Liputan6.com, Huazhou - Polisi di China timur menggerebek dua tempat pembuatan ubur-ubur palsu. Sebanyak 10 ton ubur-ubur palsu pun dikabarkan sudah beredar di pasar setempat.
"Ubur-ubur itu dibuat dengan mencampurkan bahan-bahan kimia. Dari hasil pemeriksaan didapati kandungan aluminium yang tinggi," kata polisi seperti dikutip dari BBC yang dikutip Selasa (11/5/2016).
"Sindikat pembuatnya dilaporkan meraih lebih dari 170.000 yuan atau sekitar Rp 345 juta setiap tahun," ujar polisi.
Advertisement
Baca Juga
Ubur-ubur amat populer di Negeri Tirai Bambu untuk dijadikan campuran salad, khususnya di wilayah pesisir selatan dan timur China.
Kepolisian Huzhou di Provinsi Zhejiang yang memimpin penyelidikan, mengatakan pertama kali menemukan tempat pembuatan ubur-ubur palsu milik Yuan. Berangkat dari penggerebekan itu, polisi pun bergerak ke ruang kerja lain milik Jia.
Jia adalah orang yang mengajarka Yuan cara membuat ubur-ubur palsu. Produk makanan palsu yang mereka buat ini telah dilempar ke pasar lokal.
"Ubur-ubur palsu itu dibuat dengan menggunakan tiga bahan kimia, yaitu alginic acid, ammonium alum, dan calcium chloride anhydrous," ungkap Yuan.
Pemeriksaan polisi menemukan kadar aluminium yang berlebihan dalam ubur-ubur palsu itu, sampai 800mg/kg. Jumlah ini delapan kali lebih tinggi dari batas yang ditetapkan di China.Â
Dilaporkan biaya produksi ubur-ubur palsu itu juga lebih rendah dibanding menernakkannya dalam waktu yang singkat.
Penangkapan terhadap pelaku pembuat ubur-ubur palsu itu sebenarnya sudah dilakukan pada April lalu, namun baru-baru ini diumumkan ke khalayak umum.
"Terlalu banyak kadar aluminimum bisa menyebabkan kerusakan tulang dan saraf, termasuk berpotensi membahayakan ingatan. Selain itu, dapat juga membahayakan wanita hamil, anak-anak dan orang usia lanjut," papar Badan Keamanan Makanan dan Obat-obatan di Kepolisian Huzhou.
Menurut kepolisian Huazhou, ciri-ciri ubur-ubur palsu adalah terasa hambar, tak berbau, sulit dirobek dan memiliki tekstur yang mirip dengan selotip. Sebaliknya, yang asli bau amis, terlihat kekuningan dan berwarna-warni.
Ini bukan kali pertama, kasus ubur-ubur palsu terungkap. Pada bulan November 2014, polisi Huzhou, menangkap tiga orang penjual ubur-ubur palsu yang juga terbuat dari campuran kimia.
Sebelumnya pada Oktober tahun 2013, polisi di provinsi Hunan juga menangkap sindikat pembuat ubur-ubur. Kelompok ini dilaporkan telah membuat 40 ton ubur-ubur palsu. Atas perbuatannya, pemimpin sindakat ini dijatuhi hukuman enam bulan penjara.
Meskipun ubur-ubur beracun, namun makanan ini menjadi favorit warga China. Karena selain lezat, ubur-ubur dikenal mengandungl kolagen yang baik untuk kulit.
Â