Liputan6.com, Inggris - Pada musim panas kali ini, museum nasional Skotlandia menerima barang peninggalan paling menakjubkan sepanjang 150 tahun terakhir.
Baca Juga
Dikutip dari CNN, Rabu (18/5/2016), sebuah lembaga museum di Edinburg, Skotlandia, diberitakan akan membuka 10 galeri terbaru.
Sekitar 3.000 objek dari total 12 juta koleksi -- senilai US$ 20 juta atau setara Rp 266 miliar-- yang berada di dalam bangunan menyimpan sejarah itu akan segera 'diremajakan' dan dipajang sebagai wajah utama di galeri museum tersebut.
Advertisement
75 persen koleksi terbaru tersebut merupakan pakaian bersejarah langka paling eksklusif, dan belum pernah dipamerkan selama beberapa generasi.
Galeri tersebut akan dibuka pada 8 Juli 2016 mendatang. Seorang pengawas mode kontemporer dan modern, Georgina Ripley, akan menuntun para pengunjung museum, saat menikmati pameran pakaian yang bersejarah tersebut.
Seperti apa desain pakaian unik nan bersejarah dari Abad ke-17 tersebut, berikut 14 mode pakaian zaman kuno Skotlandia yang akan dipamerkan:
Korset hingga Sepatu Berhak
1. Pakaian bocah laki-laki dari Abad ke-18
Pakaian beludru sutra pada gambar merupakan baju yang digunakan oleh anak laki-laki kaum bangsawan pada abad ke-18. Baju yang akan dipajang di museum itu, diduga milik anak Pangeran Haddington, Thomas Hamilton. Pada abad itu, bocah keturunan bangsawan berpakaian menirukan gaya orangtua mereka.
2. Pakaian resmi perempuan, Court Mantua
Mantua atau penyokong rok, merupakan tren pakaian formal yang populer di kalangan perempuan bangsawan pada Abad ke-18. Pakaian tersebut dihiasi oleh sulaman emas dan perak berbentuk bunga dengan warna yang cerah.
Busana yang akan dipajang di museum Skotlandia ini, merupakan gaun yang dulunya milik seorang istri bangsawan Haddington. Gaun mewah tersebut dibuat dengan mengeluarkan biaya sebesar US$ 7.200 atau setara dengan Rp 95 juta.Â
3. Sepatu 'hak' bangsawan pria
Awalnya, sepatu yang akan dipajang di museum Skotlandia ini diduga milik Ratu Skotlandia, Mary Queen. Namun belakangan diketahui, sepatu berhak tinggi tersebut merupakan alas kaki yang digunakan oleh para pria bangsawan pada Abad ke-18.
Alas sepatu yang terletak pada bagian hak, berfungsi untuk mencegah hak sepatu menancap ke dalam lumpur. Bunyi yang timbulkan pada saat sepatu diinjakkan, menjadi tolak ukur kekayaan dan kecanggihan.
Setengah abad kemudian, sepatu pria tersebut menjadi inspirasi mode sepatu hak tinggi perempuan. Â
4. Gaun Bustle perempuan Abad ke-19
Abad ke-19 merupakan tahun-tahun kejayaan bagi dunia mode. Gaya berpakaian pada masa itu berubah dengan sangat cepat.
Penggunaan crinoline atau rangka rok merupakan gaya populer. Namun seiring dengan perkembangan mode, teknik bustle atau pengembangan pada bagian belakang rok, menjadi sangat populer pada tahun 1870-an.
Gaun bergaya ini dibuat dengan konsep 'gaya putri', yang menggabungkan korset dengan rok dan membuat bagian bokong terlihat penuh.Â
5. Robe de style dari tahun 1920-an
Pada tahun 1920-an, seorang perancang busana terkenal masa itu, Jeanne lanvin, menjadi populer di kalangan bangsawan akibat tren busana Robe de Style karyanya.
Gaya busana itu lebih menonjolkan jenjang pada bagian panggul dan penggunaan sulaman bunga berwarna cerah.
Mode itu menjadi terkenal saat Jeanne dan putrinya menggunakan baju tersebut. Sejak saat itu, gaya Robe de Style menjadi logo pemasaran butiknya hingga tahun 1927.
Advertisement
Gaun sehari-hari hingga Gaun kulit
6. Gaun sehari-hari perempuan pada tahun 1920-an
Seorang perancang busana bernama Polret yang terkenal dengan sebutan 'The King of Fashion', merupakan seorang revolusioner gaya yang membebaskan para perempuan dari belenggu korset.
Tren gaya busana tanpa korset itu menjadi populer pada tahun 1924.Â
7. Blazer musim dingin perempuan tahun 1920-1930
Blazer merupakan mode pakaian yang hampir dimiliki oleh semua perempuan. Pada Abad ke-18, jaket itu menjadi pakaian formal yang digunakan para perempuan bangsawan dalam acara pesta dansa dan makan malam.
Pakaian luar itu pertama kali diperkenalkan oleh seorang perancang asal Prancis, Elsa Schiaparelli, dan menjadi populer pada tahun 1920-an dan 1930-an.Â
8. Gaun dansa populer pada tahun 1948 Â
Jacques Fath, merupakan seorang perancang busana yang memiliki kontribusi besar dalam perubahan dunia mode pada tahun 1948.
Gaun dansa ciptaan Jacques mewakili kemewahan pakaian wanita bangsawan pada masa itu. Busana yang mempesona tersebut akhirnya menjadi inspirasi dalam banyak film.
9. Baju baja 'chainmail' pada tahun 1960-an
Pakaian bertemakan gaun pelindung baja mini yang akan dipajang di museum ini, merupakan karya seorang perancang busana, Paco Rabanne, yang menaikkan namanya di dunia mode.
Tren pakaian berbentuk sambungan rantai ini menjadi populer pada tahun 1960-an, setelah dikenakan oleh artis terkenal masa itu, Jane Fonda dalam film Barbarella, dan Audrey Hepbrun dalam film Two for the Road.Â
10. Gaun kulit populer tahun 1972
Seorang desainer internasional Jean Muir, mengharumkan namanya lewat busana rancangannya yang menjadi sangat populer pada tahun 1972.
Busana berbahan kulit dengan potongan yang sederhana dan mewah itu sangat terkenal di kalangan wanita kelas atas.
Topi bulu hingga Topi Mawar
11. Gaun bergelombang 'canggih' dari tahun 1980-an
Busana satu ini memiliki tren yang unik dan menarik. Tren busana 'bengkak' yang diciptakan oleh perancang busana Rei Kawakubo, menjadi terkenal setelah ditampilkan dalam ajang peragaan busana Comme des Garcons pada tahun 1981.
Tren busana karya Rei itu menonjolkan ruang antara bahan baju dan bentuk tubuh wanita yang menggunakannya.Â
12. Topi Rose Royce musim dingin tahun 1996-1997
Seorang miliuner terkenal yang belakangan diketahui menekuni dunia pembuatan topi, Stephan Jones, dianggap sebagai seorang pencetus tren berbusana yang patut diacungkan jempol.
Perancang topi terkenal itu memenangkan banyak penghagaan atas karyanya, yang bahkan penah dimiliki oleh Putri Wales.
Salah satu karyanya yang menakjubkan adalah inovasi penggunaan lilitan bunga mawar pada topi.Â
13. Setelan Harris Tweed, tahun 1998-1999
Pada tahun 1998-1999, seorang perancang busana tradisional Inggris, Vivienne Westwood, mulai mengepakkan sayapnya dengan memasuki dunia mode internasional.
Karya-karyanya yang lebih menonjolkan mode pakaian zaman Inggris kuno itu, dilirik oleh para pengamat dunia mode internasional.
Salah satu karyanya pun dijadwalkan akan menjadi penghuni salah satu galeri di museum Skotlandia, yang akan dipajang dalam waktu dekat.Â
14. Topi bulu Caliendo Rusia
Topi bulu rancangan Anya Callendo ini terinspirasi oleh alas kepala tradisional yang digunakan oleh sebuah suku di Rusia, Caliendo.
Topi tersebut dibuat tanpa menggunakan mesin dan perekat. Murni dikerjakan dengan tangan, benang sutra berkilau dari Italia, mutiara dan kristal Swarovski, dan renda bergelombang Prancis.Â
Advertisement