Liputan6.com, Jakarta Filum Coelenterata merupakan salah satu kelompok hewan invertebrata yang memiliki karakteristik unik. Hewan-hewan dalam filum ini umumnya hidup di perairan, baik laut maupun air tawar. Meski terlihat sederhana, coelenterata memiliki peran penting dalam ekosistem akuatik. Mari kita pelajari lebih lanjut tentang ciri-ciri, klasifikasi, struktur tubuh, dan contoh-contoh hewan dari filum yang menarik ini.
Pengertian dan Karakteristik Umum Filum Coelenterata
Coelenterata berasal dari bahasa Yunani "koilos" yang berarti rongga dan "enteron" yang berarti usus. Secara harfiah, coelenterata dapat diartikan sebagai "hewan berongga". Nama ini merujuk pada karakteristik utama filum ini yaitu adanya rongga gastrovaskular yang berfungsi sebagai sistem pencernaan sekaligus sirkulasi.
Beberapa karakteristik umum filum Coelenterata antara lain:
- Tubuh berbentuk simetri radial
- Memiliki dua lapisan tubuh (diploblastik) - ektoderm dan endoderm
- Terdapat rongga gastrovaskular sebagai sistem pencernaan
- Memiliki tentakel di sekitar mulut
- Terdapat sel penyengat (knidosit) pada tentakel
- Tidak memiliki organ khusus untuk respirasi, ekskresi dan sirkulasi
- Sistem saraf sederhana berupa jaring saraf
- Reproduksi secara seksual dan aseksual
Coelenterata merupakan hewan multiseluler paling sederhana yang telah memiliki jaringan. Meski demikian, mereka belum memiliki organ-organ yang kompleks seperti pada hewan tingkat tinggi. Sistem pencernaan, sirkulasi dan ekskresi masih menyatu dalam rongga gastrovaskular.
Advertisement
Klasifikasi Filum Coelenterata
Filum Coelenterata diklasifikasikan menjadi beberapa kelas utama berdasarkan karakteristik morfologi dan siklus hidupnya. Berikut adalah klasifikasi filum Coelenterata:
1. Kelas Hydrozoa
Hydrozoa merupakan kelas coelenterata yang paling beragam, dengan sekitar 3.700 spesies yang telah diidentifikasi. Beberapa karakteristik utama Hydrozoa antara lain:
- Memiliki fase polip dan medusa dalam siklus hidupnya
- Fase polip lebih dominan dibanding medusa
- Tubuh berbentuk tabung dengan tentakel di sekitar mulut
- Hidup soliter atau berkoloni
- Sebagian besar hidup di laut, beberapa di air tawar
- Contoh: Hydra, Obelia, Physalia
2. Kelas Scyphozoa
Scyphozoa dikenal sebagai "ubur-ubur sejati". Karakteristik utama kelas ini meliputi:
- Fase medusa lebih dominan dibanding polip
- Tubuh berbentuk payung atau lonceng
- Memiliki tentakel di tepi tubuh
- Hidup soliter dan berenang bebas di laut
- Ukuran tubuh relatif besar, bisa mencapai diameter 2 meter
- Contoh: Aurelia aurita, Chrysaora
3. Kelas Anthozoa
Anthozoa merupakan kelas coelenterata yang hanya memiliki fase polip dalam siklus hidupnya. Karakteristik utamanya meliputi:
- Tidak memiliki fase medusa
- Hidup menetap (sesil) di dasar perairan
- Tubuh berbentuk silinder dengan tentakel di sekitar mulut
- Hidup soliter atau berkoloni
- Banyak yang membentuk terumbu karang
- Contoh: Anemon laut, karang, gorgonia
4. Kelas Cubozoa
Cubozoa merupakan kelas yang relatif kecil namun memiliki beberapa spesies yang sangat beracun. Karakteristiknya antara lain:
- Tubuh berbentuk kubus
- Memiliki tentakel di sudut-sudut tubuh
- Berenang aktif di perairan
- Racun sangat kuat, beberapa spesies mematikan bagi manusia
- Contoh: Ubur-ubur kotak (Chironex fleckeri)
Klasifikasi ini membantu kita memahami keragaman bentuk dan cara hidup hewan-hewan dalam filum Coelenterata. Setiap kelas memiliki adaptasi unik yang memungkinkan mereka bertahan hidup di lingkungan akuatik yang beragam.
Struktur Tubuh Coelenterata
Struktur tubuh Coelenterata relatif sederhana namun efisien untuk mendukung kehidupan mereka di perairan. Berikut adalah penjelasan detail tentang struktur tubuh Coelenterata:
Lapisan Tubuh
Coelenterata memiliki tubuh diploblastik, yang terdiri dari dua lapisan sel utama:
- Ektoderm (lapisan luar): Berfungsi sebagai pelindung, memiliki sel-sel sensorik dan sel-sel penyengat (knidosit).
- Endoderm (lapisan dalam): Melapisi rongga gastrovaskular, berperan dalam pencernaan dan penyerapan nutrisi.
- Mesoglea: Lapisan tengah yang terdiri dari matriks gelatin, terletak di antara ektoderm dan endoderm.
Rongga Gastrovaskular
Rongga gastrovaskular merupakan ciri khas Coelenterata. Fungsinya antara lain:
- Pencernaan makanan
- Sirkulasi nutrisi ke seluruh tubuh
- Ekskresi sisa metabolisme
- Respirasi (pertukaran gas)
Tentakel
Tentakel merupakan struktur penting pada Coelenterata. Fungsinya meliputi:
- Menangkap mangsa
- Pertahanan diri
- Pergerakan (pada beberapa spesies)
- Sensor lingkungan
Sel Penyengat (Knidosit)
Knidosit merupakan sel khusus yang dimiliki Coelenterata. Karakteristiknya antara lain:
- Terletak pada tentakel dan permukaan tubuh
- Berisi kapsul (nematokist) yang mengandung racun
- Dapat "menembakkan" filamen beracun saat distimulasi
- Berfungsi untuk menangkap mangsa dan pertahanan diri
Sistem Saraf
Coelenterata memiliki sistem saraf sederhana berupa jaring saraf difus. Fungsinya antara lain:
- Koordinasi gerakan tentakel
- Respon terhadap rangsangan lingkungan
- Kontrol proses fisiologis dasar
Struktur Reproduksi
Organ reproduksi Coelenterata bervariasi tergantung spesies, namun umumnya meliputi:
- Gonad (ovarium atau testis) untuk reproduksi seksual
- Struktur untuk reproduksi aseksual seperti tunas atau stolon
Struktur tubuh Coelenterata yang sederhana namun efisien ini memungkinkan mereka untuk bertahan hidup dan berkembang di berbagai habitat akuatik. Meski tidak memiliki organ kompleks seperti hewan tingkat tinggi, Coelenterata mampu melakukan fungsi-fungsi dasar kehidupan dengan baik.
Advertisement
Habitat dan Penyebaran Coelenterata
Coelenterata memiliki penyebaran yang luas di berbagai habitat akuatik di seluruh dunia. Berikut adalah penjelasan detail tentang habitat dan penyebaran Coelenterata:
Habitat Laut
Sebagian besar spesies Coelenterata hidup di laut. Mereka dapat ditemukan di berbagai zona laut, antara lain:
- Zona litoral: Daerah pasang surut, banyak ditemukan anemon laut dan karang
- Zona neritik: Perairan dangkal di atas landas kontinen, habitat berbagai jenis ubur-ubur
- Zona pelagik: Perairan terbuka, tempat hidup ubur-ubur pelagik dan sifonofora
- Zona abisal: Laut dalam, dihuni oleh beberapa jenis anemon laut dan karang laut dalam
Habitat Air Tawar
Meskipun sebagian besar Coelenterata hidup di laut, beberapa spesies dapat ditemukan di perairan tawar, seperti:
- Sungai dan danau: Habitat Hydra dan beberapa jenis medusa air tawar
- Kolam: Tempat hidup Hydra dan beberapa jenis ubur-ubur air tawar
Penyebaran Geografis
Coelenterata tersebar luas di seluruh dunia, dari daerah tropis hingga kutub. Beberapa pola penyebaran yang dapat diamati:
- Keanekaragaman tertinggi ditemukan di perairan tropis, terutama di terumbu karang
- Beberapa spesies memiliki penyebaran kosmopolitan, seperti Aurelia aurita
- Spesies endemik dapat ditemukan di daerah terisolasi seperti danau air asin
Faktor yang Mempengaruhi Penyebaran
Penyebaran Coelenterata dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:
- Suhu air: Banyak spesies sensitif terhadap perubahan suhu
- Salinitas: Sebagian besar spesies laut tidak toleran terhadap air tawar
- Ketersediaan makanan: Mempengaruhi kelimpahan populasi
- Arus laut: Berperan dalam penyebaran larva dan medusa
- Substrat: Penting bagi spesies yang hidup menempel seperti karang
Adaptasi terhadap Habitat
Coelenterata memiliki berbagai adaptasi untuk bertahan hidup di habitatnya, seperti:
- Bentuk tubuh yang beragam sesuai dengan cara hidup
- Kemampuan menyengat untuk menangkap mangsa dan pertahanan diri
- Simbiosis dengan organisme lain, seperti alga zooxanthellae pada karang
- Kemampuan regenerasi yang tinggi
Pemahaman tentang habitat dan penyebaran Coelenterata penting untuk konservasi dan pengelolaan ekosistem akuatik. Perubahan lingkungan global seperti pemanasan iklim dan polusi dapat mempengaruhi distribusi dan kelimpahan Coelenterata, yang pada gilirannya berdampak pada keseimbangan ekosistem perairan.
Reproduksi dan Siklus Hidup Coelenterata
Coelenterata memiliki cara reproduksi yang beragam dan siklus hidup yang kompleks. Berikut adalah penjelasan detail tentang reproduksi dan siklus hidup Coelenterata:
Reproduksi Aseksual
Banyak spesies Coelenterata dapat bereproduksi secara aseksual melalui berbagai metode:
- Pertunasan (budding): Pembentukan individu baru dari tunas yang tumbuh pada tubuh induk
- Pembelahan (fission): Pembelahan tubuh induk menjadi dua atau lebih individu baru
- Fragmentasi: Bagian tubuh yang terlepas tumbuh menjadi individu baru
- Pedogenesis: Pembentukan medusa dari larva tanpa melalui fase polip
Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual pada Coelenterata melibatkan pembentukan dan peleburan gamet:
- Gonad (ovarium atau testis) menghasilkan sel telur atau sperma
- Fertilisasi dapat terjadi secara eksternal di air atau internal dalam tubuh betina
- Hasil fertilisasi berkembang menjadi larva planula
Siklus Hidup
Siklus hidup Coelenterata bervariasi antar kelas, namun umumnya melibatkan fase polip dan medusa:
1. Hydrozoa
- Memiliki fase polip dan medusa
- Polip menghasilkan medusa melalui pertunasan
- Medusa bereproduksi secara seksual menghasilkan larva planula
- Planula berkembang menjadi polip baru
2. Scyphozoa
- Fase medusa dominan
- Medusa bereproduksi secara seksual menghasilkan planula
- Planula berkembang menjadi polip kecil (scyphistoma)
- Scyphistoma menghasilkan medusa muda (ephyra) melalui proses strobilasi
- Ephyra berkembang menjadi medusa dewasa
3. Anthozoa
- Hanya memiliki fase polip
- Polip bereproduksi secara seksual menghasilkan planula
- Planula berkembang menjadi polip baru
- Beberapa spesies juga bereproduksi secara aseksual melalui pertunasan
4. Cubozoa
- Memiliki fase polip dan medusa
- Medusa bereproduksi secara seksual menghasilkan planula
- Planula berkembang menjadi polip
- Polip menghasilkan medusa muda melalui metamorfosis langsung
Faktor yang Mempengaruhi Reproduksi
Reproduksi Coelenterata dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, antara lain:
- Suhu air: Mempengaruhi waktu pemijahan dan perkembangan larva
- Fotoperiode: Siklus cahaya berperan dalam sinkronisasi pemijahan
- Ketersediaan makanan: Mempengaruhi produksi gamet dan pertumbuhan larva
- Arus air: Berperan dalam penyebaran larva dan medusa
Pemahaman tentang reproduksi dan siklus hidup Coelenterata penting untuk konservasi dan budidaya spesies-spesies yang bernilai ekonomi atau ekologis. Kompleksitas siklus hidup Coelenterata juga menunjukkan adaptasi evolusioner yang memungkinkan mereka bertahan dan berkembang di berbagai habitat akuatik.
