Liputan6.com, Jakarta Brand fashion lokal Sean Sheila ramai menjadi perbincangan warganet setelah secara resmi memamerkan karyanya di showroom Paris Fashion Week edisi Fall/Winter 2022. Namun, siapa sangka tim produksi Sean Sheila ini 100 persen penyandang disabilitas yang terdiri atas tunarungu dan tunawicara.
“Dari pertama brand kami berdiri di 2014, kami sudah bekerja sama dengan sekolah luar biasa Purbalingga, yang masih berjalan sampai sekarang,” ujar pemilik brand Sean Sheila, Sheila Agatha Wijaya, kepada Liputan6.com, Rabu (9/3/2022).
Wanita kelahiran Purbalingga, 15 November 1990 itu pun menceritakan bagaimana awalnya ia bisa bekerja sama dengan penyandang disabilitas. Menurut Sheila, ia sebelumnya pernah memperkerjakan karyawan non disabilitas namun rata-rata pemalas dan sibuk main handphone. Hingga akhirnya kakaknya, Stephanie Widjaja, menyarankan Sheila untuk merekrut pekerja disabilitas.
Advertisement
”Kebetulan kami direkomendasikan oleh salah satu staf orang tua kami dan kebetulan saudaranya adalah adalah satu guru di sekolah tersebut,” katanya.
Menurut Sheila, ketujuh karyawannya saat ini begitu cekatan dan bertanggung jawab. “Mereka lebih fokus dan telaten daripada orang biasa, dan mereka lebih fokus ke pekerjaan daripada orang biasa.”
Untuk berkomunikasi, Sheila merasa tidak ada kendala karena ia diajarkan guru dari Sekolah Luar Biasa (SLB). “Saya bisa sedikit sekali diajari (bahasa isyarat) oleh guru mereka. Kebanyakan kami komunikasi tentang pekerjaan dan teknik-teknik produksi, yang mana bahasa isyaratnya mereka atau saya buat sendiri.”
Sheila mengatakan, untuk menjadi tim produksinya sebenarnya tidak ada kriteria khusus. Namun, ia merasa cocok dengan pekerjaan teman-teman disabilitas. Dan ia pun tidak memungkiri bila produksi meningkat akan menambah karyawan difabel lain.
Inspirasi design
Setiap koleksi yang Sheila buat, disampaikannya, terinspirasi dari berbagai macam hal termasuk dari buku, isu politik, dan kadang hasil karya artist lain.
“Kami terinspirasi dari mana saja, biasanya tema-tema yang menarik untuk kami. Untuk koleksi yang kami tampilkan juga beda-beda. Misal koleksi yang menampilkan model difabel itu inspirasi kami adalah polusi,” ujarnya.
View this post on Instagram
Tak hanya melibatkan penyandang disabilitas dalam tim produksi, Sean Sheila ternyata juga pernah show di Jakarta Fashion Week dengan model difabel. “Itu sewaktu kami berkolaborasi dengan British Council di tahun 2019.”
Sheila pun berpesan bagi penyandang disabilitas yang mungkin ingin seperti dirinya untuk terus memperluas wawasan dan relasi. “Ini berlaku untuk semua orang kok, enggak cuma penyandang disabilitas. Jangan pernah membatasi diri sendiri dan jangan cepat puas,” pungkasnya.
Advertisement