Mantan Tawanan: Serangan Udara ke Suriah adalah Jebakan ISIS

Membombardir ISIS di Suriah hanya akan semakin membuat orang-orang entah berpaling ke ISIS atau makin tersandera oleh mereka.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 03 Des 2015, 19:12 WIB
Diterbitkan 03 Des 2015, 19:12 WIB
Ilustrasi ISIS
Ilustrasi ISIS (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Paris - Seorang jurnalis Prancis yang pernah ditahan ISIS selama 10 bulan pada tahun lalu memohon kepada seluruh negara-negara besar untuk menghentikan serangan kepada Suriah. Ia mengatakan bahwa bombardir hanya akan menguntungkan ISIS.

Mantan tahanan itu adalah Nicholas Henin. Sebelumnya ia pernah ditahan oleh Mohammed Emwazi bersama jurnalis Amerika Serikat, James Foley. Henin mengatakan solusi terbaik untuk menghancurkan ISIS adalah dialog. Duduk bersama Suriah, bukan menghancurkannya, diyakini akan membuat ISIS hancur.

"Serangan ke ISIS adalah jebakan. Pemenang perang ini bukanlah mereka yang mempunyai senjata paling cangih, tapi mereka yang bisa mengambil hati banyak orang," kata Henin seperti dilansir dari The Guardian, Kamis (3/12/2015).

Pernyataannya bersamaan dengan dimulainya serangan udara Inggris ke Suriah.

"Sekarang, dengan bom-bom yang kalian jatuhkan itu, semata hanya membuat orang-orang berada di tangan ISIS. Yang harus kita lakukan, dan ini adalah kunci, kita harus merangkul orang-orang lokal," tambahnya lagi.

"Sesaat orang menyadari bahwa solusi politik seperti dialog yang akan dilakukan oleh kalian. Saat itu juga ISIS hancur," janjinya.

Henin dibebaskan bersama tahanan Prancis lainnya pada April 2014. Ia ditahan bersama tahanan Barat lain seperti James Foley, Steven Sotloff, David Haines, dan Alan Henning, yang semuanya tewas terpenggal.

"Mohammed Emwazi adalah salah satu penculikku. Ia adalah orang yang membunuh teman-temanku," kenang Henin atas penahanannya.

"Aku tak bisa berhenti berpikir atas enam pembunuhan yang ia lakukan. Menghadap kamera, membunuh orang Barat, berapa orang Suriah yang ia telah bunuh, siapa yang peduli dengan mereka?" ungkapnya emosional.

Henin mengatakan para teroris itu hidup dalam dunia pararel dengan matriks berbeda. Mereka adalah orang-orang yang percaya 'ramalan gila' bahwa akan ada konfrontasi antara 80 tentara militer melawan Muslim di seluru dunia.

"Kenapa kita mengulang banyak kesalahan. Kenapa orang selalu salah paham? Kita hanya memberi bensin kepada musuh-musuh kita, memberi suntikan bahan bakar terhadap mister serta kehancuran orang-orang biasa," tambah Henin lagi.

"Untuk tiap para warga Suriah yang terbunuh sejak konflik dimulai oleh ISIS, antara 7 hingga 10 orang dibunuh oleh rezim Suriah. Kita harus mengerti bahwa dua kehancuran pararel itu hanya untuk orang Suriah."

Serangan Paris yang terjadi pada 13 November lalu, menurut Henin, adalah keberhasilan manipulasi ISIS. Mereka berhasil membuat Barat membenci Muslim.

"Lihatlah, sekarang mereka menutup perbatasan buat para pencari suaka Suriah. Tidak hanya perbatasan, mereka juga menutup pikiran kita," tutur Henin.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya