Liputan6.com, Islamabad- Putra mantan Perdana Menteri Pakistan, Yusuf Raza Gilani yang diculik sejak tahun 2013 akhirnya bebas. Usaha pembebasan dilakukan oleh pasukan gabungan khusus Afganistan-Amerika Serikat.
Pasukan khusus tersebut berhasil menyelamatkan Ali Haider Gilani yang ternyata selama ini ditahan oleh jaringan Al Qaeda di daerah provinsi Paktika, Pakistan Timur.
Baca Juga
“Misi anti-teror sudah direncanakan sebelumnya dan penindaklanjutan dilakukan setelah ada konfirmasi mengenai keberadaannya dan aktivitas terorisme,” demikian pernyataan Resolute Support Mission, pihak yang mengepalai pasukan gabungan Afghanistan-AS, dikutip dari BBC, Rabu (10/5/2016).
Misi penyelamatan tersebut menewaskan setidaknya 4 orang dari pihak musuh. Ali kini dilaporkan akan melakukan pengecekan fisik di Pakistan.
Saudara laki-laki Ali, Ali Musa Gilani mengatakan kepada BBC bahwa keluarganya tidak tahu menahu soal misi penyelamatan yang dilakukan untuk membebaskan Ali.
“Tiba-tiba saya ditelepon dengan nomor tak dikenal dan ketika saya angkat ternyata Ali. Ia berkata bahwa pasukan militer AS telah menyelamatkannya lalu ia bertanya kepada saya siapa yang menghubungi pasukan ini,” jelasnya.
Melansir dari CNN, Ali Haider Gilani diculik pada tahun 2013 di kediamannya di kota Multan, Pakistan. Pada saat itu ia sedang disibukan dengan kampanyenya untuk pemilu partai Pakistan Peoples’ Party (PPP). Sekelompok pria bersenjata dengan motor menghujani mobilnya saat kampanye berlangsung. Sekretaris dan penjaga tewas sementara 4 orang lainnya terluka.
Advertisement
Pada Mei tahun lalu, Ali berhasil menghubungi sang ayah mengatakan ia baik-baik saja.
Sementara itu, sang ayah, Yousaf Raza Gilani adalah salah satu orang terkuat di Multan dan PPP. Gilani adalah adalah PM Pakistan dari Maret 2008 hingga ia digulingkan dan diajukan ke Mahkamah Agung pada 2012. Pasalnya, ia menolak membuka kasus korupsi melawan mantan PM Benazir Butho dan Presiden Asif Ali Zardari.
Majalah Forbes pernah memberi sebutan orang terkuat di dunia di peringkat ke-38, karena kekonsistenannya menjadi sekutu AS.