Topan Besar Hantam Bangladesh, 21 Orang Tewas

Selain menyebabkan puluhan orang tewas, badai tersebut memaksa 500 ribu penduduk mengungsi.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 22 Mei 2016, 12:06 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2016, 12:06 WIB
Badai Besar Hantam Kota Melbourne, 4000 Rumah Kehilangan Listrik
Departemen Layanan Darurat Negara untuk wilayah setempat menerima ratusan panggilan telepon dari warga di daerah dengan dampak terparah.

Liputan6.com, Dhaka - Sebuah topan besar dilaporkan menghantam Bangladesh. 21 orang dilaporkan tewas dalam insiden ini.

Selain puluhan tewas, topan tersebut memaksa 500 ribu penduduk mengungsi. Badai ini dilaporkan berasal dari Teluk Bengal di Sri Lanka.

Sesudah menghantam Sri Lanka, topan tersebut 'singgah' di Bangladesh -- mengakibatkan hujan deras dan angin kencang terjadi di negara tersebut.

Tak cuma itu, derasnya hujan dan tiupan angin juga telah menimbulkan bencana tanah longsor di Chittagong Utara, Bangladesh.

Bukan hanya Bangledesh, cuaca ekstrem ini juga memicu bencana alam di sejumlah negara lain. Badan Meteorologi Bangladesh menyebut ada peningkatan risiko banjir di bagian utara India dan Myanmar.

Menurut Menteri Penanganan Bencana dan Bantuan Bangladesh Hossain Chowdhury Maya, pemerintah akan bertindak cepat menangani kejadian ini. Namun, dia juga berharap partisipasi masyarakat agar kondisi di Bangladesh dapat segera normal.

"Banyak penduduk kami yang rentan akibat bencana ini. Tapi, kami telah bahu-membahu bersama untuk menahan dan mencegah kerusakan lebih besar," sebut Hossain, seperti dikutip dari the independent, Minggu (22/5/2016).

Badai besar ini memang menimbulkan kerugian besar di Bangladesh. Banyak rumah serta tempat usaha yang hancur lebur.

Untuk mencegah, kerugian lebih besar, evakuasi sudah dilakukan. Terutama di wilayah yang terdampak besar badai ini seperti di Chittagong.

Sebelumnya dilaporkan, hujan deras yang terus menerus mengguyur Sri Lanka telah menyebabkan sejumlah desa direndam banjir dan bencana tanah longsor. 37 orang dinyatakan tewas dalam bencana itu, sementara ratusan orang masih dinyatakan hilang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya