Liputan6.com, New York - Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengambil langkah mengejutkan dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York Amerika Serikat. Di depan peserta sidang, dia mengejek negara tetangganya, Rusia.
Poroshenko menjelaskan, Rusia telah memicu tindakan terorisme. Oleh sebab itu, seruan Negeri Beruang Merah untuk membentuk koalisi antiteroris dunia merupakan tindakan yang tak pantas.
Baca Juga
"Dalam beberapa hari terakhir kita telah mendengar cerita-cerita mengenai perdamaian dari Rusia, cerita yang menarik, tapi sangat sulit dipercaya bagaimana bisa kalian menyerukan tindakan antiterorisme jika negara Anda sendiri menginspirasi terorisme," ucap, Poroshenko di New York seperti dikutip dari Reuters, Rabu (30/9/2015).
Advertisement
"Injil Yohanes mengajarkan kita pada mulanya adalah firman, namun firman seperti apa yang kalian bawa ke dunia jika kalian punya dua lidah seperti itu," sindir Poroshenko.
Poroshenko mencontohkan tindakan terorisme yang sudah dilakukan Rusia adalah dengan mendukung Presiden Suriah Bashar Al-Assad. Menurut Orang Nomor Satu di Ukraina dukungan Rusia perlu dipertanyakan. Sebab, Al-Assad sudah jelas-jelas melakukan tindakan yang bertentangan dengan kemanusian terhadap rakyatnya sendiri.
"Sekarang Rusia berlaku seperti ini di Suriah, lalu mereka akan berkata apa dan siapa yang selanjutnya," ujar Poroshenko.
Tidak hanya di Suriah, perilaku Rusia yang mendanai serta mensuplai senjata untuk tentara seperatis Ukraina merupakan contoh lain tindakan terorisme dari negara yang dipimpin Vladimir Putin itu.
"Lebih dari 20 bulan agresi Rusia terhadap negara kami dilakukan dengan terus membiayai kegiatan terorisme serta mempersenjatai kelompok bersenjata secara ilegal," pungkas Poroshenko. (Ger/Mut)