Advertisement
Peran Ekologis dan Ekonomis Coelenterata
Meskipun terlihat sederhana, Coelenterata memiliki peran penting dalam ekosistem akuatik dan memberikan manfaat ekonomis bagi manusia. Berikut adalah penjelasan detail tentang peran ekologis dan ekonomis Coelenterata:
Peran Ekologis
1. Pembentuk Ekosistem
- Karang membentuk terumbu yang menjadi habitat bagi ribuan spesies laut
- Terumbu karang melindungi garis pantai dari erosi dan badai
- Anemon laut menyediakan tempat berlindung bagi ikan dan invertebrata kecil
2. Rantai Makanan
- Coelenterata berperan sebagai predator yang mengontrol populasi zooplankton
- Ubur-ubur menjadi sumber makanan bagi ikan, penyu, dan mamalia laut
- Larva Coelenterata merupakan komponen penting dalam plankton laut
3. Siklus Nutrisi
- Karang dan anemon yang bersimbiosis dengan alga berperan dalam siklus karbon dan nitrogen di laut
- Coelenterata membantu mengurai dan mendaur ulang nutrisi di perairan
4. Indikator Kesehatan Ekosistem
- Keberadaan dan kondisi terumbu karang menjadi indikator kesehatan ekosistem laut
- Perubahan populasi ubur-ubur dapat menandakan perubahan kondisi lingkungan
Peran Ekonomis
1. Pariwisata
- Terumbu karang menjadi daya tarik wisata snorkeling dan selam
- Akuarium ubur-ubur menjadi atraksi wisata populer
2. Perikanan
- Terumbu karang mendukung industri perikanan dengan menyediakan habitat ikan
- Beberapa spesies ubur-ubur dikonsumsi di beberapa negara Asia
3. Farmasi dan Bioteknologi
- Senyawa bioaktif dari Coelenterata berpotensi untuk pengembangan obat-obatan
- Protein fluoresen dari ubur-ubur digunakan dalam penelitian biomedis
4. Kosmetik
- Ekstrak Coelenterata digunakan dalam produk perawatan kulit
- Kolagen dari ubur-ubur dimanfaatkan dalam industri kosmetik
5. Industri
- Rangka karang digunakan sebagai bahan bangunan di beberapa daerah
- Ekstrak Coelenterata digunakan dalam industri cat anti-fouling
Tantangan dan Konservasi
Meski memiliki peran penting, Coelenterata menghadapi berbagai ancaman:
- Perubahan iklim menyebabkan pemutihan karang
- Polusi dan sedimentasi merusak habitat Coelenterata
- Penangkapan berlebihan mengganggu keseimbangan ekosistem
- Pariwisata yang tidak bertanggung jawab merusak terumbu karang
Upaya konservasi diperlukan untuk melindungi Coelenterata dan ekosistemnya:
- Pembentukan kawasan konservasi laut
- Rehabilitasi terumbu karang
- Edukasi masyarakat tentang pentingnya Coelenterata
- Pengembangan ekowisata yang berkelanjutan
- Penelitian untuk memahami dan melindungi Coelenterata
Pemahaman tentang peran ekologis dan ekonomis Coelenterata penting untuk menyadari nilai penting kelompok hewan ini. Dengan menghargai kontribusi Coelenterata, kita dapat lebih termotivasi untuk melindungi dan melestarikan mereka demi keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan manfaat bagi manusia.
Contoh-Contoh Hewan Coelenterata
Filum Coelenterata memiliki beragam spesies dengan bentuk dan karakteristik yang menarik. Berikut adalah beberapa contoh hewan Coelenterata yang umum ditemui beserta penjelasan detailnya:
1. Hydra (Hydra sp.)
- Kelas: Hydrozoa
- Habitat: Air tawar
- Karakteristik:
- Tubuh berbentuk tabung dengan tentakel di sekitar mulut
- Ukuran kecil, panjang 5-15 mm
- Hidup soliter, menempel pada tumbuhan air atau substrat
- Bereproduksi secara aseksual melalui pertunasan
2. Ubur-ubur Bulan (Aurelia aurita)
- Kelas: Scyphozoa
- Habitat: Laut, tersebar luas di seluruh dunia
- Karakteristik:
- Tubuh berbentuk payung transparan
- Diameter tubuh mencapai 40 cm
- Memiliki empat gonad berbentuk tapal kuda yang terlihat jelas
- Sengatan relatif lemah, tidak berbahaya bagi manusia
3. Anemon Laut (Heteractis magnifica)
- Kelas: Anthozoa
- Habitat: Terumbu karang di perairan tropis
- Karakteristik:
- Tubuh berbentuk silinder dengan mahkota tentakel berwarna-warni
- Diameter mencapai 50 cm
- Hidup menetap, menempel pada substrat keras
- Sering bersimbiosis dengan ikan badut (clownfish)
4. Karang Otak (Diploria labyrinthiformis)
- Kelas: Anthozoa
- Habitat: Terumbu karang di perairan tropis
- Karakteristik:
- Bentuk koloni masif dengan permukaan berlekuk-lekuk menyerupai otak
- Warna coklat atau kuning kehijauan
- Tumbuh lambat, dapat hidup hingga ratusan tahun
- Berperan penting dalam pembentukan struktur terumbu
5. Ubur-ubur Kotak (Chironex fleckeri)
- Kelas: Cubozoa
- Habitat: Perairan tropis Indo-Pasifik
- Karakteristik:
- Tubuh berbentuk kubus dengan tentakel di setiap sudut
- Ukuran tubuh mencapai 30 cm
- Memiliki racun yang sangat kuat, berbahaya bagi manusia
- Berenang aktif mengejar mangsa
6. Obelia (Obelia geniculata)
- Kelas: Hydrozoa
- Habitat: Laut, menempel pada alga atau struktur buatan
- Karakteristik:
- Hidup berkoloni, membentuk struktur bercabang
- Memiliki fase polip dan medusa dalam siklus hidupnya
- Polip berbentuk hidrokaulus dengan hidrotheka di ujungnya
- Medusa berukuran kecil, diameter 0.5-6 mm
7. Karang Lunak (Sarcophyton sp.)
- Kelas: Anthozoa
- Habitat: Terumbu karang di perairan tropis
- Karakteristik:
- Bentuk koloni menyerupai jamur atau payung
- Tekstur lunak dan lentur
- Warna bervariasi, dari coklat, krem, hingga hijau
- Menghasilkan senyawa kimia untuk pertahanan diri
8. Siphonophora (Physalia physalis)
- Kelas: Hydrozoa
- Habitat: Perairan hangat di seluruh dunia
- Karakteristik:
- Koloni hewan yang terdiri dari individu-individu khusus (zooid)
- Memiliki kantung udara yang memungkinkan mengapung di permukaan
- Tentakel dapat mencapai panjang 50 meter
- Sengatan sangat kuat dan berbahaya bagi manusia
Contoh-contoh hewan Coelenterata di atas menunjukkan keragaman bentuk, ukuran, dan cara hidup dalam filum ini. Masing-masing spesies memiliki adaptasi unik yang memungkinkan mereka bertahan hidup di habitatnya. Pemahaman tentang berbagai jenis Coelenterata ini penting untuk menghargai keanekaragaman hayati di perairan dan mendorong upaya konservasi ekosistem akuatik.
Advertisement
Kesimpulan
Filum Coelenterata merupakan kelompok hewan invertebrata yang memiliki karakteristik unik dan peran penting dalam ekosistem akuatik. Dari pembahasan di atas, kita dapat menyimpulkan beberapa poin penting: