Liputan6.com, New Delhi - Kamera pengawas CCTV yang dipasang di kawasan pasar yang sibuk di New Delhi, India merekam adegan mengerikan. Dua pria terlihat melemparkan cairan kimia ke arah seorang perempuan Selasa 23 Desember 2014.
Insiden tersebut terjadi di area Pasar Rajouri Garden pada pagi hari. Kala itu, korban yang berusia 30 tahun sedang naik skuter, dalam perjalanan dari rumah menuju rumah sakit terdekat -- di mana ia bekerja sebagai dokter. Demikian laporan Press Trust India, seperti Liputan6.com kutip dari Al Arabiya, Kamis (25/12/2014).
Rekaman CCTV menunjukkan, para pelaku -- dua pria yang mengendarai sepeda motor, dengan wajah yang sengaja ditutupi memepet kendaraan korban dan lalu menyerangnya. Namun para pejalan kaki dan pengendara berlalu begitu saja.
Cairan kimia yang korosif itu menghanguskan setengah wajah korban. Seperti dikabarkan media NDTV, polisi sedang menganalisis rekaman untuk mengidentifikasi pelaku.
Serangan menggunakan cairan kimia sudah lama jadi horor di India. Seringkali targetnya adalah perempuan -- motifnya bisa jadi balas dendam terkait mahar, sengketa tanah, atau pria yang emosi karena lamarannya ditolak.
Serangan terhadap kaum hawa belakangan meningkat. Biro Catatan Kejahatan Nasional (NCRB) mendata, 309.546 kasus kriminal terhadap perempuan pada tahun 2013, jauh lebih tinggi dari yang terdokumentasikan pada tahun 2012 yakni 244.270 kasus. Ada 255 kasus serangan cairan kimia antara 2012 hingga 2012.
Mereka yang selamat dari serangan cairan kimia berbahaya menghadapi risiko luka fisik dan trauma berkepanjangan. Juga menjadi korban stigmatisasi sosial. Langkah perbaikan sudah dilakukan untuk mengurangi risiko dan meningkatkan bantuan keuangan pada penyintas (survivor). Namun, efeknya belum maksimal.
Mahkamah Agung pada Juli 2013 memerintahkan 3 negara bagian di India untuk melakukan pembatasan terhadap penjualan cairan kimia. Namun, para aktivis mengatakan, faktanya, zat berbahaya itu masih gampang didapat, lagi murah harganya.
Pengadilan juga memutuskan para korban berhak mendapatkan kompensasi sebesar 300 ribu rupee atau Rp 58 juta-- sepertiganya diberikan dalam jangka 15 hari setelah serangan terjadi. Namun, uang tak bisa menghapus luka hati mereka.
Pelaku serangan menggunakan cairan kimia diganjar dengan hukuman berat, setidaknya 1 dekade atau 10 tahun meringkuk di balik bui. Pemberatan pidana itu dilakukan menyusul terjadinya kasus pemerkosaan di dalam bus terhadap seorang mahasiswi kedokteran di New Delhi pada Desember 2012 yang mengguncang India. (Ein/Tnt)
Mengerikan, CCTV Rekam Serangan Cairan Kimia ke Perempuan India
Serangan menggunakan cairan kimia sudah lama jadi horor di India. Seringkali targetnya adalah perempuan.
Diperbarui 25 Des 2014, 12:06 WIBDiterbitkan 25 Des 2014, 12:06 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, Sejumlah Penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Ditunda
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Dahsyat, Pemerintah Kebut Pembangunan Hunian Tetap
Fokus Pagi : Atap Rumah Sakit di Bangkalan Rusak Diterjang Angin Kencang
Cara Menjaga Gula Darah saat Puasa, Jangan Sampai Melonjak
Sidang Eksepsi Hasto Kristiyanto: Tak Ada Kerugian Negara yang Memenuhi Syarat
Doa Setelah Membaca Al Waqiah, Amalan untuk Memperlancar Rezeki
Menhub Imbau Pemudik Tak Pulang Kampung pakai Motor Demi Keselamatan
Zakat Fitrah 2025: Berapa Besarannya dan Bagaimana Cara Menghitungnya?
Irjen Akhmad Wiyagus Jenderal Bintang Dua Raih Gelar Tokoh Olahraga Jawa Barat
Cara Mengolah Daun Binahong untuk Penurun Asam Urat dan Kolesterol
Warga Terdampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki Enggan Mengungsi
Malaysia Lanjut Pencarian MH370 Setelah Satu Dekade Berlalu