Demi Selamatkan Anak, Orangtua Ini Tewas Dehidrasi

Bocah 9 tahun harus jadi yatim piatu karena orangtuanya mengabaikan peringatan tentang hawa panas dan dehidrasi.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 10 Agu 2015, 12:35 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2015, 12:35 WIB
Hawa Panas Kandaskan Perjalanan Impian Keluarga Kecil ini
Pasangan David dan Ornella Steiner, yang tewas dalam liburan mereka di White sands New Meksiko karena dehidrasi (Daily Mail)

Liputan6.com, New Meksiko, - Ornella dan David Steiner ingin membahagiakan putra semata wayang mereka, Enzo Steiner, dengan memberikan pengalaman luar biasa berlibur di padang pasir putih, New Meksiko, Amerika Serikat.

Sayangnya, bukan pengalaman yang menyenangkan buat Enzo, melainkan pengalaman getir. Bocah itu harus kehilangan kedua orangtuanya yang merelakan air untuk puteranya di tengah hawa panas yang melanda salah satu landmark nasional AS itu.

Ini seharusnya menjadi liburan yang paling diimpi-impikan oleh keluarga kecil dari Prancis itu: 5 minggu jalan darat mengelilingi bagian barat AS.

Ornella dan David telah merencakanan perjalanan ini selama satu tahun. Mereka sibuk merancang kota mana saja yang akan dikunjungi dan berjanji memotret setiap momen sebanyak mungkin.

"Mereka telah melakukan perjalanan serupa tahun lalu, tapi hanya 10 hari, dan mereka bilang akan mengulangi perjalanan ini," kata sahabat pasangan itu seperti dikutip dari The Guardian.

Perjalanan impian berubah menjadi tragedi.

Selasa 4 Agustus 2015, penjaga White Sands Minumen Nasional menemukan pasangan Ornella dan David tewas yang kemungkinan karena hawa panas dan dehidrasi . Enzo, 9 tahun, ditemukan hidup dalam keadaan dehidrasi dan sun burn atau terbakar sinar matahari di samping jasad ayahnya.

Dua botol air mineral berukuran 500ml ditemukan kosong. Jumlah yang sangat rendah daripada yang disarankan oleh otoritas setempat. Seharusnya, tiap wisatawan yang masuk ke lokasi itu membawa setidaknya 3,8 liter per orang.

White Sands Nasional Monumen,  New Meksiko. (Daily Mail)

Nenek Enzo langsung terbang ke AS begitu mendengar tragedi yang menimpa anak, mantu dan cucunya itu. Ia berencana membawa Enzo untuk tinggal bersamanya segera.

Penjaga patroli taman menemukan jasad Ornella Steiner, 51 tahun, pada pukul 17.30 hari selasa 4 Agustus lalu. Mereka lantas menemukan kamera yang berisi foto-foto ketiganya. Para penjaga baru mengetahui bahwa Ornella tidak sendirian. Akhirnya setelah disisir lokasi tersebut mereka menemukan David Steiner yang tewas bersama Enzo yang tengah sekarat.

Enzo kepada penyelamat mengatakan ibunya tidak enak badan di tengah teriknya cuaca yang lebih dari 38C, dan memutuskan untuk kembali ke mobil sewaan mereka. Ketika ayahnya jatuh pingsan, Enzo tidak tahu harus bagaimana, sehingga memutuskan untuk berada di samping dengan ayahnya.

Para penyelamat berkesimpulan pasangan ini tidak menghiraukan larangan yang terpampang di pintu masuk Taman Nasional itu. Seharusnya waktu yang disarankan untuk berjalan-jalan adalah pagi hari atau sore hari. Mereka malahan berjalan siang hari saat cuaca di puncak terik yaitu 40 derajat Celcius.

Enzo berkata kepada penyelamat bahwa orangtuanya memberikan air lebih kepadanya daripada diri mereka sendiri.

"Mereka menyuruh anak ini untuk meneguk dua teguk sementara orangtuanya hanya seteguk," kata Benny House, sherif lokal kepada harian Alomogordo Daily News, Minggu 9 Augustus 2015. "Mungkin itu yang membuat anak ini selamat karena meminum banyak air dibanding orangtuanya. Mereka jelas-jelas tidak mementingkan keamanan," tambahnya.

Kakek Enzo, Alain Steiner kepada harian Le Parisien mengatakan bahwa David--anaknya-- adalah pemilik media dan periklanan di Burgundy, Prancis, tergila-gila dengan traveling bahkan berencana melakukan perjalanan 1 tahun keliling Amerika Serikat tahun depan. Ia sudah mewanti-wanti anaknya agar perjalanan kali ini dilakukan dengan hati-hati.

"Anak-anak biasanya selalu tidak dengar orang tuanya, tapi kali ini fatal," ujarnya sedih.

"Rabu pagi, polisi mengetik pintuku. Mereka memberi surat dari kementerian luar negeri yang memberi tahu kematian anak serta mantuku. Sebagai orang tua berumur 69 tahun, aku menangis seperti anak kecil," tambah Alain tampak terpukul.

"Menurut surat itu, David dan Ornella memberi seluruh air kepada cucuku untuk bertahan hidup. Namun, bagaimanapun, kematian mereka sedang diselidiki."

"Aku dan istriku juga gila traveling. Kami juga memberi pengalaman jalan-jalan kepada David waktu ia kecil. Sudah 20 negara kami kunjungi," ujar Alain kepada La Parisien dengan sedih. "Ia jelas ingin memberikan pengalaman yang sama kepada Enzo bersama Ornella."

Alain juga menjelaskan bahwa ia belum berbicara apapun kepada Enzo tentang orantuanya.

"Aku hanya bilang kepadanya, kamu pulang bersama kakek dan nenek yang kangen sekali padamu,"tutup Alain.

Pasir Putih Monumen Nasional adalah salah satu warisan keajaiban alam di dunia. Pasir putih bergelombang layaknya ombak, terbentang seluas 443km2. Otoritas taman telah memberi peringatan kepada para pengunjung untuk tidak mengabaikan keselamatan atas terik matahari dan dehidrasi. Mereka juga menyarankan, bahwa waktu terbaik untuk menikmati pemandangan spektakuler adalah pagi dan sore hari.  (Rie/Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya