Profil Mantan Guru JIS `Predator Paedofil`

William James Vahey mengaku pernah menjadi korban pelecehan seksual sewaktu kecil. Ia kemudian menjadi pelaku.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 23 Apr 2014, 14:33 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2014, 14:33 WIB
 Profil Mantan Guru JIS `Predator Paedofil`
Agen FBI, Fransen mengatakan, pihaknya tengah menelusuri dugaan ada banyak murid lain yang menjadi korban pelecehan seksual.

Liputan6.com, Jakarta Pelecehan seksual yang dilakukan William James Vahey menjadi perhatian Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI). Dari flashdisk milik guru yang pernah mengajar di Jakarta International School pada 1992-2002 itu, penyidik menemukan foto-foto murid yang diduga menjadi korban pelecehan seksual.

Agen FBI, Fransen mengatakan, pihaknya tengah menelusuri dugaan ada banyak murid lain yang menjadi korban pelecehan seksual William. Oleh karena itu, FBI meminta pada semua pihak di seluruh dunia untuk melapor ke pihaknya bila ada teman atau keluarganya yang menjadi korban William.

"Kami tengah fokus untuk mencari kemungkinan ada korban lain sebelum 2008. Saya tak pernah melihat kasus yang seperti ini, mungkin ada banyak murid yang menjadi korban dalam kurun waktu tersebut (selama William mengajar)," ujar Fransen, seperti dimuat Fbi.gov, Rabu (23/4/2014).

William James Vahey lahir di New York 64 tahun silam. Guru berkewarganegaraan AS itu mengaku pernah menjadi korban pelecehan seksual sewaktu kecil. Ia kemudian melakulan tindak asusila kepada anak muridnya hampir sepanjang hidupnya.

William diketahui bertempat tinggal di 2 kota, yakni di London, Inggris, dan Hilton Head Island, Carolina Selatan, AS. Selama hampir 4 dekade, ia mengajar mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan ilmu sosial lannya, serta ekstrakurikuler basket di sekolah internasional di 9 negara.

William mulai mengajar di sekolah swasta internasional Tehran American School di Iran pada 1972-1973. Ia kemudian mengajar di American Community School of Beirut di Lebanon (1973-1975), American School of Madrid, Spanyol (1975-1976),  Passargad School di Ahwaz, Iran (1976-1978), American Community School di Athens, Yunani (1978-1980).

Kemudian Saudi Aramco Schools di Dhahran, Arab Saudi (1980-1992), Jakarta International School di Jakarta, Indonesia (1992-2002), Escuela Campo Alegre di Caracas, Venezuela (2002-2009), Southbank International School di London, Inggris (2009-2013), dan American Nicaraguan School di Managua, Nikaragua (2013-2014).

William mempunyai istri bernama Jean, yang merupakan Direktur Eksekutif Dewan Eropa urusan Sekolah Internasional. Sang istri sebelumnya menjadi pengawas di Esceula Campo Alegre Caracas, Venezuela, tempat William mengajar.

Aksi paedofil William terungkap dari sebuah flashdisk yang dicuri pembantunya. Polisi mulai curiga pada William lantaran memecat pembantu yang mencuri flashdisk. Pada akhirnya, polisi menyelidiki alat penyimpan data tersebut.

Dari flashdisk, ditemukan sejumlah foto-foto aktivitas pedofilia William yang diambil sejak 2008. Dari foto tersebut, total korban diduga sekitar 90 murid. Sebagian besar korban adalah anak berusia 12-14 tahun berjenis kelamin laki-laki.

Modus pelecehan seksual William dengan mengajak muridnya bertamasya dan membuat mereka patuh pada guru tersebut. William kemudian membius muridnya dengan obat tidur dan melancarkan aksinya.

"Ini merupakan salah satu tersangka predator (anak) paling gila yang pernah kami lihat," ujar agen khusus FBI Houston, Shauna Dunlap, seperti dimuat CNN.

Namun William bunuh diri di Luverne, Minnesota, AS pada Maret 2014, 2 hari setelah hakim federal memberitahunya bahwa penyidik telah memegang bukti dari sebuah flashdisk. Hingga kini belum diketahui bagaimana cara guru itu bunuh diri.

Sejauh ini, FBI menemukan bahwa ada 90 anak yang menjadi korban pelecehan seksual William, terhitung sejak kejahatan yang ia lakukan sejak 1972.

Meski pengusutan hukum terhadap William dihentikan, FBI mengumumkan kepada siapapun yang menjadi korban untuk melaporkannya kepada mereka melalui HOvictimassistance@ic.fbi.gov atau dapat menghubungi kantor FBI atau Kedutaan Besar Amerika Serikat terdekat. (Elin Yunita Kristanti)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya