Liputan6.com, Jakarta
Mereka pahlawan yang bisa menjadi sumber inspirasi bagi kita generasi penerus bangsa. Seperti apa ya sosok pahlawan dunia yang bisa menginspirasi kita semua? Simak 3 pahlawan inspiratif di Dunia berikut ini:
Advertisement
1. Florence Nightingale
Advertisement
Florence Nightingale lahir di Firenze, Italia, 12 Mei 1820, tutup usia pada 13 Agustus 1910, umur 90 tahun, di London, Inggris. Florence merupakan salah satu pelopor perawat modern. Florence satu-satunya wanita yang menghidupkan kembali konsep penjagaan kebersihan rumah sakit dan menjadi juru rawat.
Florence bukan hanya seorang perawat tapi ia juga seorang penulis dan ahli statistik. Ia memberikan penekanan kepada pemerhatian teliti terhadap keperluan pasien dan penyusunan laporan mendetil menggunakan statistik sebagai argumentasi perubahan ke arah yang lebih baik pada bidang keperawatan di hadapan pemerintahan Inggris.
Saat beranjak dewasa di usia 31 tahun, Florence sebagai seorang putri tuan tanah yang kaya, mendapat banyak lamaran untuk menikah. Namun, semuanya ia tolak karena Florence merasa 'terpanggil' untuk mengurus hal-hal yang berkaitan dengan kemanusiaan dan mengabdikan dirinya untuk dunia keperawatan.
Perang Krimea yang membawa Florence Nightingale mendapatkan nama The lady with the lamp (Bidadari Berlampu) karena setiap terjadi pertempuran, pada malam harinya Florence berkeliling dengan lampu untuk mencari prajurit-prajurit yang masih hidup dan menolong dalam keadaan gelap gulita. Berkat Florencelah banyak nyawa tertolong yang seharusnya sudah meninggal.
Pada tahun 1857 Henry Longfellow, seorang penyair AS, menulis puisi tentang Florence Nightingale berjudul "Santa Filomena".
Puisi ini melukiskan bagaimana kehebatan Florence menjaga prajurit-prajurit di rumah sakit tentara pada malam hari, sendirian, dengan hanya membawa lampu.
Louise Braille
2. Louise Braille
Rasanya sudah tidak asing dengan kata braille yang menjadi tulisan dan bacaan bagi tunanetra. Nah, jika Anda belum tau siapa pahlawan bagi orang-orang buta ialah Louise Braille. Louise Braille yang merupakan pencipta sistem tulisan Braille yang digunakan oleh orang-orang buta untuk membaca.Louis Braille lahir di Coupvray, 4 Januari 1809.
Saat Louise Braille berusia 4 tahun, matanya mengalami kebutaan karena tertusuk jarum. Pada tahun 1821, ia bersekolah khusus bagi penderita tuna netra.
Seorang prajurit bernama Charles Barbier mengunjungi sekolah tersebut dan menunjukkan suatu kode yang telah ditemukannya. Sistem tersebut dikatakan sebagai "night writing" (tulisan malam). Ini dirancang khusus untuk tentara perang yang menggunakan kombinasi dua belas titik.
Braille dari saat itu sudah menyadari manfaat sistem ini. Akhirnya Ia pun mengembangkan sistem tersebut menjadi lebih sederhana, hanya dengan menggunakan enam titik. Dan tahun 1827, buku yang menggunakan enam titik tersebut, yang kemudian disebut Braille, telah diterbitkan.
Akhirnya sampai sekarang para penderita tunanetra bisa membaca dengan menggunakan metode tersebut dan tidak ada alasan untuk orang buta tak mampu membaca. Braille meninggal dunia pada 6 Januari 1852 saat berusia 43 tahun. Sebuah monumen besar dibangun untuknya pada tahun 1867 untuk menghormati dan mengenang jasanya.
Kamu juga bisa menjadi pahlawan buat orang lain, klik caranya di sini.
Advertisement
Marie Curie
3. Marie Curie
Maria Sklodowska-Curie atau yang sering kita kenal Marie Curie merupakan pendiri dari Curie Institute bersama dengan suaminya, Pierre Curie. Ia menemukan unsur radium.
Wanita kelahiran Warsawa, Polandia, 7 November 1867 ini ialah perintis dalam bidang radiologi dan pemenang Hadiah Nobel sebanyak dua kali, yakni Fisika pada 1903 dan Kimia pada 1911.
Curie merupakan salah satu dari sedikit orang yang memenangi dua Hadiah Nobel dalam dua bidang, yang menjadikannya sebagai salah satu peneliti terpenting dalam bidang radiasi dan efeknya hingga sebagai perintis radiologi.
Catatan miliknya berisi tentang radioaktif, baru-baru ini seorang cucu perempuannya mendekontaminasinya. Marie Curie dibesarkan di Polandia dalam keluarga guru. Karena krisis di Polandia, ia jatuh miskin dan harus hidup hemat. Yang lebih menyedihkan lagi, ia harus sembunyi-sembunyi untuk belajar ilmu yang digelutinya.
Pada tahun 1891 Curie melanjutkan studi Fisika dan Matematikanya di Universitas Sorbonne. Setelah dia pergi ke Paris untuk sekolah di Universitas Sorbonne, dia dapat lebih leluasa untuk melakukan riset. Akhirnya dari bekal ilmu yang dimilikinya itu, dia mampu dan berhasil mengisolasi radium dari laboratorium tuanya yang sederhana; dari sinilah awal kepopulerannya.
Radiasi sinar radium yang berlebih memberi dampak negatif bagi tubuhnya, ia mengidap kanker leukimia. Tiga bulan kemudian pada tanggal 4 Juli 1934 di Haute Savoie, Curie mengembuskan napas terakhirnya diusia 66 tahun. Dunia kehilangan seorang wanita tangguh yang berjasa pada pengembangan pengetahuan dan kemanusiaan.
Jadilah pahlawan hari ini juga untuk ratusan ribu orang di luar sana. Selengkapnya di sini.
Â
Powered By:
BUKALAPAK
Â