Liputan6.com, Jakarta - Bank Nasional Ceko (CNB) sedang mempertimbangkan kemungkinan menjadikan Bitcoin sebagai bagian dari cadangan asetnya. Gubernur CNB, Ales Michl, menekankan pentingnya beradaptasi dengan perkembangan pasar keuangan, meskipun aset kripto masih memiliki risiko yang tinggi.
Dalam sebuah pembaruan yang ia bagikan di platform media sosial X, Michl mengungkapkan bahwa pada rapat Dewan Bank Sentral Ceko pada 30 Januari lalu, ia mengusulkan untuk menganalisis kelayakan portofolio uji Bitcoin.
Advertisement
Langkah ini, menurut dia, bukan berarti bank akan langsung berinvestasi dalam Bitcoin, tetapi lebih kepada mempelajari dan memahami potensi serta dampak aset digital ini terhadap sistem keuangan.
Advertisement
"Saya ingin CNB mengeksplorasi opsi pengelolaan cadangan baru dan memahami lebih jauh tentang aset alternatif ini," kata Michl, dikutip dari Bitcoin.com, Selasa (25/2/2025).
Ingatkan Risiko Investasi Kripto
Meski menunjukkan ketertarikan terhadap Bitcoin, ia tetap mengingatkan masyarakat tentang risiko investasi kripto. Ia menekankan bahwa pasar aset digital masih dalam tahap awal dan penuh ketidakpastian, serta membandingkannya dengan era awal kapitalisme di Republik Ceko pada 1990-an, di mana banyak dana investasi mengalami kegagalan sementara beberapa berhasil berkembang.
Namun, Michl menegaskan Bitcoin berbeda dari aset kripto lainnya dan layak mendapat perhatian khusus dari bank sentral.
"Bitcoin tidak bisa disamakan dengan aset kripto lainnya. Kita sebagai bankir sentral harus mempelajarinya dan memahami teknologi yang mendukungnya. Ini bukan ancaman, tetapi peluang untuk memperkuat pemahaman kita," tambahnya.
Lakukan Kajian Mendalam
Sebagai tindak lanjut dari usulan ini, Dewan Bank CNB telah menyetujui untuk melakukan analisis lebih lanjut terhadap Bitcoin dan kelas aset baru lainnya. Namun, belum ada keputusan yang diambil terkait investasi langsung.
"Kami akan melakukan kajian menyeluruh sebelum mengambil langkah lebih lanjut. Untuk saat ini, belum ada perubahan dalam strategi cadangan kami," jelas Michl.
Langkah ini mencerminkan bagaimana bank sentral mulai semakin tertarik untuk memahami peran Bitcoin dalam sistem keuangan global, meskipun masih bersikap hati-hati dalam mengambil keputusan.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
AS Didesak Beli Bitcoin untuk Aset Cadangan
Sebelumnya, Michael Saylor, pendiri dan ketua eksekutif MicroStrategy yang sekarang berubah menjadi Strategy, mendorong pemerintah Amerika Serikat untuk menjadikan Bitcoin sebagai bagian penting dari cadangan strategis nasional.
Dalam pidatonya di Konferensi Aksi Politik Konservatif (CPAC) di Washington D.C., Saylor mengusulkan agar AS membeli 20% dari total pasokan Bitcoin sebagai langkah untuk memperkuat ekonomi digital dan daya pinjaman negara.
"Hanya ada ruang bagi satu negara-bangsa untuk membeli 20% dari jaringan Bitcoin. Saya pikir itu seharusnya dan akan menjadi Amerika Serikat,” kata Saylor, dikutip dari Coinmarketcap, Jumat (21/2/2025).
Untuk mencapai target ini, AS perlu menambah kepemilikan Bitcoin-nya sebesar 3,9 juta BTC, di luar 207.000 BTC yang telah dimiliki saat ini. Dengan harga Bitcoin saat ini, langkah ini diperkirakan akan menelan biaya sekitar USD 392 miliar atau setara Rp 6.401 triliun (asumsi kurs Rp 16.330 per dolar AS)
Namun, proposal Saylor jauh lebih ambisius dibandingkan pendekatan yang sedang dipertimbangkan di Senat AS. Senator Cynthia Lummis dari Wyoming sebelumnya mengusulkan agar AS memiliki setidaknya 5% dari pasokan Bitcoin. Sementara itu, tim kripto dari pemerintahan Presiden Donald Trump masih mengkaji kelayakan gagasan cadangan Bitcoin nasional.
Berikan Keunggulan Ekonomi AS
Saylor percaya kepemilikan Bitcoin dalam jumlah besar akan memberikan AS keunggulan ekonomi di era digital. "Ini adalah cara bagi kita untuk memperkaya diri sendiri dan muncul sebagai negara kreditor dalam satu dekade. Ini juga memastikan bahwa kita akan menjadi pemimpin ekonomi dunia maya selama 100 tahun ke depan," ujarnya.
Menurut dia, jika AS mengambil langkah ini, sekutu dan bahkan pesaingnya akan segera mengikuti. Saat ini, Strategy adalah pemegang Bitcoin korporat terbesar di dunia, dengan kepemilikan BTC yang mendekati USD 50 miliar. Perusahaan ini juga sedang dalam proses mengumpulkan dana USD 2 miliar lagi untuk membeli lebih banyak Bitcoin, menegaskan keyakinannya pada aset digital tersebut.
Advertisement
