Kantor Pemerintahan di Ukraina Diduduki Aktivis Pro-Rusia

Ukraina memanas, sejumlah gedung pemerintah diduduki warga pro-Rusia. Bahkan mereka mengganti bendera Ukraina dengan bendera Rusia.

oleh Tim Liputan 6 SCTV diperbarui 16 Apr 2014, 02:23 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2014, 02:23 WIB
Ukraina Makin Panas, Pasukan Dimobilisasi
Perpecahan di Ukraina nampaknya semakin dalam dan sejak sepekan terakhir sejumlah gedung pemerintahan di Ukraina Timur diduduki warga dan pasukan pro Rusia.

Liputan6.com, Lushank - Aktivis pro-Rusia yang menduduki gedung-gedung pemerintah di Kota Lushank, Ukraina bagian timur tetap bertahan. Mereka tak gentar ancaman pemerintah yang akan menindak mereka sebagai teroris. Mereka justru menantang tibanya tenggat waktu tindakan pemerintah dilakukan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Selasa (15/4/2014), para aktivis justru membuka kesempatan bagi warga pro-Rusia di Lushank untuk bergabung dengan kelompok perlawanan bersenjata.

Di Kota Donetks, Selasa 15 April pagi waktu setempat, warga pro-Rusia juga masih menduduki gedung administrasi regional. Mereka membangun barikade dari ban, batu bata dan kawat duri diluar gedung. Sejumlah poster menyatakan agar Amerika Serikat dan Uni Eropa tak campuri urusan Ukraina.

Negara-negara barat menuding Rusia sengaja memicu perpecahan di Ukraina Timur. Agar bisa dijadikan alasan menginvasi Ukraina, seperti yang terjadi pada kawasan Crimea.

Rusia mengambil alih Crimea dari Ukraina beberapa pekan lalu, setelah Presiden Ukraina yang pro-Rusia digulingkan.

10 Hari terakhir, sejumlah gedung pemerintahan di Ukraina Timur diduduki warga dan pasukan pro-Rusia. Mereka bahkan mengganti bendera Ukraina dengan bendera Rusia. 12 April lalu, kelompok bersenjata menyerang kantor polisi Kramatorsk di kawasan Donestk. Namun kantor ini telah diambil alih kembali oleh pemerintah Ukraina pada Senin 14 April.

Tak sanggup mengatasi perpecahan warganya, Presiden sementara Ukraina, Oleksandr Turchynov telah meminta bantuan pasukan keamanan PBB agar ditempatkan di negaranya. (Tanti Yulianingsih)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya