Liputan6.com, Kota Kinabalu - Gempa dengan kekuatan 6 skala Richter mengguncang Sabah, wilayah Malaysia yang terletak di Pulau Kalimantan pada Jumat pagi, 5 Juni 2015.
Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan lindu terjadi pada kedalaman 10 kilometer. Episentrumnya berada di titik 19 km dari Kota Ranau, atau 54 km dari Kota Kinabalu.
Gempa mengguncang bangunan, membuat kaca bergetar. Orang-orang pun berlarian dari rumah, toko, kepanikan juga terjadi di Bandara Internasional Kota Kinabalu.
Warga Kota Kinabalu, Colin Forsythe mengatakan, guncangan terjadi sekitar 15 detik. "Rasanya seperti truk menabrak dinding bata," kata dia seperti Liputan6.com kutip dari Straits Times.
Sejumlah foto pascagempa diunggah warga di situs media sosial. Barang-barang yang berjatuhan dari rak toko, air Kolam Panas Poring di Ranau yang berubah warga pascagempa, juga jalan yang retak akibat guncangan.
Sementara itu, sekitar 200 pendaki terjebak di Gunung Kinabalu, 89 di antaranya bahkan dinyatakan hilang.
Departemen Kebakaran dan SAR Sabah atau Sabah Fire and Rescue Department mengonfirmasi 195 pendaki lokal dan mancanegara, serta 43 pemandu terjebak di gunung setinggi 4.095 meter itu.
Informasi dari para pemandu menyebut, ada 89 orang yang masih dinyatakan hilang. Diduga mereka masih terjebak atau terluka.
Jalur pendakian dari kilometer 7,5 ke atas menuju Laban Rata tak bisa dilewati menyusul terjadinya guguran batu atau tanah longsor.
Pada ketinggian 3.272 di Laban Rata, seorang pendaki asing dilaporkan terluka. Perempuan itu menderita patah kaki.
"Operasi penyelamatan terus dilakukan di Gunung Kinabalu. Ada laporan sejumlah pendaki masih terjebak atau terluka," kata Menteri Pariwisata, Budaya, dan Lingkungan negara bagian, Datuk Masidi Manjun dalam Twitter-nya, seperti dimuat The Malaysia Insider.
Seorang pendaki dengan akun Facebook Charlene Dmp memposting foto sekumpulan pendaki yang menanti helikopter SAR dengan cemas di dataran tinggi dekat puncak gunung.
"Kami tak mungkin turun saat ini karena 'banyak batu-batu jatuh'. Tak aman untuk menuruni gunung karena masih ada tremor," tulis dia Jumat pagi.
Meski terletak di pinggiran Cincin Api Pasifik atau 'Ring of Fire'. Malaysia terhitung jarang menghadapi gempa. Tak seperti 2 negara tetangganya, Indonesia dan Filipina. (Ein/Sss)