Ini yang Terjadi Jika Ponsel Tak Dimatikan di Dalam Pesawat

Menggunakan ponsel untuk keperluan komunikasi ketika berada di dalam pesawat memang tak diperbolehkan. Apa alasannya?

oleh Citra Dewi diperbarui 11 Apr 2016, 11:17 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2016, 11:17 WIB
Fitur mode terbang atau flight mode dalam ponsel (Foto: Giulio Saggin/ABC News).
Fitur mode terbang atau flight mode dalam ponsel (Foto: Giulio Saggin/ABC News).

Liputan6.com, Sydney - Ketika berpergian dengan menggunakan pesawat, ada aturan bahwa para penumpang harus mematikan ponsel atau setidaknya mengubahnya menjadi mode terbang.

Banyak yang berkata bahwa hal tersebut bertujuan agar sinyal telepon tak mengganggu sistem telekomunikasi yang ada di kokpit. Namun apakah benar jika kita tak mematikan sinyal ponsel akan berbahaya bagi pesawat?

Seperti yang dikutip dari Daily Mail, Senin (11/4/2016), walaupun banyak anggapan bahwa sinyal ponsel dapat menyebabkan kecelakaan pesawat, namun hingga kini tak ada bukti yang menunjukkan hal tersebut.

Para ahli juga mengatakan bahwa teknologi yang digunakan saat ini lebih aman dan dapat dipercaya. Lalu sebenarnya apa yang terjadi bila sinyal ponsel tak dimatikan?  

Jika ponsel tak diubah ke mode terbang atau dengan kata lain sinyal tetap aktif, maka pilot dan air traffic controllers (ATC) atau pengendali lalu lintas udara akan terganggu dengan suara yang tak menyenangkan.

Suara yang dihasilkan serupa dengan bunyi ketika kita menaruh ponsel di dekat speaker, televisi, maupun radio. Hal tersebut terjadi karena emisi radio yang kuat dari telepon.

Dalam sebuah tulisan di blog Airline Updates, seorang pilot menceritakan bahwa transmisi ponsel dapat dan menimbulkan gangguan pada radio pesawat, namun hal tersebut jarang terjadi.

"Anda mungkin mendengarnya seperti suara yang mengganggu ketika ponsel didekatkan dengan speaker," tulis pilot tersebut.

"Bunyinya dit-dit-dit-dit dan hal tersebut sangat mengganggu," tambahnya.

Pilot itu menulis bahwa hal tersebut tak terjadi setiap kali ponsel dinyalakan. Dalam 50 kali penerbangan, mereka hanya mendengarnya melalui headphones sekali atau dua kali.

Risiko gangguan tersebut pun makin berkurang drastis karena teknologi lebih modern.

Pilot tersebut juga menambahkan bahwa gangguan tersebut biasanya datang dari ponsel milik kru pesawat yang lupa mematikan ponsel atau mengubahnya menjadi mode terbang -- mengingat pilot atau pramugari yang duduk paling dengan radio di kokpit.

Beginilah suasana kokpit pesawat baru yang memiliki keunggulan efisiensi bahan bakar (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

"Namun, jika gangguan tersebut datang berulang-ulang maka akan menyebabkan pilot melewatkan panggilan radio penting dari ATC," tulis pilot tersebut.

"Hal tersebut terjadi jika penumpang secara diam-diam mengirim SMS ketika pesawat sedang mengudara. Namun gangguan itu berhenti ketika penumpang tersebut mengubahnya menjadi mode terbang" tambahnya.

Meskipun tak menimbulkan bahaya secara langsung, namun lebih baik kita mematuhi peraturan untuk mematikan ponsel atau mengubahnya menjadi mode terbang demi keselamatan bersama.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya