Liputan6.com, Beijing - Seorang warga Kanada bernama Kevin Garratt dituduh pemerintah Beijing melakukan aksi mata-mata di dekat perbatasan yang paling sensitif, Korea Utara. Hal itu dikabarkan oleh kantor berita Xinhua.
Kabar itu terkuak baru-baru ini, padahal Garratt telah ditangkap semenjak 4 Agustus 2014. Kantor berita tersebut mengatakan bahwa Garratt ditahan karena telah melakukan tindakan mata-mata di kota Dandong, di timur laut China dengan membuka kafe semenjak 2008 bersama sang istri.
Baca Juga
"Selama investigasi, otoritas China juga menemukan bahwa Garratt secara tidak langsung menerima tugas dari agen spionase Kanada untuk mengumpulkan data-data dan curi aset informasi Tiongkok," tulis Xinhua seperti dilansir dari Reuters, Kamis 28 Januari 2016.
Advertisement
Kasus tersebut makin memperpanas hubungan Ottawa dan Beijing. Tersiarnya kabar penangkapan itu terjadi kurang dari seminggu setelah Kanada menuduh peretas China memasuki sistem komputer utama mereka.
"Kanada melihat penangkapan Kevin Garratt akibat ketakutan China yang berlebih," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Fracois Lasalle.
"Pemerintah Kanada telah mengontak pemerintah China di level tertinggi... Kami tetap berhubungan dengan otoritas Tiongkok dan keluarga Garratt dan memonitoring ketat perkembangannya," imbuhnya.
Baca Juga
Penangkapan itu dilaporkan satu hari setelah PM Kanada Justin Trudeau dan menteri kabinet senior menghadiri perayaaan, untuk memperingati 45 tahun hubungan Beijing-Ottawa.
Hubungan diplomatik Kanada-China dimulai semenjak PM Pierre Trudeau, ayah Justin. China mengundang Justin Trudeau untuk berkunjung ke Beijing setelah ia memenangi pemilu pada Oktober 2015.
Simeon Garratt, anak laki-laki dari Kevin, mengatakan bahwa ia menunggu kabar terbaru dari pengacara mereka di China.
"Kami tak butuh kata-kata lagi selain kabar baik. Hingga sekarang kami tak bisa mendapat akses untuk mendapatkan informasi tentang ayah kami. Ini sungguh permainan yang membutuhkan kesabaran, jujur saja," kata Simeon.
Ia juga mengatakan, sang ibu tidak bisa meninggalkan China. Julia Garratt telah dilepaskan pada Februari 2015, namun ia tak diperbolehkan meninggalkan Negeri Tirai Bambu itu.
Profesor Charles Burton dari Brock University sekaligus mantan diplomat yang memiiki bisnis di China mengatakan, tuduhan serius yang menimpa warga Kanada adalah signal keras untuk PM Justin Trudeau mengeluarkan pasangan itu.
Partai oposisi, Conservative Party, menuntut Ottawa untuk segera membebaskan Garratt sekaligus menjamin keselamatannya.
"Ini sunggu ironi, PM semalam merayakan hubungan baik dua negara bersama para diplomat China, namun di waktu yang sama, Kevin Garratt duduk dalam bekunya sel di Tiongkok," tulis Conservative Party dalam sebuah pernyataan.
Sejauh ini pihak Kanada kini memastikan bahwa mereka menjamin keselamatan Kevin dan memantau perkembangannya.