Liputan6.com, Hong Kong - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan kasus tewasnya 2 warga negara Indonesia (WNI) di Hong Kong -- Seneng Mujiasih dan Sumiarti Ningsih -- adalah kasus pembunuhan bukan mutilasi. Keduanya tewas di tangan bankir asal Inggris, Rurik George Caton Jutting di apartemen miliknya di kawasan Wan Chai.
"Kasus di Hong Kong bukan korban mutilasi, tapi pembunuhan," ujar Pelaksana Harian (Plh) Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu, Krishna Djaelani di Ruang Palapa, Kemenlu, Jakarta, Rabu (12/11/2014).
Menurut Djaelani, pihaknya mendapat informasi dari kepolisian Hong Kong bahwa usai pemeriksaan forensik tidak ditemukan bukti bahwa kedua korban di mutilasi. Bukti yang didapat justru mengarah kepada aksi pembunuhan.
Djaelani menambahkan, saat ditemukan Seneng Mujiasih memiliki 2 luka tusukan di leher dan di pinggul. Selang 2 jam kemudian polisi menemukan Sumiarti dengan satu luka tusukan di leher.
"Ada informasi dari polisi Hong Kong dan perwakilan kita di KJRI Hong Kong, memang setelah diadakan tes forensik tidak ada bukti mereka dimutilasi," kata Djaelani.
2 WNI itu ditemukan tewas di apartemen milik bankir asal Inggris, Rurik George Caton Jutting di kawasan Wan Chai, Hong Kong. Keduanya ditemukan dalam waktu berbeda dan diduga tewas di tangan Jutting.
Seneng Mujiasih yang juga dikenal dengan nama Jesse Lorena saat ditemukan masih hidup dengan luka tikaman pada leher dan bokong. Namun wanita yang sudah tinggal di Hong Kong selama 8 tahun terakhir itu meninggal tak lama kemudian.
Sementara, jenazah Sumarti ditemukan dalam koper balkon apartemen milik Jutting beberapa jam setelahnya. Dia diduga sudah tewas beberapa hari sebelumnya.
Sedangkan Rurik Jutting telah ditangkap polisi Hong Kong dan disidang di pengadilan di wilayah timur Hong Kong Senin 10 November lalu. Setelah sidang perdana, pria asal Inggris itu akan tetap ditahan dan kembali diajukan ke Pengadilan Hong Kong pada sidang-sidang berikutnya. (Ans)
Kemenlu: 2 WNI di Hong Kong Dibunuh, Bukan Dimutilasi
Kemenlu RI mendapat informasi dari kepolisian Hong Kong, tidak ditemukan bukti bahwa kedua korban di mutilasi.
diperbarui 12 Nov 2014, 14:13 WIBDiterbitkan 12 Nov 2014, 14:13 WIB
Nasib tragis menimpa dua WNI di Hong Kong. Sumarti Ningsih (kiri) dan Jesse Lorena (kanan). (Daily Mail)
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Gunakan Kemeja Biru, Firhando Gumelar Nyoblos di TPS 11 Batu
Lulus SKB CPNS 2024? Simak Jadwal Lengkap Tahap Selanjutnya
Pesan Mendalam Jenderal Andika Perkasa untuk Warga Jateng: Hak Pilih di Bilik Suara adalah Hal Sakral
Simak Promo Pilkada 2024 di Berbagai Tempat Wisata Mulai Ancol hingga Funworld, Yuk Manfaatkan!
Hasil Sementara Pilkada Jakarta 2024, Tiga Lembaga Survei Terpercaya Lakukan Hitung Cepat tapi KPU Jakarta Tidak
Harapan Ridwan Kamil Usai Nyoblos di Bandung: Ingin Gubernur Jabar Terpilih Lanjutkan Kerja dan Prestasinya
Kata Sambung Adalah: Pengertian, Jenis, dan Contoh Penggunaannya dalam Kalimat
Persembahan Penutup Merdi Sihombing di Pameran The Flying Cloth, Hidupkan Kembali Koleksi yang Mewarnai Panggung Fesyen Prestisius
VIDEO: Nyoblos di TPS 12 Sumber, Jokowi Berpesan Pihak yang Menang Jangan Jumawa
Momen Kun Wardana Tampil Percaya Diri pada Hari Pilkada Jakarta 2024, Datang ke TPS Bareng Istri dan Klaim Lumbung Suaranya Banyak
VIDEO: Tri Rismaharini Terkejut Lihat Linmas Pingsan saat Berjaga di TPS
AS Banjir Investasi USD 1 Triliun di Era Joe Biden