Hari Raya Iduladha, Sekolah di New York Libur

Liputan6.com, New York - Sejarah terjadi di New York. Salah satu kota terbesar di Amerika Serikat ini resmi menjadikan hari raya umat Islam Iduladha sebagai hari libur bagi anak sekolah.

Keputusan New York ini sontak mengundang apresiasi dari banyak pihak, baik di dalam atau luar negeri. Termasuk beberapa organisasi Islam di AS.

"Melihat hari (libur) ini datang, sesungguhnya ini merupakan kemenangan yang besar," ucap aktivis kota New York, Linda Sarsour, seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (24/9/2015).

Tidak cuma Linda, Imam di Islamic Center New York Muhammad Syamsi Ali tanpa ragu memuji keputusan tersebut. Menurut pria asal Bulukumba Sulawesi Selatan itu, pemberian libur bagi anak sekolah saat Iduladha merupakan sebuah langkah maju dalam kehidupan beragama di AS.

"Sebagai imam dan juga sebagai orangtua tentunya saya merasa sangat bahagia," ucap Ali.

"Saya merasa begitu yakin, kebijakan macam ini yang keluar dari pemerintah kota akan mendorong umat muslim untuk merasakan rasa saling memiliki," papar Ali.

Putusan ini juga ditanggapi baik Dewan Hubungan Islam dan AS. Menurut Juru Bicara Organisasi ini, Ibrahim Hooper, kebijakan Pemkot New York tersebut datang di waktu tepat.

"Di tengah lonjakan sentimen dan retorika anti-Muslim, hal ini jelas mengirim pesan yang begitu positif," sebut Hooper.

Keputusan yang dikeluarkan Walikota New York Bill de Blasio menggembirakan bagi warga Muslim AS. Sebab, kebijakan ini dikeluarkan saat kekhawatiran Islamophobia di AS semakin meningkat.

Namun, kecemasan itu tidak diambil pusing de Blasio. Karena aturan barunya ini, sebanyak 1,1 juta pelajar di New York bisa merasakan libur selama 2 hari yang biasanya hanya berlaku di negara Muslim atau mayoritas penduduknya beragama Islam.

Sampai saat ini tercatat ada 7-10 juta warga Muslim di Negeri Paman Sam. 1 juta pemeluk Islam diketahui tinggal di New York. (Ger/Mvi)