Putri Eks PM China Diduga Punya Rekening Gendut di Bank Swiss

Li Xiaolin, putri mantan PM China Li Peng, diduga memiliki simpanan senilai US$ 2,48 juta dalam sebuah rekening bank HSBC di Swiss.

oleh Anri Syaiful diperbarui 11 Feb 2015, 05:14 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2015, 05:14 WIB
Li Xiaolin
Putri mantan PM China Li Peng, Li Xiaolin. (www.scmp.com)

Liputan6.com, Beijing - Konsorsium Internasional Jurnalis Investigasi (ICIJ) membeberkan dugaan bahwa Li Xiaolin, putri mantan Perdana Menteri China Li Peng -- yang dikenal karena dukungannya bagi penumpasan militer berdarah dalam gerakan demokrasi tahun 1989 -- diketahui memiliki simpanan senilai US$ 2,48 juta dalam sebuah rekening bank HSBC di Swiss.

"Informasi terungkap dari beberapa bocoran dokumen yang dikenal sebagai 'Swiss Leaks'," demikian laporan ICIJ seperti dilansir VOA News yang Liputan6.com kutip, Rabu (11/2/2015).

Bila informasi itu benar, maka semakin menambah daftar keluarga politisi senior China yang disinyalir kuat memiliki kekayaan sangat luar biasa dalam beberapa puluh tahun terakhir. Mereka menyembunyikannya di beberapa rekening di luar negeri, sehingga sulit dideteksi oleh pihak berwenang di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Namun, Li Xiaolin tidak menanggapi permintaan ICIJ untuk memberi komentar atas laporan tersebut. Orang yang menjawab telepon ICIJ pada Selasa 10 Februari 2015 di sebuah fasilitas milik pemerintah di mana Li menjadi pimpinan, menolak menyambungkan telepon kepada Li atau memberi informasi untuk menghubungi Li.

Kendati Partai Komunis China berakar pada sosialisme, pejabat-pejabat partai memanfaatkan kekuasaan mereka untuk menempatkan keluarga dan sahabat-sahabat mereka pada industri-industri utama negara itu seperti energi, komunikasi dan perbankan, dengan menyediakan hadiah yang luar biasa besar. Hanya saja sebagaimana kecaman banyak pihak, hal itu dilakukan dengan mengorbankan upaya perbaikan taraf hidup masyarakat.

Pada 2012, Bloomberg melaporkan keluarga Presiden China Xi Jinping memiliki investasi di beberapa perusahaan dengan total aset mencapai US$ 376 juta, juga 18% saham tidak langsung di perusahaan tanah nadir yang asetnya bernilai 1,73 miliar dolar dan juga 20,2 juta dolar investasi dalam perusahaan perdagangan teknologi. Meskipun demikian tidak ada aset yang terkait langsung pada Xi Jinping, istri ataupun putri mereka.

'Red Aristocracy'

Tahun yang sama, New York Times melaporkan keluarga mantan PM China Wen Jiabao menguasai aset senilai sekitar US$ 2,7 miliar.

Sementara pada 2014 'lewat bocoran informasi' ICIJ mendapati bahwa anak-anak para pejabat senior China yang dikenal sebagai 'Red Aristocracy' telah menyimpan kekayaan di rekening dan perusahaan lepas pantai. Li Xiaolin adalah direktur dua perusahaan Inggris Virgin Islands yang terdaftar sejak tahun 2005.

Kampanye anti-korupsi Partai Komunis China dilancarkan oleh Xi Jinping setelah ia menguasai partai tersebut pada akhir tahun 2012 dan mendapati sejumlah kasus penyalahgunaan jutaan dolar anggaran oleh pejabat-pejabat partai, juga keluarga dan kalangan dekat mereka.

Kader-kader partai yang diduga melakukan korupsi telah didakwa menerima uang suap. Serta, menyalahgunakan posisi mereka untuk memberi keuntungan besar bagi pihak lain.

Li Xiaolin adalah putri satu-satunya Li Peng, PM China periode 1987-1998. Li Xiaolin adalah pemimpin BUMN listrik raksasa China Power International Development Ltd. Masyarakat China mengenalnya dengan nama panggilan 'Power Queen'.

Li Xiaolin juga dikenal menyukai pakaian-pakaian mewah, meski sejak Xi Jinping berkuasa, ia kerap menggunakan busana yang lebih sederhana. Termasuk menggunakan tas belanja yang bisa digunakan berulangkali. (Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya