Lampaui Obama, Denny JA Kandidat Ke-3 Tokoh Internet Versi Time

Denny JA masuk urutan ketiga sementara dalam daftar Majalah Time pada pemilihan 'Tokoh Paling Berpengaruh di Internet'.

oleh Liputan6 diperbarui 22 Jun 2015, 07:11 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2015, 07:11 WIB
Denny JA
Denny JA. (Antara Foto/Puspa Perwitasari)

Liputan6.com, Jakarta - Denny Januar Ali (JA), pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), yang kini aktif mengampanyekan Indonesia Tanpa Diskriminasi (ITD) menduduki urutan ketiga sementara dalam daftar Majalah Time pada pemilihan 'Tokoh Paling Berpengaruh di Internet'.

"Tak diduga, kini di list Time magazine yang terbuka bagi vote siapa pun di dunia, saya merangkak masuk ke-3 besar, melampaui Presiden Amerika Serikat, Barack Obama," ucap Denny JA dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu 21 Juni 2015 malam.

Majalah Time tak hanya memilih 'Person of the Year' setiap tahun, tapi kini majalah yang sirkulasinya terbesar di dunia itu memilih tokoh paling berpengaruh di dunia maya.

"Saya tak menduga. Tentu saya mengapresiasinya karena yang memilih adalah majalah dunia sekaliber Time. Internet adalah teknologi yang memperkuat individu. Ini teknologi pembebasan (liberation technology). Di era ini, seorang individu tak harus punya jabatan politik, tak harus punya TV, tak harus menjadi selebriti, tapi ia bisa memengaruhi opini publik jika ia cerdas dan kreatif memanfaatkan internet," ujar Denny.

Dalam daftar itu, Denny bersaing dengan Presiden Barack Obama, Presiden Argentina, Cristina Fernaandez de Kirchner, Perdana Menteri India, Narendra Modi, serta selebriti dunia seperti Shakira, Taylor Swift, dan Justin Bieber.

Di banyak akun Facebook dan WhatsApp grup, misalnya, muncul seruan ini: "(Sahabat, dukunganmu ikut menentukan. Dukung bangsamu!). dengan cara, yaitu buka link "Bit.ly/DennyJAVotes", kemudian pilih nama Denny Januar Ali. selanjutnya klik 'cast vote'."

Denny JA menambahkan, ada tiga isu yang diperjuangkan. Pertama adalah nasionalisme, dengan mendukung Denny JA dimaknai sebagai mendukung teman sebangsa untuk kebanggaan Indonesia di dunia internasional. Kedua, Indonesia Tanpa Diskriminasi (ITD), dengan ikut mengkampanyekan isu Indonesia Tanpa Diskriminasi.

"Ketiga, peran individu seperti saya dijadikan contoh individu yang tanpa jabatan politik, bukan selebriti, toh bisa ikut memengaruhi opini publik. Hal ini akan menjadi stimulasi bagi individu lain," pungkas Denny JA. (Ant/Ans/Ian)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya