Presiden Ukraina 'Ejek' Rusia pada Sidang Umum PBB

Presiden Ukraina menjelaskan Rusia telah memicu tindakan terorisme.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 30 Sep 2015, 09:03 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2015, 09:03 WIB
Presiden Ukraina Petro Poroshenko
Presiden Ukraina Petro Poroshenko saat berpidato di Sidang Umum PBB ( Reuters/Carlo Allegri)

Liputan6.com, New York - Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengambil langkah mengejutkan dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York Amerika Serikat. Di depan peserta sidang, dia mengejek negara tetangganya, Rusia.

Poroshenko menjelaskan, Rusia telah memicu tindakan terorisme. Oleh sebab itu, seruan Negeri Beruang Merah untuk membentuk koalisi antiteroris dunia merupakan tindakan yang tak pantas.

"Dalam beberapa hari terakhir kita telah mendengar cerita-cerita mengenai perdamaian dari Rusia, cerita yang menarik, tapi sangat sulit dipercaya bagaimana bisa kalian menyerukan tindakan antiterorisme jika negara Anda sendiri menginspirasi terorisme," ucap, Poroshenko di New York seperti dikutip dari Reuters, Rabu (30/9/2015).

"Injil Yohanes mengajarkan kita pada mulanya adalah firman, namun firman seperti apa yang kalian bawa ke dunia jika kalian punya dua lidah seperti itu," sindir Poroshenko.

Poroshenko mencontohkan tindakan terorisme yang sudah dilakukan Rusia adalah dengan mendukung Presiden Suriah Bashar Al-Assad. Menurut Orang Nomor Satu di Ukraina dukungan Rusia perlu dipertanyakan. Sebab, Al-Assad sudah jelas-jelas melakukan tindakan yang bertentangan dengan kemanusian terhadap rakyatnya sendiri.

"Sekarang Rusia berlaku seperti ini di Suriah, lalu mereka akan berkata apa dan siapa yang selanjutnya," ujar Poroshenko.

Tidak hanya di Suriah, perilaku Rusia yang mendanai serta mensuplai senjata untuk tentara seperatis Ukraina merupakan contoh lain tindakan terorisme dari negara yang dipimpin Vladimir Putin itu.

"Lebih dari 20 bulan agresi Rusia terhadap negara kami dilakukan dengan terus membiayai kegiatan terorisme serta mempersenjatai kelompok bersenjata secara ilegal," pungkas Poroshenko. (Ger/Mut)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya