Liputan6.com, Jakarta Tuna netra yang masuk dalam ragam disabilitas sensori dapat disebabkan berbagai hal, salah satunya glaukoma. Ini adalah kondisi ketika saraf optik mata rusak sehingga mata tak mampu berfungsi dengan baik. Kerusakan ini sering disebabkan oleh tekanan tinggi yang tidak normal di dalam mata.
“Glaukoma adalah salah satu penyebab utama kebutaan bagi orang di atas usia 60 tahun. Glaukoma dapat terjadi pada semua usia tetapi lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua,” seperti dilansir dari mayoclinic.
Baca Juga
Dalam banyak kasus, glaukoma hampir tidak memiliki tanda-tanda atau gejala awal. Efeknya tidak terasa, pengelihatan dapat terasa normal tidak ada perubahan dan tiba-tiba sampai pada kondisi stadium lanjut.
Advertisement
Kehilangan penglihatan akibat glaukoma tidak dapat dipulihkan. Penting bagi setiap orang melakukan pemeriksaan mata secara teratur yang mencakup pengukuran tekanan mata. Dengan demikian, potensi glaukoma dapat didiagnosis sejak awal dan ditangani dengan tepat sebelum menghilangnya penglihatan.
“Jika glaukoma dikenali sejak dini, kehilangan penglihatan dapat diperlambat atau dicegah. Jika Anda memiliki kondisi tersebut, umumnya Anda akan memerlukan perawatan selama sisa hidup Anda,” tulis Mayo Clinic Staff.
Saksikan Juga Video yang Satu ini:
Gejala Glaukoma
Gejala glaukoma memiliki banyak variasi, ditandai dengan adanya blind spots di mata, sakit kepala parah, sakit mata, mual, muntah, penglihatan kabur, melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu, dan mata merah.
Jika tidak segera ditangani, glaukoma pada akhirnya akan menyebabkan kebutaan. Bahkan, sekitar 15 persen orang dengan glaukoma setidaknya menjadi buta pada satu mata dalam kurun waktu 20 tahun.
“Segera pergi ke ruang gawat darurat atau dokter spesialis mata jika Anda mengalami beberapa gejala glaukoma akut, seperti sakit kepala parah, sakit mata, dan penglihatan kabur,” tulis Mayo Clinic.
Advertisement