Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi akan melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden Komisi Eropa, Federica Mogherini. Salah satu isu penting yang akan dibahas kedua pejabat tinggi ini adalah soal pembebasan visa schengen.
Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Juru Bicara Arrmanatha Nasir, proses pembebasan visa schengen menunjukan perkembangan positif.
Baca Juga
"Sudah terlihat dari berbagai aksi, contohnya Belanda sudah bebas visa (diplomatik dan dinas). Baru-baru ini Inggris juga bebaskan paspor diplomatik (dinas)," sebut pria yang kerap disapa Tata ini, Jumat (7/4/2016).
Advertisement
"Langkah itu merupakan langkah-langkah maju," sambung dia.
Bukan cuma soal visa, pertemuan Menlu Retno dan Mogherini, juga membahas sejumlah hal penting. Bahasan tersebut merupakan isu penting kedua bagi kedua pihak.
"Beberapa isu termasuk soal EU-CEPA, masalah migrasi dan upaya fight againts terorism dan radikalisme," jelasnya.
Pada kesempatan berbeda, Kamis (6/4/2016) lalu, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend, mengatakan soal pembebasan visa bagi WNI sudah dibahas pihaknya.
"Pembicaraan tersebut masih dalam proses," ucap Dubes Guerend singkat saat acara konferensi pers Destination Europe: Travel and Cultur Fair di Hotel Le Meredien, Jakarta, Rabu 6 Maret.
Walau tak mau berbicara banyak, Guerend mengatakan, pemberian visa Schengen sebenarnya tak memakan waktu lama. Para pemohon visa hanya perlu melengkapi semua persyaratan yang dibutuhkan.
"Visa dikeluarkan cepat memang ada persyaratan yang harus dipenuhi," sebut dia.
Â