Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada Senin (13/1/2025). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau masih berada di zona merah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) masih melemah. Bitcoin terkoreksi 0,20 persen dalam 24 jam dan 4,03 persen sepekan.
Advertisement
Baca Juga
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 94.431 per koin atau setara Rp 1,54 miliar (asumsi kurs Rp 16.317 per dolar AS).
Advertisement
Ethereum (ETH) masih melemah. ETH turun 0,57 persen sehari terakhir dan 10,27 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 53,2 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 0,57 persen dan 2,32 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 11,3 juta per koin.
Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona merah. ADA melemah 3,12 persen dalam sehari dan 11,61 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 15.809 per koin.
Adapun Solana (SOL) kembali menguat. SOL naik tipis 0,19 persen dalam sehari, tetapi masih melemah 11,71 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 3,07 juta per koin.
XRP kembali berada di zona merah. XRP melemah 2,71 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 4,37 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 40.956 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) masih lesu. Dalam satu hari terakhir DOGE turun 1,60 persen dan 12,23 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 5.480 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama melemah, masing-masing melemah 0,03 persen. Ini membuat harga keduanya sedikit terkoreksi ke harga USD 0,9996 untuk USDT dan 0,9999 untuk USDC.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 3,3 triliun atau setara Rp 53.846 triliun, melemah sekitar 0,84 persen dalam sehari terakhir.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Indonesia Jadi Negara Pengguna Kripto Terbanyak ke-3 di Dunia
Sebelumnya, laporan terbaru dari perusahaan modal ventura yang berfokus pada kripto, Foresight Ventures yang dirilis pada 9 Januari 2025 menunjukkan Asia menyumbang 60 persen pengguna kripto global dan memberikan kontribusi likuiditas global terbesar.
Dilansir dari Yahoo Finance, Sabtu (11/1/2025), lima negara Asia masuk dalam Indeks Adopsi Kripto Global 2024, dengan India mengamankan posisi teratas, Indonesia di peringkat ketiga, Vietnam di peringkat kelima, Filipina di peringkat kedelapan, dan Pakistan di peringkat kesembilan.
Asia terus mendominasi lanskap mata uang kripto global, dengan sembilan dari 20 negara teratas dalam Indeks Adopsi Kripto Global 2024 milik Chainalysis berasal dari kawasan tersebut.
India mengklaim posisi teratas, sementara Indonesia berada di peringkat ketiga, menunjukkan peran penting kawasan tersebut dalam membentuk ekonomi kripto.
Indonesia telah muncul sebagai pusat kekuatan regional, menempati peringkat ketiga secara global dalam adopsi kripto. Antara Juli 2023 dan Juni 2024, negara tersebut menerima nilai mata uang kripto sebesar USD 157,1 miliar, memimpin Asia Tenggara dalam metrik ini.
Advertisement
Persaingan Pusat Kripto Asia
Di sisi lain Singapura dan Hong Kong bersaing untuk mendapatkan gelar pusat kripto Asia. Kerangka regulasi progresif Singapura telah menarik bursa utama seperti Gemini, OKX, dan Upbit, yang menerima lisensi pada 2024.
Kekayaan pribadi di Asia semakin merangkul aset digital. Sebuah laporan oleh Aspen Digital mengungkapkan 94 persen investor kaya di wilayah tersebut telah berinvestasi dalam Bitcoin dan mata uang kripto lainnya atau berencana untuk melakukannya, menggarisbawahi meningkatnya keunggulan kripto sebagai kelas aset pilihan di kalangan elit.