Liputan6.com, Montebuglio - Penggemar kopi kemungkinan besar pernah melihat poci logam segi delapan yang kerap hadir di kedai-kedai kopi. Ternyata, poci itu merupakan temuan ayah dari seorang ‘raja’ kopi. Dan sekarang, poci itu menjadi ‘makam’ sang raja kopi.
Dikutip dari World Coffee Press pada Jumat (19/2/2016), Renato Bialetti meninggal dunia pada Kamis lalu, 11 Februari 2016, di Swiss. Ketika itu, ia berusia 93 tahun.
Baca Juga
Baca Juga
Ternyata, Alfonso, ayah Renato, adalah pencipta poci Moka, yaitu poci logam segi delapan yang dipakai untuk merebus kopi. Almarhum Renato menyadari kepraktisan alat itu dan menjadikannya kisah sukses.
Advertisement
Dengan kegigihannya menyebarkan penggunaan Moka, tiga orang anak Renato—yaitu Alfonso, Antonella, dan Alessandra—memutuskan untuk menyimpan abu jenasah ayahnya dalam sebuah Moka berukuran besar.
Pemakaman sang ‘raja’ kopi berlangsung di desa kelahirannya, Montebuglio, yang berjarak sekitar 60 mil kea rah barat laut kota Milan, Italia. Pemakaman itu sendiri dihadiri oleh lebih dari 200 orang. Setelah upacara, poci kopi besar itu kemudian dikuburkan dalam makam keluarga yang terletak di kawasan pemakaman di Omegna.
Ketika Renato mengambil alih bisnis keluarga, hanya ada 70.000 poci kopi yang dihasilkan sejak Alfonso mendapatkan hak paten atas ciptaannya.
Tapi Renato berani bermimpi besar. Ia meraih ruang iklan utama di sejumlah kota besar Italia dan menjadi wajah untuk merek itu dengan memakai gambar karikatur dirinya yang dijuluki L’omino con I baffe—orang mungil berkumis.
Tidak sia-sia, hingga sekarang diperkirakan ada 330 juta poci Moka terjual di seluruh dunia. Selamat jalan, Renato.