Pemkot Yogyakarta Fasilitasi Pameran Produk UMKM dari Penyandang Disabilitas

Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi memberikan kesempatan bagi pelaku UMKM dari penyandang disabilitas yang tergabung dalam 14 Forum Kemantren (Kecamatan) Inklusi untuk memamerkan produk mereka dalam Gebyar UMKM.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Nov 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2022, 18:00 WIB
Pemkot Yogya Gandeng UGM Rancang Bentor Ramah Aturan
Hingga kini, ratusan bentor belum resmi diakui sebagai kendaraan umum untuk mengangkut penumpang di Yogyakarta. (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi memberikan kesempatan bagi pelaku UMKM dari penyandang disabilitas yang tergabung dalam 14 Forum Kemantren (Kecamatan) Inklusi untuk memamerkan produk mereka dalam Gebyar UMKM.

“Kegiatan ini memang baru diselenggarakan untuk pertama kali dan ternyata mendapat tanggapan yang sangat baik dari penyandang disabilitas serta mendapat dukungan dari pemerintah daerah dan CSR dari salah satu bank,” kata Ketua Panitia Gebyar UMKM Disabilitas Sigit Agung Prasetyo Cahyo Kusumo dikutip Antara, Rabu (2/11/2022).

Menurut dia, seluruh produk yang ditampilkan di 14 anjungan tersebut diproduksi oleh penyandang disabilitas termasuk orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) serta jenis disabilitas lain.

“Ada juga pendampingan yang kami berikan. Tetapi, bisa dilihat bahwa para penyandang disabilitas ini juga memiliki potensi yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan atau mendukung perekonomian keluarga,” katanya.

Produk yang ditampilkan dalam Gebyar UMKM Disabilitas pada Selasa (1/11) di kompleks Balai Kota Yogyakarta didominasi kuliner seperti camilan, keripik, telur asin, tetapi ada pula produk kerajinan seperti batik dan aksesoris.

Sigit yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Kemantren (Kecamatan) Inklusi (FKI) Keraton mengatakan, penyelenggaraan Gebyar UMKM Disabilitas tersebut juga menjadi upaya untuk pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas.

“Kegiatan ini juga menunjukkan komitmen kuat dari pemerintah daerah untuk memberikan perhatian bagi para penyandang disabilitas. Mereka diberi ruang untuk pemberdayaan,” katanya.

 

 

 

Diharapkan Jadi Kegiatan Rutin

Kegiatan Gebyar UMKM Disabilitas tersebut diharapkan dapat menjadi kegiatan rutin tahunan dan setiap FKI yang berada di tingkat kecamatan juga bisa menyelenggarakan kegiatan serupa.

“Harapannya, bazar seperti ini bisa diselenggarakan oleh setiap FKI di kecamatan masing-masing karena akan sangat mendukung upaya pemberdayaan masyarakat sekaligus peningkatan kesejahteraan keluarga,” katanya.

 

Kelompok Prioritas

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sumadi mengatakan, disabilitas menjadi salah satu kelompok masyarakat yang menjadi prioritas dalam pembangunan di Yogyakarta.

“Melalui kegiatan ini, mereka mendapat hak untuk aktualisasi diri dan menampilkan karya mereka. Artinya, mereka akan semakin percaya diri untuk terus berkreasi dan meningkatkan perekonomian keluarga,” katanya.

Ia berharap, produk dari penyandang disabilitas tersebut dapat dipasarkan lebih luas tidak hanya secara luring tetapi daring dengan tetap meningkatkan kualitas produk sehingga bisa berdaya saing,” katanya.

 

Musrenbang Disabilitas

Menurut Sumadi, perhatian Pemerintah Kota Yogyakarta untuk kelompok disabilitas akan terus ditingkatkan, salah satunya menggelar musrenbang tematik khusus untuk disabilitas pada 2023.

Berdasarkan data, jumlah warga disabilitas di Kota Yogyakarta mencapai sekitar 3.400 orang dan 300 di antaranya adalah anak-anak.

“Melalui musrenbang tersebut, penyandang disabilitas bisa menyampaikan usulan pembangunan sesuai kebutuhan mereka,” katanya.

Infografis Ragam Tanggapan Klitih di Yogya dan Kejahatan Jalanan Remaja. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ragam Tanggapan Klitih di Yogya dan Kejahatan Jalanan Remaja. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya