Liputan6.com, Fukushima - Jejak radioaktif masih ada di sekitar reaktor Fukushima Dai-ichi yang luruh akibat gempa dahsyat 9 skala Richter dan gelombang gergasi yang menyusul tak lama kemudian pada 11 Maret 2011.
Unsur radioaktif menyusup masuk ke makhluk hidup. Kupu-kupu yang bentuknya abnormal, anak kelinci yang fisiknya tak wajar, ikan 'Mike the Murasai' yang mengandung cesium 2.500 kali aturan batas aman radiasi, juga sayuran dan buah 'mutan' yang bentuknya mengerikan.
Dan kini, 4 tahun berlalu, keanehan lain ditemukan di sekitar reaktor nuklir itu: bunga daisy 'mutan'.
Foto-foto bunga daisy dengan bentuk tak wajar menyebar luas di media sosial Negeri Sakura, setelah seorang pengguna Twitter, @san_kaido mem-posting foto kembang berwarna kuning dan putih yang telah bermutasi bulan lalu.
Dalam keterangannya, ia menyebut, bunga-bunga tersebut ditemukan di Nasushiobara, yang berjarak sekitar 110 kilometer dari PLTN Fukushima.
Ada batang tanaman yang dempet satu sama lain, hingga berbentuk mirip sabuk, juga bunga yang saling gandeng.
Advertisement
"Sejumlah bunga melengkung ke bawah dan bentuknya mirip cincin. Level radiasi mencapai 0,5 sievert pada ketinggian 1 meter di atas tanah," tulis San Kaido seperti dikabarkan Fukushima Diary, seperti Liputan6.com kutip dari News.com.au, Kamis (23/7/2015).
Sejak luruhnya reaktor nuklir Fukushima, sejumlah penduduk setempat melaporkan temuan sayur dan buah yang cacat yang diduga akibat paparan radiasi level tinggi. Juga seekor kelinci yang lahir tanpa telinga ditemukan di zona radiasi.
Misi bersih-bersih
Keberadaan tanaman dan hewan aneh terkuak setelah ribuan orang datang untuk bekerja, menggosok, dan mengenyahkan radiasi dari desa-desa sekitar Fukushima.
Misi tersebut dilakukan di area seluas ratusan kilometer persegi di sekitar reaktor. Bahkan tak ada batu yang dilewatkan. Para pekerja mengikis lapisan atas tanah di lapangan, halaman sekolah, di sekitar bangunan. Juga membersihkan debu radioaktif pada sebuah benda di rumah-rumah, bangunan, sekolah, juga aspal jalan.
Setidaknya 20 ribu orang, yang semuanya mengenakan sarung tangan, masker, dan sepatu boot khusus --seragam wajib pekerja industri nuklir-- dikerahkan dalam upaya bersih-bersih itu.
Sementara itu, 2,5 juta kantung hitam berisi tanah, tanaman, dan dedaunan yang terkontaminasi dikumpulkan --demi memulihkan "kota hantu" itu menjadi area layak huni kembali. Itu berarti mereka yang dievakuasi 4 tahun lalu bisa kembali ke rumah mereka.
Pemerintah di Tokyo mengatakan bahwa saat ini, orang yang tinggal di sana akan terkena tingkat radiasi lebih dari 20 millisieverts (mSv) per tahun.
Aturan yang disepakati secara global hanya menerima penyerapan radiasi 1 mSv per tahun, meskipun Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan level 20 mSv per tahun tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia.
Meski pembersihan besar-besaran sedang dilakukan, dikhawatirkan hutan yang ada di sekitar pemukiman dekat Fukushima berperilaku sebagai reservoir radiasi, di mana air hujan akan meluruhkan polutan dan akan menyebarkannya. (Ein/Tnt)