Benarkah Orang Zaman Dulu Hidup Lebih Lama?

Orang-orang yang mengklaim berusia ratusan tahun umumnya ditemukan di daerah terpencil, di mana dokumentasi warga tidak dilakukan.

oleh Rio Christa Yatim diperbarui 23 Feb 2016, 18:47 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2016, 18:47 WIB
Apa benar, Orang Dulu Hidup Lebih Lama?-04
Abraham and Angels. (ancient-origins.net)

Liputan6.com, Jakarta - Kehidupan berusia panjang seperti tokoh pada buku berjudul Shahnameh atau Shahnama (The Book of Kings) -- berisi puisi kisah para raja yang berkuasa selama ratusan hingga 1.000 tahun -- ternyata ada di dunia nyata. Meski sejauh ini yang tercatat hingga 150 tahun atau lebih.

Namun, laporan tentang orang-orang itu biasanya berasal dari daerah-daerah terpencil. Di mana dokumentasi memiliki keterbatasan.

Catatan warga bahkan lebih jarang dan tak dianggap terlalu penting dalam komunitas terpencil lebih dari satu abad lalu, membuat klaim seperti sulit untuk dibuktikan.

Dilansir dari Ancient Origins, salah satu contoh manusia yang memiliki usia panjang adalah Bir Narayan Chaudhary di Nepal.

Pada tahun 1996, Vijay Jung Thapa melakukan kunjungan ke Chaudhary di Tharu Desa Aamjhoki, Tarai. Ia mengungkapkan kepadanya sudah berusia 141 tahun, dan kemudian pengakuan tersebut ditulis oleh di India Today.

Namun, Chaudhary tidak memiliki berkas-berkas untuk mendukung klaimnya itu, hanya cerita dari warga desa.

"Hampir semua tetua di desa itu masih ingat masa kecil mereka ketika Chaudhary sudah menjadi orang terpandang di sana, bekerja untuk survei Nepal pertama pada tahun 1888," tulis Thapa.

Bir Narayan Chaudhary asal Nepal mengklaim berusia 141 tahun. (ancient-origins.net)

"Menurut cerita-cerita desa, Chaudhary berusia lebih dari 21 tahun ketika itu, karena untuk melakukan survei membutuhkan tanggung jawab yang besar. Ia mengaku sebagai bujangan berusia 33 tahun yang keras kepala ketika itu."

Sebagian besar orang di wilayah Kaukasus, Rusia, juga mengklaim hidup hingga 170 tahun tanpa berkas-berkas untuk mendukung ucapannya.

"Orang-orang luar biasa yang sudah menjalani kehidupan yang panjang itu selalu menjalani hidup dengan sederhana, mereka melakukan pekerjaan berat dan olahraga di luar ruangan, dari usia muda hingga hari tua mereka," ujar dr Hou.

 

Shisali Mislinlow mengklaim berusia 170 tahun. (ancient-origins.net)

Pola makan mereka pun sangat simpel, sama halnya seperti kehidupan sosial mereka.

Salah satu contohnya adalah Shisali Mislinlow yang hidup hingga 170 tahun dan selalu berkebun di wilayah Azerbaijan di Rusia. Dalam kehidupannya, ia tak pernah merasa mendapat tekanan untuk diburu.

"Aku tak pernah terburu-buru, jadi jangan terburu-buru untuk hidup, itu intinya. Aku telah melakukan kerja berat selama 150 tahun," ucap Mislinslow.

Menurut laporan, kehidupan panjang kerap dikaitkan dengan praktek Taoisme -- ajaran Laozi berdasarkan Daode Jing -- dalam alkimia atau penguatan pikiran dan tubuh dari China. Ajaran itu menghubungkan hidup panjang dengan kebajikan, terjalin dengan kepercayaan Barat dari Injil.

 Taoisme merupakan ajaran Laozi yang berdasarkan Daode Jing. (Wikipedia)

Untuk sekarang ini, ilmuwan modern hanya memiliki kepercayaan catatan kuno dan ingatan sebuah desa tentang rentang hidup yang luar biasa, dengan pertimbangan hiperbola, simbolisme atau kesalahpahaman.

Namun, bagi sebagian besar hal itu hanyalah masalah kepercayaan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya