan aman, disertai edukasi finansial yang berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Ajaib, kata dia, juga mendukung penuh upaya pemerintah dalam memberantas judi online, termasuk yang menggunakan aset Kripto. Hal ini sejalan dengan upaya Ajaib untuk menciptakan ekosistem kripto yang bersih dan aman, serta memberantas hoaks dan informasi palsu mengenai investasi dan teknologi.

"Ajaib siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat teknologi digital di Asia Tenggara. Kami percaya bahwa investasi dalam bakat lokal adalah kunci untuk memperkuat fondasi industri teknologi kita,” tutur Anderson.

Indonesia Emas 2045

Dalam kunjungannya, Menkominfo Budi Arie Setiadi menyampaikan harapannya agar Ajaib dapat terus berinovasi dan berkontribusi dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

“Indonesia Emas 2045 merupakan visi besar bangsa kita untuk menjadi maju. Dengan memberdayakan masyarakat melalui akses ke layanan investasi yang mudah dan aman, Ajaib dapat ikut menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri secara finansial, yang merupakan salah satu pilar penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Selain itu, kami berharap Ajaib dan startup lokal lainnya terus memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global sebagai penghasil talenta digital dan penyedia jasa serta produk digital,” ujar Budi Arie Setiadi..

Dalam kesempatan ini, Menkominfo juga berdialog dengan para karyawan Ajaib dan mendiskusikan perkembangan teknologi dan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mewujudkan transformasi digital, termasuk membentuk ekosistem aset kripto yang aman. Beliau juga menyampaikan apresiasinya terhadap peran Ajaib dalam memberdayakan talenta digital Indonesia dan meningkatkan literasi keuangan masyarakat.

 

DisclaimerSetiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

Harga Bitcoin Diramal Terjun Bebas ke Level Segini

Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)

Harga Bitcoin telah turun sekitar 3,70% dari minggu ini hingga mencapai sekitar USD 61,650 pada 9 Mei 2024.

Harga tersebut menandai penurunan sekitar 16,50% setelah harga Bitcoin mencetak rekor tertinggi baru sekitar USD 73,835 pada 14 Maret lalu.

Penurunan pada harga Bitcoin terjadi dalam beberapa minggu terakhir bertepatan dengan respons yang lemah terhadap debut pasar dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin dan Ethereum di Hong Kong, kebijakan suku bunga Federal Reserve Amerika Serikat yang lebih tinggi untuk jangka panjang, dan berkurangnya aliran dana ke ETF Bitcoin spot di AS.

Melansir Cointelegraph, Senin (13/5/2024) pedagang veteran Peter Brandt memperkirakan harga Bitcoin akan turun ke kisaran tertinggi antara USD 40.000 hingga USD 50.000.

Brandt mengutip pola segitiga menurun yang berkembang setelah kegagalan mata uang kripto tersebut untuk kembali rekor tertinggi sebelumnya di USD 69.000.

"Fakta sederhana perlu diselesaikan - bahwa Bitcoin belum melampaui puncak yang dicapai tiga tahun lalu meskipun ada halving dan ETF. Mungkin harga turun ke level 40-an, lalu kenaikan kembali terjadi," katanya.

Menariknya, perspektif Brandt terhadap Bitcoin menunjukkan skenario pembalikan segitiga menurun klasik, di mana harga dapat menembus garis tren bawah dari segitiga tersebut dan menjatuhkan jumlah yang setara dengan jarak maksimum antara garis tren atas dan bawah.

Konfirmasi skenario pembalikan segitiga menurun akan meningkatkan kemungkinan harga Bitcoin turun menuju USD 48,550, turun lebih dari 20% jika diukur dari tingkat harga saat ini, selaras dengan prediksi USD 40,000 atau lebih versi Brandt.

 

 

Harga Bitcoin Anjlok Nyaris 10% Usai Cetak Rekor Tertinggi, Apa Ada?

Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)

Harga Bitcoin telah turun hampir 10 persen sejak mencapai rekor tertinggi pada Maret 2024 di level USD 73.750 atau setara Rp 1,18 miliar (asumsi kurs Rp 16.043 per dolar AS). Bitcoin lebih banyak terkoreksi usai terjadi Halving pada 20 April 2024.

Lantas apa penyebab terjadinya penurunan Bitcoin usai Halving? Melansir dari Yahoo Finance, Rabu (8/5/2024) ada beberapa penyebab terjadinya penurunan harga Bitcoin usai Halving.

Salah satunya adalah arus masuk investor ke ETF Bitcoin telah melambat sejak laju awalnya yang sangat cepat. Tapi hal itu sudah banyak diprediksi, investor akan lebih berhati-hati dalam memasukkan uangnya ke ETF jika harga aset dasar sedang menurun. Hal ini berlaku untuk semua ETF, bukan hanya ETF Bitcoin.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya