Liputan6.com, Skotlandia - Sejarah mencatat manusia hidup di zaman berbeda dengan dinosaurus. Konon, seluruh hewan purba raksasa tersebut musnah dan punah karena hujan meteor. Karena itu, sulit diyakini jika ternyata dinosaurus bisa kembali muncul di muka bumi, pada zaman ini. Maka tak pelak, ketika seekor monster Loch Ness diduga dinosaurus muncul di danau Skotlandia puluhan tahun lalu menjadi kabar yang menggemparkan.
Tapi tahukah Anda, jauh sebelum itu, monster Loch Ness sudah pernah tersiar dalam kisah legenda gereja pada Abad pertama Masehi. Konon, pada 22 Agustus tahun 565, berdasarkan sebuah literatur berjudul 'Life of St Columba' karya Adamnan, seorang rohaniwan bernama St Columba menolong orang-orang Suku Pict atau penduduk Skotlandia Kuno yang mendadak diserang makhluk air raksasa saat berlayar di Danau Loch Ness.
Kabarnya, dengan merapal doa dari daratan, St Columba pada akhirnya berhasil mengusir monster tersebut. Sejak itu, tak ada penjelasan lagi soal Nessie. Namun kisah tersebut masih ramai dibicarakan hingga penghujung tahun 1800-an.
Advertisement
Isu kemunculan monster yang dijuluki Nessie itu kembali ramai diberitakan hingga Abad 20 lantaran kabar kemunculannya di Danau Loch Ness, Skotlandia sekitar tahun 1934. Ketika itu, muncul foto hitam putih bertajuk 'Surgeon’s Photo' hasil jepretan seorang dokter bedah terkemuka Robert Kenneth Wilson yang menunjukkan penampakan diduga kepala dan sebagian leher dari Plesiosaurus, dinosaurus reptil berleher panjang, yang kemudian disebut Loch Ness.
Sejak itu hingga beberapa dekade kemudian, eksistensi monster Loch Ness dipercaya benar adanya. Demikian seperti dimuat Liputan6.com dari Live Science, Sabtu (22/8/2015).
Bukti lain yang mendukung kebenaran adanya monster Loch Ness adalah sebuah surat tua berusia sekitar 70 tahun yang ditemukan baru-baru ini di Arsip Nasional Skotlandia. Surat atas nama Williaw Fraser -- Kepala Kepolisian Kota Administratif Inverness, Skotlandia -- yang ditujukan kepada Wakil Menteri Luar Negeri Skotlandia itu melaporkan penampakan besar-besaran monster berleher panjang.
Dalam surat itu dituliskan bahwa "ada seorang pria asal London bernama Peter Kent dengan membawa senapan bersama 20 pemburu lainnya pada 22 Agustus, bertekad keras untuk memburu monster tersebut". Selain itu, polisi Fraser menambahkan, dirinya berupaya mencegah perburuan tersebut dan meminta Pemerintah Skotlandia untuk turun tangan.
"Adanya penampakan hewan aneh di Loch Ness memang sulit dipercaya, namun polisi yang memiliki wewenang untuk untuk mencegah perburuan tersebut justru malah diragukan," demikian isi surat Fraser tersebut.
Sejak kabar itu juga, Danau Loch Ness Skotlandia mendadak populer dan jadi tempat wisata, alih-alih karena pemandangan, tapi karena para turis berharap bisa melihat momen langka si monster Loch Ness bisa muncul kembali.
Beberapa ekspedisi ilmiah modern sejak tahun 1967 sampai 2000-an telah dilakukan oleh sejumlah institusi terkenal termasuk British Broadcasting Corporation (BBC) di sekitar perairan Danau Loch Ness, namun tak satu pun yang membuahkan hasil.
"Kami telah menyisir seluruh bagian danau ini, dari atas sampai ke dasar terdalam, tapi tidak ada tanda adanya kehidupan binatang raksasa," ujar Ketua Tim Pencari BBC Ian Florence yang mengeksplorasi dengan bantuan teknologi sonar dan satelit.
Bahkan saking penasarannya tentang keberadaan monster Nessie, seorang penulis buku asal Inggris, William Hill, pada 4 Juni 2007, menawarkan hadiah 1 juta poundsterling bagi siapa saja yang bisa menyajikan bukti konklusif tentang keberadaan Nessie!
Dan pada akhirnya, kabar Loch Ness dinyatakan hanya kabar bohong belaka. Seperti dimuat dari Unmuseum.org, seorang pria bernama Christian Spurling baru-baru ini angkat bicara terkait monster Loch Ness. Dia menegaskan bahwa kabar tersebut 100% hoax.
Menurut lelaki itu, yang terlihat pada foto hitam putih tersebut bukanlah kepala dinosaurus, tapi hanya mainan kapal selam. Kata dia, foto ini sebenarnya merupakan hasil rekayasa sang ayah tiri, Duke Wetherell yang dendam dengan surat kabar Daily Mail karena sebelumnya dituding habis-habisan memberikan kabar palsu ketika sedang heboh-hebohnya monster Loch Ness pada tahun 1934.
Saat itu Wetherell menjadi salah satu yang melakukan perburuan monster Loch Ness setelah diminta Daily Mail untuk menemukannya. Dia kemudian menemukan jejak tapak diduga bekas pijakan si monster dan melaporkan hal itu ke Daily Mail. Namun kabarnya, surat kabar Inggris itu kemudian mendepak dan mempermalukan Wetherell karena pijakan yang ditemukannya dinyatakan tak benar.
Sejarah lain mencatat pada 22 Agustus 1286, menurut Prasasti Padang Roco, Raja Singasari di Jawa, Kertanegara memberikan hadiah sebuah Arca Amoghapasa kepada Raja Melayu Dharmasraya di Sumatera, Tribhuwanaraja. Di tanggal yang sama tahun 1864, 12 negara menandatangani Konvensi Jenewa Pertama untuk melindungi korban perang, yang kemudian melahirkan lambang Palang Merah Internasional. (Ans/Nda)