Liputan6.com, Pyongyang - Kepala Angkatan Darat Korea Utara, Ri Yong-gil pada Februari lalu diberitakan dieksekusi oleh Kim Jong-un karena diduga melakukan korupsi.
Terlebih saat peluncuran roket pada 7 Februari lalu, Yong-gil juga tak terlihat batang hidungnya. Menurut kantor berita pemerintah Korsel, Yonhap, seharusnya pejabat sekelas dia wajib datang menyaksikan acara tersebut.
Baca Juga
Â
Advertisement
Baca Juga
Â
Namun, menurut CNN, Yong-gil 'tampaknya' masih hidup dan masih menjadi bagian dari Kongres Partai Pekerja yang digelar mulai 6 Mei lalu.
Nama Jenderal Ri Yong-gil muncul dalam daftar keterangan pers tertulis yang diterima oleh para awak media yang diperbolehkan meliput kongres itu. Dalam dokumen itu, koran resmi Korut, Rodong Simmun juga menulis namanya sebagai salah satu pejabat partai pekerja.
Pada Februari lalu, sumber Korea Selatan yang memiliki hubungan rahasia dengan Korut mengatakan kepada CNN kalau Yong-gil telah dieksekusi. Namun, sumber yang sama pula meralatnya.
"Korut secara resmi mempublikasikan foto Yong-gil. Jadi, kami percaya ia tidak dieksekusi," kata sumber itu pada Selasa 10 Mei 2016.
Saat diberitakan telah dieksekusi, jabatannya adalah kepala staf Angkatan Darat. Ia diberi jabatan itu pada 2013. Namun, tak jelas apakah posisinya masih sama atau tidak.
Sulit mencari informasi di negara yang menutup diri itu. Media dan informasi ditutup ketat oleh pemerintah Korut.
Sejumlah orang menganggap, eksekusi adalah alat politik Kim Jong-un untuk memperkuat posisinya.
Pada Mei tahun lalu, Menteri Pertahanan Hyon Yong-chol, di depan publik secara brutal... dengan rudal. Ia tewas dengan tuduhan pengkhianatan.
Sementara, paman Jong-un, Jang Song-thaek, dianggap pengkhianat paling berbahaya dan ia tewas dieksekusi pada 2013.