Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman menduga 11 anak-anak yang berada dan ditahan di Turki saat ini, karena diajak oleh ibu mereka untuk bertemu kerabat atau suami yang telah bergabung dengan ISIS.
"Anak kecil itu kalau dia tidak bersama ayahnya berarti ayahnya yang sudah berada di seberang. Kemudian ayahnya mengajak istri dan anak-anaknya untuk bergabung," ujar Marciano di Istana Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2015).
Marciano mengatakan, tujuan 16 WNI yang sebagian besar terdiri dari anak-anak itu masuk wilayah ISIS sama seperti warga negara lainnya yang lebih dulu datang ke sana.
Warga negara asing, ujar Marciano, banyak diiming-imingi pekerjaan atau bergabung dengan kelompok bersenjata yang dilatih secara militer untuk melakukan perlawanan terhadap pemerintah Suriah.
"Ada WNI yang memang bekerja di sana mencari penghasilan, tetapi ada juga yang ikut dengan kelompok perlawanan senjata kepada pemerintahan yang berada di Suriah itu," ucap dia.
Informasi tersebut, lanjut Marciano, didapat dari WNI yang sebelumnya telah bergabung dengan organisasi tersebut. Selain motivasi itu, Marciano mengatakan, niat mereka ke sana untuk berjihad.
"Modusnya mereka akan melakukan jihad dengan perlawanan bersenjata terhadap pemerintahan yang mereka anggap tidak sesuai dengan ideologi. tetapi yang lain juga ada yang memang saya katakan tadi, mereka masuk secara ilegal dan bekerja untuk mencari kehidupan yang lebih baik," kata Marciano.
Kementerian Luar Negeri sebelumnya memastikan, 16 WNI yang ditahan di Turki saat ini merupakan kelompok lain bukan peserta tur yang dinyatakan hilang di Turki. Keterangan ini disampaikan setelah KBRI di Ankara bertemu otoritas keamanan Turki.
Baca Juga
"16 Orang yang ditahan di Gaziantep Turki bukan merupakan 16 orang memisahkan diri dari kelompok wisata beberapa waktu lalu," kata Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir.
Arrmanatha menjelaskan, ke-16 orang itu terdiri dari 1 pria dewasa, 4 wanita, 3 anak perempuan, dan 8 bocah laki-laki. "Dari keterangan, mereka berencana menyeberang ke Suriah," jelas pria yang kerap dipanggil Tata ini. (Alv/Sun)
Advertisement