Menlu Intensifkan Upaya Pembebasan WNI dengan Filipina

Di Filipina Menlu Retno mengintensifkan komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah setempat dalam upaya pembebasan para WNI itu.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 05 Apr 2016, 12:55 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2016, 12:55 WIB
20160405-Menlu Retno Utamakan Keselamatan 10 WNI Tahanan Abu Sayyaf-Jakarta
Menlu Retno Marsudi memberikan keterangan pers di Kantor Kemenlu, Jakarta, Selasa (5/4). Menlu Retno menegaskan bahwa Indonesia dan Filipina sepakat keselamatan 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf menjadi faktor utama. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan perkembangan terkait upaya pembebasan 10 WNI. Diduga kuat ke-10 WNI tersebut disandera milisi radikal Abu Sayyaf.

Retno mengatakan demi membebaskan ke-10 WNI dirinya beberapa hari lalu terbang ke Manila. Di Ibukota Filipina tersebut dia mengintensifkan komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah setempat dalam upaya pembebasan para WNI itu.

"Sesuai instruksi Presiden saya telah melakukan kunjungan ke Filipina pada 1 dan 2 April lalu. Selama itu saya diterima langsung presiden di sana, lalu ditindaklanjuti dengan pertemuan dengan Menlu Filipina dan Panglima Angkatan Bersenjata Filipina," sebut Retno di Kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu), (5/4/2016).

"Tujuan adalah mengintensifkan koordinasi dalam upaya pembebasan sandera WNI," sambung Retno.

Di samping itu, Menlu juga menyampaikan beberapa hal penting lain kepada pejabat tinggi Filipina. Termasuk soal pentingnya keselamatan dari para WNI.

"Adalah penting keselamatan 10 WNI kita. Saya juga menyampaikan apresiasi pada pemerintah filipina atas koordinasi (yang telah terjalin)," tuturnya.

Menlu menegaskan, pada lawatan tersebut, dia melihat Filipina begitu serius dalam upaya pembebasan para WNI yang masih ditawan. Tak cuma itu, Retno juga meyakini negara itu berkomitmen sungguh-sungguh dalam membantu Indonesia.

"Dalam pertemuan dengan Presiden Filipina tampak jelas komitmen pemerintah Filipina dalam melakukan upaya terbaik membebaskan sendera," pungkas Retno.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya