Liputan6.com, Jakarta Melihat perkembangan anak yang menyandang disabilitas ke arah yang lebih baik dan kondusif adalah kebahagiaan tersendiri bagi setiap orangtua, tak terkecuali bagi Endang Setyawati (33).
Ibu asal Jakarta yang dikaruniai anak dengan autisme Jerrico Alif Setyawan (Jefa) mulai melihat berbagai perkembangan baik dari buah hatinya.
Baca Juga
“Jefa dulunya susah diatur dan selalu bikin kehebohan. Selalu bikin teman-temannya menangis dan sering menggigit tangan guru-gurunya ketika salaman. Bahkan Jefa dulu tidak bisa duduk diam di dalam kelas,” kata Endang kepada Kanal Disabilitas Liputan6.com melalui pesan teks, Selasa (14/12/2021).
Advertisement
Namun, seiring berjalannya waktu, Jefa mulai terkendali dan lebih tenang. Hal ini salah satunya dikarenakan diet yang dijalani dengan baik.
“Diet, menghindari makanan yang mengandung tepung terigu yang mengandung coklat dan mengandung susu sapi. Juga mendekatkan dirinya kepada Allah dengan cara salat dan rajin membaca Al -Quran.”
Simak Video Berikut Ini
Pelatihan Rutin
Selain diet tepung, pelatihan pun dilakukan setiap hari. Selain pelatihan di sekolah, Jefa mendapat pelatihan di rumah.
“Di rumah selalu dilatih mandiri dan didorong untuk keluar rumah seperti belanja, jajan, dan berkunjung ke rumah tetangga. Kebetulan ada tetangga yang sayang sama Jefa dan sering mengundang ke rumah untuk ambil makanan atau kue. Jefa pun sopan jika berkunjung ke rumah tetangga.”
Dulu, anak yang gemar menghafal Al-Quran itu sering menjatuhkan pot tetangga, tapi kini ia lebih bisa menempatkan diri di lingkungan. Di sekolah, ia yang awalnya harus selalu diantar dan ditunggu Endang dari awal sampai akhir pelajaran, kini bisa lebih mandiri.
“Sekarang saya hanya bertugas mengantar dan menjemput di batas gerbang sekolah saja dan jefa selanjutnya masuk untuk isi absen sendiri dan naik ke atas ke dalam kelas sendiri.”
Advertisement
Di Usia 11
Kini di usia 11, Jefa sudah mulai dapat mengikuti instruksi guru-gurunya dan mulai berperilaku baik kepada teman-temannya.
“Jefa memang belum terlalu bisa bersosialisasi tetapi sekarang dia sudah tumbuh menjadi anak yang sopan, kalem, nurut dan baik. Saya sangat bersyukur Allah telah mengubah Jefa sampai titik ini.”
Walau demikian, menurut para pendidik Jefa masih belum bisa dibiarkan pergi terlalu jauh sendirian dan harus tetap didampingi.
“Karena Jefa anak disabilitas maka harus dijaga tidak boleh main jauh-jauh atau pergi sendirian jauh-jauh. Kekhasan autisme masih melekat sekali pada Jefa,” tutup Endang.
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Advertisement