MERS Merebak di Korsel, Indonesia Keluarkan Travel Advice

Untuk saat ini Warga Indonesia diimbau sementara waktu untuk mengurungkan niat mengunjungi Korsel.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 08 Jun 2015, 16:23 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2015, 16:23 WIB
Wabah Virus Mers Menyebar di Korea Selatan
Sejumlah warga mengenakan masker saat berjalan di pusat perbelanjaan Myeongdong di Seoul, Korea Selatan, Rabu (3/6/2015). Pemerintah Korea telah mengkarantina 700 orang warganya yang dicurigai sudah terlibat kontak penderita MERS. (REUTERS/Kim Hong-Ji)

Liputan6.com, Jakarta - Wabah Middle East Respiratory Syndrome (MERS) tengah melanda Korea Selatan. Dalam hitungan pekan virus mematikan ini menjangkit puluhan warga Negeri Gingseng.

Melihat potensi semakin menyebarnya virus MERS ke negara-negara lain, Pemerintah Indonesia segera mengambil tindakan. Untuk saat ini Warga Indonesia diimbau sementara waktu untuk mengurungkan niat mengunjungi Korsel.

"Kita sudah mengeluarkan travel advice, kita juga sudah bicara dengan ibu menkes. Jadi kita hanya berikan advice mengenai situasinya," sebut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kantor Kemlu, Senin (8/6/2015).

Menlu pun menambahkan karena dirinya telah berkomunikasi dengan Menkes, Nila Moeloek, sehingga untuk masalah yang lebih bersifat medis Menlu menyarankan agar ditanyakan kepada Menteri Kesehatan.

Virus MERS menjadi salah satu masalah serius di Korsel. Sebab, penyakit tersebut menyebar dengan begitu cepat.

Pemerintah Korea Selatan mengatakan, saat ini ada 23 pasien tambahan yang terjangkit virus MERS. Dengan demikian, total kasus MERS di Negara Gingseng itu berjumlah 87 kasus.

Peningkatan jumlah kasus itu menjadikan Korsel sebagai negara penampung pasien MERS terbanyak di luar Timur Tengah.

Sejauh ini korban meninggal akibat MERS mencapai 5 orang. Korban terakhir adalah pria berusia 75 tahun. Dia meninggal pada Sabtu 6 Juni 2015 setelah dirawat di sebuah rumah sakit di Seoul bersama penderita MERS lainnya.

MERS disebabkan oleh sejenis koronavirus dan dapat menyebabkan demam, gangguan pernapasan, pneumonia, dan gagal ginjal. Organisasi Kesehatan Dunia menyebutkan, MERS memiliki tingkat kematian sebesar 27%. (Ger/Mut)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya