Liputan6.com, Shenzhen - Insiden tanah longsor terjadi di kompleks industri dan apartemen di kawasan selatan China pada Minggu malam 20 Desember 2015. Akibatnya, 33 gedung roboh dan 'tertelan' dalam tanah merah bercampur lumpur.
900 orang dievakuasi setelah otoritas keamanan dan warga merasa struktur bangunan goyah. Namun, 59 lainnya dilaporkan hilang.
Saksi mata mengatakan, tanah merah dan lumpur bergolak di dekat kompleks bangunan yang terletak di Kota Shenzhen. Lebih dari 1.500 pekerja gawat darurat dan pemadam kebakaran dikerahkan untuk mengevakuasi warga dan pekerja.
Advertisement
Baca Juga
Longsornya tanah membuat sebagian besar pipa yang mengaliri gas alam rusak dan meledak. Suara ledakan pun terdengar hingga 4 kilometer.
"Saya melihat tanah merah dan lumpur seperti mengejar gedung-gedung. Untungnya bangunan kami tidak terkena," kata seorang saksi mata kepada Xinhua seperti dilansir dari The Guardian, Minggu 20 Desember 2015.
Adapun penyebab longsor sejauh ini belum diketahui. Otoritas keamanan Tiongkok kini berkonsentrasi untuk mengevakuasi dan mencari sisa orang yang hilang, baru kemudian akan menginvestigasi penyebabnya.
Kejadian serupa terjadi di pedalaman di Provinsi Zhejiang pada November lalu. 38 orang tewas atas insiden itu.