Kisah Pengusaha Singapura Jadi Abdi Dalem Keraton Solo

Nama yang diberikan oleh Raja Surakarta, Pakubuwono XIII Hangabehi, untuk William adalah Kanjeng Raden Aryo William Mario Chong Adinagoro.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 04 Mei 2016, 14:00 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2016, 14:00 WIB
Keraton Surakarta
Keraton Kasunanan merupakan salah satu identitas kota Solo. Dari keraton ini lah berbagai macam kegiatan budaya di Solo berasal.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pengusaha Singapura mendapatkan gelar sebagai abdi dalem dari Keraton Kasunanan Surakarta, Jawa Tengah. Penghargaan tersebut diberikan atas kontribusi pria bernama William Marie Chong itu terhadap perekonomian Kota Solo.

Pendiri perusahaan manajemen investasi Lions Asia Group itu dilantik sebagai abdi dalem pada Senin 2 Mei di Keraton Surakarta atau Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Dalam sebuah upacara sarat budaya dan tradisi Jawa.

"Ini pertama kalinya saya memakai kain tradisional dan merasa seperti seorang raja...," kata William yang mengenakan sarung batik, topi blangkon, dan selempang kuning serta merah seperti dikutip dari The Straits Times, Rabu (4/5/2016).

Nama yang diberikan oleh Raja Surakarta, Pakubuwono XIII Hangabehi, untuk warga Singapura itu adalah Kanjeng Raden Haryo William Mario Chong Adinagoro.

"Saya merasa sangat terhormat dan diberkati atas gelar ini, dan bersumpah untuk terus menjalankan program untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan penduduk setempat," tutur William.

Ia melanjutkan, "Salah satu cara untuk mempromosikan berbagai budaya fantastis Solo dari tarian hingga batik, untuk dilihat dan dihormati oleh dunia. Ada banyak yang harus dilakukan."

"Gelar ini berarti saya sangat terhormat. Atas karunia Tuhan lah saya bisa mendapatkan gelar ini, dan supaya saya tak mempermalukan gelar yang disandang, maka harus melakukan sesuatu," ucap William.

"Dan karena keluarga kerajaan telah memberkati saya dengan ini, saya merasa memiliki kewajiban moral untuk melakukan sesuatu kepada orang Surakarta, Raja Solo, terutama untuk keluarga kerajaan," katanya menambahkan.

Pejabat istana, Winarno Kusumo, menjelaskan makna di bali pemberian gelar itu. "Ini bentuk apresiasi raja terhadap berbagai kontribusi atas peningkatan ekonomi dan pengembangan budaya Keraton (Istana)," ucap Winarno.

Keraton Surakarta diakui sebagai salah satu warisan budaya. Kendati demikian, kaum bangsawan tidak memiliki pengaruh atau peran dalam pemerintahan Solo atau di Provinsi Jawa Tengah.

Bukan yang Pertama

Sejauh ini sudah ada 230 orang yang diberikan status khusus dari Keraton Surakarta, termasuk 30 warga negara asing. Winarno mengatakan, William pun bukan warga Singapura pertama penerima gelar bergengsi tersebut.

Winarno mengatakan mereka diberi status diperkirakan akan menghadiri upacara khusus. Tetapi warga asing yang memiliki gelar kehormatan itu akan datang setidaknya satu orang, karena mereka mungkin dibatasi oleh jarak dan pekerjaan.

"Setelah status itu diberikan, maka akan dimiliki selamanya. Kami tidak pernah mengambil kembali, sehingga itu adalah upaya individu untuk menjaga gelar tersebut," pungkas Winarno.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya