Liputan6.com, Kairo - Presiden Abdel Fattah al Sisi menyatakan tetap memegang kendali dan membawa Mesir ke jalan yang tepat di tengah ancaman kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Libya dan Sinai, serta masalah ekonomi.
Pernyataan Presiden Al-Sisi ini dikemukakan setelah militan ISIS memenggal 21 penganut agama Kristen Koptik asal Mesir di Libya pada Minggu 15 Januari silam. Aksi ISIS itu kemudian memicu militer Mesir melakukan serangan udara terhadap ISIS.
"Serangan udara itu mengenai 13 sasaran yang telah dipelajari dengan akurat. Mesir bukan penyerang, tapi serangan itu perlu dilakukan," ucap Presiden Al-Sisi dalam pernyataan yang disiarkan televisi nasional Mesir, seperti dilansir Reuters, Senin (23/2/2015).
Presiden Al-Sisi menambahkan Yordania dan Uni Emirat Arab, yang tergabung dalam koalisi melawan ISIS pimpinan Amerika Serikat, telah menawarkan bantuan militer kepada pemerintah Kairo setelah pembunuhan 21 warga Mesir di Libya.
Sebagian besar pidato mantan kepala staf militer ini ditujukan pada beberapa negara pemberi bantuan keuangan terbesar Mesir, yaitu Uni Emirat Arab, Kuwait dan Arab Saudi. Apalagi, beberapa negara tersebut turut mendukung aksi menggulingkan Presiden Mohamed Mursi pada 2013 silam.
Selain itu, Presiden Al-Sisi mengatakan, hubungan dengan negara-negara tersebut masih kuat meski ada upaya dari kelompok-kelompok tertentu untuk memecah persekutuan mereka. Pernyataan Al-Sisi ini merujuk pada bocoran rekaman suara yang berisi pembicaraan dia dengan para penasihat senior yang mengejek negara-negara donor Teluk tersebut.
"Dukungan itu menjadi alasan utama Mesir bisa terus mengatasi berbagai tantangan dan kesulitan," imbuh Al-Sisi.
Selain aksi ISIS, Mesir menghadapi pula pemberontakan di Semenanjung Sinai. Di wilayah ini, kelompok ISIS cabang Mesir mengklaim sejumlah serangan yang menewaskan lebih dari 30 anggota pasukan keamanan pada Januari lalu.
"Militer dan polisi melakukan upaya besar-besaran untuk menguasai Sinai secara penuh," pungkas Presiden Mesir Abdel Fattah al Sisi. (Ans)
Perangi ISIS, Mesir Didukung Negara-negara Arab
Pernyataan Presiden Al-Sisi ini dikemukakan setelah militan ISIS memenggal 21 penganut agama Kristen asal Mesir di Libya, 15 Januari silam.
diperbarui 23 Feb 2015, 06:35 WIBDiterbitkan 23 Feb 2015, 06:35 WIB
Pernyataan Presiden Al-Sisi ini dikemukakan setelah militan ISIS memenggal 21 penganut agama Kristen asal Mesir di Libya, 15 Januari silam. (Aawsat.net)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 Liga InternasionalHasil Liga Champions: 3 Wakil Italia Berjaya
6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apa Ciri-Ciri Kista: Kenali Gejala dan Penanganannya
Kadiv Propam Sebut Polisi Penembak Siswa di Semarang Sudah Dipatsus
Kandungan Vitamin dalam Lemon, Penuh Nutrisi Bikin Tubuh Sehat
Tren Makeup Viral 3D Teardrop Pakai Lelehan Lem Panas Tuai Kontroversi
Waspadai Aquaplaning Saat Musim Hujan
Sedekah Atas Nama Orangtua yang Telah Meninggal, Apakah Pahalanya Sampai kepada Mereka?
Mengapa Publik Tak Akan Melihat Kate Middleton Kenakan Tiara Kerajaan Tahun Ini?
Fakta Unik Pura Mangkunegaran, Keindahan Arsitektur dan Warisan Budaya di Surakarta
KPU RI Sebut Pilkada 2024 Berjalan Sukses Tanpa Kendala Berarti
Astronom Temukan Planet Termuda, Baru 3 Juta Tahun
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Kamis 28 November 2024
Link Live Streaming Liga Champions Liverpool vs Real Madrid, Sebentar Lagi Tayang di Vidio